MDIMH 3|19. Friska

575 62 18
                                    

Sebelum memulai part, harap tinggalkan jejak kalian ya!

Vote/komen kalian (khususnya yang untuk silent reader)

Semangat kalian untuk cerita ini, semangatku juga 💜

- Pengertian part ini merupakan kelanjutan dari part 'kehilangan' season 2 yang pernah dikatakan oleh grandma Jeniffer sebelumnya. (jika kalian masih mengingatnya)

***
"Kak!" panggil Jesslyn tiba-tiba, membuat saudara-saudaranya itu yang dipanggil olehnya pun serempak menatap kearahnya.

"Kenapa kalian semua bisa berkumpul disini, kak? Ada urusan apa diantara kalian, sampai aku sendiri gak diajak oleh kalian bertiga?" lanjutnya dengan tatapan bingungnya, membuat Jennita yang mendengar pertanyaannya itu pun merasa heran.

Bertiga?

Sejak kapan?

"Kamu sendiri kenapa bisa ada disini, Jes? Bukankah seharusnya kamu mencari Aldric dan kedua anakmu?" bukannya menjawab, Erlan malah menanyainya balik, membuat Jesslyn yang ditanyai oleh saudaranya itu pun menggelengkan kepalanya.

"Gak kak, kak Aldric tadi sudah memberitauku kalau mereka ternyata sedari tadi sudah balik ke kamar kak, karena besok Alfa dan juga Afzal harus sekolah kan kak." ucap Jesslyn membuat Erlan yang mendengarnya pun menganggukan kepalanya paham.

"Kamu kenapa bisa ada disini, Jes? Ada hal pentingkah sampai kamu sendiri harus mencari kami?" tanya Jennita dengan pertanyaannya yang sama dengan pertanyaan Erlan tadi, membuat Jesslyn yang ditanyai kembali oleh saudaranya itu pun menepuk keningnya pelan.

"Maaf kak aku lupa, aku mencari kakak karena keluarga Adara menyuruh kita untuk bergabung di mejanya saja kak, supaya bisa berkenalan lebih lanjut juga dengan mereka." ucap Jesslyn yang dibalas anggukan kepala oleh Jennita.

"Papa mama sudah bergabung?" tanya Elan yang sedari tadi terdiam, membuat Jesslyn yang ditanyai oleh Elan pun lagi dan lagi menganggukan kepalanya.

"Sudah, disana juga sudah ada kak Re dan kak Rey. Tinggal kak Nita, kak Erlan dan kak Elan saja yang belum." ucap Jesslyn membuat Jennita yang mendengarnya pun langsung saja menarik tangan adiknya itu, tanpa memedulikan lagi bagaimana tatapan Jesslyn sekarang kepadanya.

Sedangkan Erlan dan juga Elan yang ditinggal berduaan oleh Jennita dan juga Jesslyn pun terdiam dengan pikiran mereka masing-masing, membuat Elan yang merasa tidak nyaman dengan suasananya pun mulai mengangkat bicara duluan, untuk memecahkan keheningan yang ada.

"Ayok kita nyusul mereka kak, sebelum mereka semua kelamaan menunggu kita." ucap Elan meninggalkan Erlan duluan, yang langsung saja disusul oleh Erlan dibelakangnya.

Sesampainya mereka di meja khusus keluarga Adara, mereka berdua pun langsung disambut oleh senyuman keluarga besar Adara membuat mereka berdua yang melihatnya pun hanya bisa menatapnya datar, tanpa berniat untuk membalas senyumannya sedikitpun.

Mereka menatapnya datar bukan berarti mereka sombong, tapi mereka menatapnya datar karena sudah menjadi ciri khas keluarga Valentino yang tidak pernah berubah sedikitpun dari mereka kecil maupun mereka besar, seperti sekarang.

Begitupun dengan Andrian, dirinya yang menjadi kepala keluarga Valentino pun hanya bisa menjadi diam mendengarkan apa yang dibicarakan oleh istrinya Jeniffer, membuat ayah Adara, dan juga ibu Adara yang melihatnya pun hanya bisa terdiam dengan tatapan bingung mereka.

My Dosen Is My Husband 3 √ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang