Astagfirullah, astagfirullah, astagfirullah. Kisah ini akan berakhir besok😌 doakan saya bisa kebut ngetik ya gaes 🥺
Jangan lama-lama, langsung aja...
1
2
3
Cekidot...
•••
Setelah berbelanja semalam dengan mempertahankan rasa malunya akibat belanjaan kurang lima ratus rupiah. Maka pagi ini, mereka semua sibuk masak-masak. Acara 7 bulanan Shira akan dilaksanakan habis Ashar atau sekitar pukul 15.00.
Ibu-ibu sibuk masak di dapur, sedangkan bapak-bapak sibuk gosip. Zaid meliburkan seluruh pegawainya hari ini, jadi Legi, Wawan, Kemal dan Satria diundang dari pagi.
"Istri lo pergi ke sini?" tanya Kemal pada Wawan. Wawan menggeleng pelan.
"Nayla lagi sama Ibu di rumah, gak boleh banyak gerak juga. Kasian keberatan," jawabnya.
"Anak lo berapa sih Wan?" tanya Satria kepo. Wawan berfikir sebentar sambil menghitung jumlah anaknya. "Otw lima," jawab Wawan membuat mereka melongo.
"Woww, muka boleh polos. Sifat boleh kalem, kalau soal usluk usluk Wawan jagonya. Lancar Wan produksinya," goda Legi sambil melirik Wawan yang hanya diam tak berekspresi.
Zaid diam, tapi ia senyum-senyum sendiri membayangkan Shira yang sebentar lagi akan melahirkan. Mengapa waktu berjalan begitu cepat, pikirnya.
"Heh! Jangan gila dulu, kasian Shira jadi janda menggoda nanti!" ujar Legi sembari memukul pelan tangan Zaid mencoba menyadarkan lelaki itu.
"Gak lama lagi bini gue lahiran. Anak gue cewe, cantik nih pasti bibit unggul!" ucap Zaid sambil membayangkan bagaimana cantik ya putrinya nanti.
Wajar sih anak gue cantik, bapaknya aja ganteng banget kek gue. Beruntung banget yang jadi anak gue!
Mereka berbicara hingga tak terasa hari sudah siang. Adzan dzuhur juga sudah berkumandang. Mereka memutuskan untuk shalat berjamaah dengan diimamkan Wawan.
Mereka semua mengambil wudhu secara serentak, masuk ke dalam masjid. Shaf depan sudah diisi dengan Legi dan Zaid yang menjadi lelaki terakhir. Mau tak mau Kemal dan Satria berbaris di shaf belakang.
Awalnya semua biasa saja, hingga akhirnya suara tak terduga terdengar saat mereka sedang sujud.
Put...
Apaan tuh?
Kemal mulai tidak khusyuk akibat suara misterius itu. Tapi ia tetap santai, berusaha tidak terjadi apa-apa. Hingga saat mereka takbir yang terakhir, Kemal berdiri dan mencium sesuatu yang sangat semerbak.
Kok bauu!!
Kemal masih diam, hingga suara itu terdengar lagi. Bahkan berkali-kali.
Put... put..putput...
Satria bangsat!
Kemal masih diam, ia tak ingin memperkeruh suasana. Jadi ia sholat dengan tahan nafas karena tidak mampu mencium wangi semerbak itu. Hingga akhirnya sholat pun selesai.
Semua berdzikir sebentar sebelum akhirnya mereka pulang ke rumah masing-masing. Zaid dan Legi memandang Kemal yang menjeling Satria sinis.
"Lo sholat gak sah!" ucap Kemal sambil menunjuk wajah Satria. Satria mengernyit heran, bingung.
"Apaan weh! Sah, empat rakaat kok. Gak kurang gak lebih!" jawabnya tak terima.
"Tadi suara apaan Satria? Shaf belakang samping gue itu lo! Ngaku!" desaknya kesal karena hidungnya harus ternista mencium bau yang menyengat hidung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Family Gaje [ End ]
HumorBudayakan follow sebelum baca😁 Sequel Ada Cinta di Pondok Pesantren Zaid dan Shira sudah menikah. Namun siapa yang bilang pernikahan itu mudah? Zaid Azzam Ibrahim, Ustadz Zaid adalah nama terkenalnya. Selain menjadi bos, Zaid juga menjadi seorang...