MDIMH 3|38. Rencana

268 34 8
                                    

Sebelum memulai part, harap tinggalkan jejak kalian ya!

Vote/komen kalian (khususnya yang untuk silent reader)

Semangat kalian untuk cerita ini, semangatku juga 💜

***

"Selamat datang tuan Erlan, ini barang yang anda mintakan semalam, tuan." ucap laki-laki paruh baya menyambutnya, sesampainya Erlan di hadapannya.

"Saya sangat bangga dengan cara kerja anda, pak Rio. Pantas saja, anda diangkat sebagai seorang sekretaris oleh saudara saya." ucap Erlan dengan senyumannya, yang dibalas senyuman juga oleh Rio.

Saveri Abel Alterio merupakan sekretaris perusahaan, yang dimana dirinya diangkat, untuk menggantikan sekretaris sebelumnya.

Tak hanya menjadi seorang sekretaris saja, dirinya juga menjadi orang kepercayaan Erlan, setelah dimana Erlan sendiri menawarkan kerja sama dengannya, dengan gaji yang lebih besar yang diterimanya.

Licik memang, tapi itulah kenyataannya. Rasa dendam yang terlalu menggebu dihatinya, membuat dirinya yang merasakan dendam itu pun akan melakukan apa saja, untuk membalaskan dendamnya.

"Tentu saja tuan Erlan, dan barang yang diterima oleh tuan itu, saya pastikan sudah terdapatnya racunnya, tuan. Jadi tuan tidak perlu khawatir lagi dengan kualitas barangnya." ucap Rio yang dibalas anggukan kepala oleh Erlan.

"Kalau begitu saya pamit permisi dulu, tuan. Karena masih ada pekerjaan lainnya, yang harus saya kerjakan dari perusahaan." lanjutnya sambil menundukkan kepalanya, sebelum dimana laki-laki paruh baya itu pun mulai berlalu, meninggalkan Erlan sendirian.

"Bersiaplah menerima penderitaanmu nanti, Adara. Karena kali ini, aku gak akan diam saja, aku pastikan kamu akan menderita dengan racun ini, Ara."

Sedangkan di tempat lain, Jeniffer yang telah ditinggalkan sendirian oleh Andrian pun, dengan segera mencari keberadaan suaminya, yang ternyata suaminya itu pun sedang berada di taman sendirian, dengan keadaan hening yang menyelimutinya.

"Apa yang sedang kamu pikirkan sekarang, Andrian? Dan apa yang sedang kamu li---" ucapan Jeniffer dalam hatinya pun harus terhenti, ketika dirinya melihat apa yang dilihat oleh suaminya.

"Wow" Satu kata pun terucap dari Jeniffer, tanpa dirinya sadari Andrian yang tadinya berdiri membelakanginya pun, kini sudah berbalik menghadapnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wow" Satu kata pun terucap dari Jeniffer, tanpa dirinya sadari Andrian yang tadinya berdiri membelakanginya pun, kini sudah berbalik menghadapnya.

"Apa yang sedang kamu lakukan disini, Jeniffer? Kenapa kamu menyusul saya sampai kesini?" tanya Andrian dengan tatapan datarnya, membuat Jeniffer yang mendengarnya pun langsung saja menundukkan kepalanya.

"Aku kesini karena aku mau minta maaf mas, aku mau minta maaf atas ucapanku yang tadi. Aku sadar apa yang mau ku ucapkan tadi, adalah ucapan yang salah mas, aku sadar apa yang mau ku ucapkan tadi, adalah ucapan yang gak seharusnya aku ucapkan karena perbuatan mereka, mas." ucap Jeniffer dengan nada pelannya, yang dibalas helaan napas oleh Andrian.

My Dosen Is My Husband 3 √ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang