MDIMH 3 |20. Masa Lalu

529 59 48
                                    

Sebelum memulai part, harap tinggalkan jejak kalian ya!

Vote/komen kalian (khususnya yang untuk silent reader)

Semangat kalian untuk cerita ini, semangatku juga 💜

Untuk part ini, melibatkan season 1 ya, bagi kalian yang sudah membacanya pasti mengerti

Dan disini juga terdapat masa lalu Adara sedikit, yang pastinya belum sepenuhnya diceritakan

***
Setelah dimana acara pelukan tadi, suasana meja makan pun akhirnya bisa kembali lagi seperti awalnya, tanpa ada kecanggungan sama sekali yang terlihat diantara mereka.

Begitupun dengan Friska, yang tadinya dia malas untuk bergabung dengan mereka semua, kini dirinyalah yang paling antusias untuk berbicara, membuat ibunya yang melihat sendiri perubahan putrinya itu pun merasa senang.

"Akhirnya sikap lamamu kembali lagi, nak." ucap Elra dalam hatinya, dengan senyumannya yang terlihat jelas di wajahnya.

"Putri ibu masih single?" tanya Jeniffer tiba-tiba, membuat Elra yang ditanyai olehnya seperti itu pun terkejut.

"Maaf?" tanya Elra memastikannya, yang dibalas tawaan kecil oleh Jeniffer.

"Ya, putri ibu masih single? Liatlah bagaimana ributnya sekarang Rey dengan Friska sekarang, sepertinya mereka cocok." ucap Jeniffer tidak beralih sedikitpun dari mereka berdua, yang sedang sibuk melemparkan tatapan permusuhannya.

"Bagaimana bisa mereka bersikap seperti itu? Bukankah tadi Friska sedang baik-baik saja?" tanya Elra merasa heran, membuat Jeniffer yang mendengar pertanyaannya itu pun menyerngitkan alisnya bingung.

"Anda baru menyadarinya, bu?" bukannya menjawab, Jeniffer malah menanyainya balik, membuat Elra yang ditanyai balik oleh Jeniffer pun terdiam.

"Maaf saya tidak terlalu menyimaknya, bu Jeniffer. Saya terlalu sibuk dengan pikiran saya." ucap Elra merasa tidak enak hati dengannya, yang dibalas senyuman oleh Jeniffer.

"Tidak apa saya tidak mempermasalahkannya bu Elra, jadi bagaimana putri anda sudah punya kekasih?" tanya Jeniffer dengan pertanyaannya yang sama, yang dibalas gelengan kepala oleh Elra.

"Setau saya tidak bu, karena Friska tidak pernah sama sekali memberitau saya soal lelaki yang sedang mendekatinya." ucap Elra membuat Jeniffer yang mendengarnya pun menyeringai.

"Bagaimana kita jo---" ucapan Jeniffer pun langsung terpotong oleh ucapan Andrian.

"Jangan aneh-aneh kamu sayang, biarkan mereka memilih pilihan mereka sendiri." bisik Andrian tidak terbantahkan, yang dibalas dengusan oleh Jeniffer.

"Maaf bu, jo apa ya bu?" tanya Elra mengulang kembali kalimat menggantung Jeniffer tadi, membuat Jeniffer yang ditanyai olehnya pun meringis.

"Tidak jadi, lupakan saja bu Elra." ucap Jeniffer yang dibalas anggukan kepala oleh Elra.

"Semoga saja kamu berjodoh dengannya, Rey." ucap Jeniffer dalam hatinya, tidak bisa membayangkan apa jadinya, jika putranya berumah tangga dengan Friska.

Mengapa dirinya lebih memilih Friska menjadi calon menantunya, diantara sekian banyaknya wanita lain?

Karena dirinya yakin bahkan sangat yakin, Friska pasti bisa menjadi menantu yang baik untuknya, termasuk istri yang baik untuk putranya saat menikah nanti.

My Dosen Is My Husband 3 √ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang