Zaid pulang sekitar pukul setengah 10 malam. Jika bukan mbak kunti eh malah Bang Ocong yang ganggu. Seperti dugaan Zaid. Sekarang Bang Ocong sudah nongki jelek di depan gerbang rumah kosongnya Mbak Kunti.
"Ustadz Zaid. Sini dulu nongki sama saya. Saya galau ni kunti lagi ngambek jadi dia lari." Ucap Bang Pocong memanggil Zaid. Zaid berhenti, ia menoleh sambil menggeleng.
"Engga makasih cong. Eh tapi emang kunti bisa lari?"
"Ya makanya sini dulu duduk saya ceritain." Ucapnya mencoba membujuk Zaid
Zaid menggeleng. Ia tidak akan tergoda dengan setan satu ini.
"Engga cong, jangan hasut saya. Saya mau pulang menikmati indahnya malam bersama istri." Jawab Zaid serius.
"Ya elah, kasian woi mbaknya di sodok mulu." Ujarnya sinis.
Zaid kaget mendengar perkataan Bang Ocong. Kok ni hantu bisa tau gitu loh!
"Astagfirullahalazim kamu ini berdosa banget!" Ucap Zaid spontan.
"PANASSSS! JANGAN NGUCAP WOI! LUPA GUE SETAN HA?" Pekik Bang Ocong saat mendengar Zaid beristighfar.
Zaid baru tersadar. Ia lupa bahwa yang sedari tadi ia ajak bicara adalah setan. Bukannya human.
"Astaghfirullah." Ujarnya lagi.
"PANASSSSSS! BUDEG LO YA! YAUDAH MENDING LO PULANG SANA! BISA KEBAKAR GUE NGOMONG SAMA LO!" Suruhnya kesal.
Zaid tersenyum sinis. Ia memandang Bang Ocong dengan tatapan tajam.
"Tadi ngajakin nongki dulu, sekarang ngusir. Padahal cuma istighfar. Off baperan." Ujarnya sambil memandang Bang Ocong yang masih kepanasan.
"Eh human ga ada akhlak! Pulang sono!" Usir nya.
"Setan gak ada akhlak. Gue istighfar nanti mati lagi mau? Udah mati, mati lagi!" Ucap Zaid sinis.
"Eh engga mau lah! Yaudah sono pulang!" Usir nya kesal.
"Bang Ocong. Gue punya hadiah. Mau?" Tanya Zaid padanya. Zaid akan membuat setan satu ini kesal dengannya. Memang Zaid aneh. Gak manusia gak setan semua di bikin kesal.
Bang Ocong memandang Zaid penasaran. Rasa panasnya mulai sedikit hilang.
"Apa tuh?" Tanyanya kepo. Zaid sudah bersiap untuk ngebut.
"Auzubillahi minash shaitan rajeem . Nah enak tuh dah mati eh mati lagi. Kabur!!"
Zaid menarik gasnya dan melesat pergi pulang ke rumah meninggalkan Bang Ocong yang kepanasan akibat ulahnya.
"DASAR HUMAN +62!!!!" Pekik Bang Ocong sambil melompat kepanasan akibat ulah Zaid. Sedangkan lelaki itu tertawa lepas. Entah mengapa bahagia sekali dirinya melihat Bang Ocong tersiksa.
•••
Sampainya di rumah, Zaid masuk ke dalam rumahnya sambil mencari keberadaan istri tercinta.
"Ayang, ayang di mana?" Pekik Zaid.
"Dapur Mas." Jawab Shira.
Zaid segera berjalan ke arah dapur. Dilihatnya Shira yang sedang memanaskan makanan.
"Ayang laper. Pengen makan tapi kan udah pernah." Ujarnya sambil bermanja-manja dengan sang istri.
"Mau mati mas? Kan belum pernah." Jawab Shira bercanda.
"Ih enggak lah! Jangan dulu dong. Masa iya kamu jadi janda, tak relaaa tak relaaa kau membagi cinta. Karna dirimuuu untukku sajaaaa." Sahutnya dengan nada senandung diakhir ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Family Gaje [ End ]
HumorBudayakan follow sebelum baca😁 Sequel Ada Cinta di Pondok Pesantren Zaid dan Shira sudah menikah. Namun siapa yang bilang pernikahan itu mudah? Zaid Azzam Ibrahim, Ustadz Zaid adalah nama terkenalnya. Selain menjadi bos, Zaid juga menjadi seorang...