MDIMH 3|16. Pernikahan

1K 88 49
                                    

Sebelum memulai part, harap tinggalkan jejak kalian ya!

Vote/komen kalian (khususnya yang untuk silent reader)

Semangat kalian untuk cerita ini, semangatku juga 💜

***

Sesuai yang sudah dipersiapkan oleh Jeniffer dan juga Andrian sebelumnya, kini pernikahan Andrae dan Adara pun digelar secara mewah seperti biasanya, membuat keluarga besar Adara yang melihat sendiri bagaimana dekorasi pernikahan Adara pun berdecak kagum sekaligus merasa iri terhadap Adara.

Begitupun dengan Adara, dirinya benar-benar tidak menyangka, pernikahan yang diidamkan oleh dirinya selama ini pun akhirnya bisa terwujud juga, meski dirinya juga sadar pernikahan ini didasarkan tanggung jawab, bukan karena cinta.

"Selamat ya Rae atas pernikahanmu ini. Kami hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk kehidupan rumah tanggamu Rae, semoga saja kamu bisa langgeng terus sama istrimu." ucap Andre mewakili kelima saudaranya, membuat Andrae yang mendengarnya pun menganggukan kepalanya.

"Terima kasih Re" ucap Andrae yang dibalas senyuman oleh Andre.

"Semoga saja dengan pernikahanmu ini, kami gak didesak menikah juga oleh mama." ucap Andrey dengan nada pelannya, yang sayangnya masih dapat didengar oleh semuanya.

"Memangnya kenapa kalau kakak disuruh nikah juga oleh mama?" tanya Jesslyn secara tiba-tiba, membuat Andrey yang ditanyai seperti itu oleh Jesslyn pun mendengus.

"Aku masih mau fokus pekerjaan Jes, lagian juga aku masih belum punya calon istri untuk dinikahi." ucap Andrey yang dibalas keterdiaman oleh Jesslyn.

"Bagaimana dengan kak Nisa menurut kakak?" tanya Jesslyn dengan seringaian kecilnya, ketika dirinya sendiri tidak sengaja melihat Anissa yang sedang berdiri tidak jauh dari tempat mereka berada.

"Nisa menurutku baik." ucap Andrey singkat yang dibalas tatapan kesal oleh Jesslyn.

"Aku juga tau soal itu kak, maksudku kak Nisa cantik gak menurut kakak?" tanya Jesslyn dengan tatapan penasarannya, membuat Anissa yang mendengar jelas pertanyaannya itu pun gugup, tidak sabar menunggu jawaban dari Andrey.

"Cantik" ucap Andrey kedua kalinya, yang mampu membuat wajah Anissa merah padam.

"Tapi jauh cantikan mama." lanjut Andrey tanpa menyadari tatapan geram dari seseorang dibelakangnya.

"Dasar anak nakal!" ucap Andrian langsung menjewer telinganya, membuat Andrey yang dijewer tiba-tiba oleh ayahnya pun terkejut.

"Pa lepasin pa, sakit." rengek Andrey yang sayangnya tidak dipedulikan oleh Andrian.

"Coba ulangi lagi ucapanmu tadi, papa mau dengar!" ucap Andrian yang dibalas gelengan kepala oleh Andrey.

"Ma bantu Rey ma please, Rey malu ma ini diliatin semua orang." mohon Andrey yang dibalas helaan napas oleh Jeniffer.

"Mas sudahlah mas, kasian Rey mas." ucap Jeniffer berusaha membujuknya, membuat Andrian yang dibujuk oleh istrinya itu pun mau tidak mau memilih mengalah untuk melepaskannya, sambil memeluk pinggang istrinya itu seperti biasanya.

"Sekali lagi kamu bilang begitu, jangan salahkan papa kalau kamu gak bisa bicara lagi seperti biasanya." ancam Andrian yang dibalas tatapan ngeri oleh semuanya.

Ya, sejak dimana Andrey dijewer oleh Andrian, seketika suasana pesta pun menjadi hening, turut menyaksikan apa yang sedang terjadi, membuat semuanya yang mendengar sendiri bagaimana ucapannya itu pun ketakutan.

My Dosen Is My Husband 3 √ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang