23. Eksekusi

7.5K 1.3K 63
                                    

Udah istighfar kan? Udah sholawat? Gak bohong? Oke langsung aja tanpa bacicot.

1

2

3

Ini adalah part terakhir kisah Zaid gaes :(

Semoga suka 🥺

•••

Di dalam kantor mereka berlima telah duduk dengan Tono di tengah-tengah mereka.

"CEPAT NGAKU! MOBIL ITU PUNYA GUE! GUE TAU LO TUH BUKAN PENCURI TONO! PULANG TONO JANGAN MALU-MALUIN BAPAK!" Pekik Zaid emosi.

"Sabar Pak Bos sabar. Jangan esmosi dulu." Ucap Wawan menenangkan Zaid.

"Wahai Kakanda Tono. Apa motif kamu tidak mau mengakui kalau itu adalah mobil dari Pak Bos kita?" Tanya Legi teliti.

"Motifnya banyak." Jawabnya, Zaid seakan langsung darah tinggi. Apakah orang ini tidak bersyukur telah dipinjamkan mobil mewah miliknya? Atau punya dendam pribadi hingga ia tak mau mengaku?

"Sebutin! Cepet! Apa motifnya!" Ucap Satria greget.

Tono memandang mereka dengan wajah santai.

"Banyak, ada bunga-bunga. Ada polos, ada juga batik." Jawabnya santai tanpa berdosa.

Zaid ingin menangis rasanya.

"Bunuh aku! Bunuh aku Malih bunuh aku!" Ucapnya greget. Zaid pun menghantam mejanya dengan tangannya sendiri dengan wajah merah.

"SAKIT HUAA! MEJA LAKNAT!" Pekiknya lagi.

"Apaan sih? Kok yang jadi Bos modelan orang sakit jiwa sih?" Ucap Tono dengan wajah santainya memandang Zaid sinis.

"Zaid, jangan selesain dengan cara kekeluargaan karena DIA BUKAN KELUARGAMU! CEPAT BAWA DI KE MEJA PINK!" Ucap Kemal tak kalah greget.

"Ohh gamau ngaku? Ayo kita ke parkir. Kitty tidak boleh ada ditangan orang yang kejam dan tidak berperikomobilan!" Ucap Zaid sinis.

"Bawa dia ke bawah. Ini harus dituntaskan!" Ucap Zaid greget. Legi, Satria dan Kemal langsung memegang kedua tangan Tono dengan kuat.

"Gue bukan maling woi!" Pekik Tono tak terima.

Akhirnya mereka sampai di parkiran. Zaid sudah berdiri dengan tegak sambil memandang kitty.

"Buka nih mobil cepet!" Ucap Zaid kesal.

Mau tak mau Tono membuka mobil tersebut, Zaid langsung saja masuk dan benar ada tanda tangannya serta nama lengkap miliknya.

"Sudah jelas? Atau kurang jelas?" Ucapnya kesal.

"Eh kenapa gak mau ngaku sih?" Tanya Legi heran. Tono mengedikkan bahunya.

"Saya kan udah disuruh jadi pencuri. Ya mana ada pencuri mau ngaku. Ngotak dong." Ucapnya selow.

"Ihh gue suka gaya lo. Siapa yang ngasih dia jadi pegawai ha?" Tanya Zaid. Semua menunjuk Wawan. Wawan kaget.

"Ohh jadi kamu ya Wan. Yaudah semua balik kerja. Awas kamu ngaku-ngaku kitty punya kamu. Sini kuncinya!" Ucap Zaid greget dan langsung mengambil paksa kunci tersebut.

•••

Siangnya...

Pekerjaan sudah selesai. Karena mereka gabut, mereka berlima kumpul di ruangan Zaid sambil memakan kripik.

"Gabut gabut gini enaknya loncat dari tower terus teriak gini TUHAN AKU DATANG." Ucap Kemal sambil membayangkannya ia terbang ke surga.

"Nah iya, rupanya lo di prank sama malaikat. Pas mau jatoh nyawa di cabut pas udah jatoh nyawa lo di kembaliin. Cakep tuh damagenya." Jawab Legi.

Family Gaje [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang