MDIMH 3|39. Xavera

178 19 0
                                    

Sebelum memulai part, harap tinggalkan jejak kalian ya!

Vote/komen kalian (khususnya yang untuk silent reader)

Semangat kalian untuk cerita ini, semangatku juga 💜
***

Sesuai yang dikatakan oleh Andrian kemarin, kini mereka berdua pun telah berada dihadapan rumah sederhana milik adik Ibu Alya, setelah dimana mereka berdua pun telah berhasil menanyakan keberadaannya, melalui tetangga-tetangga disekitarnya.

Baru saja mereka ingin mengetuk pintunya, dari dalam pun ternyata ada yang membuka pintunya, yang membuat mereka berdua tadinya ingin mengetuk pintunya pun, harus termundur ke belakang.

"AUNTY!" teriak seorang gadis itu sambil memeluknya, membuat Jeniffer yang dipeluk tiba-tiba oleh seorang gadis itu pun terdiam.

"Aku kangen sama aunty, aunty janji katanya mau datang ke rumahku, tapi ku tunggu-tunggu gak datang-datang juga aunty." ucap gadis itu dengan tatapan sedihnya, yang dibalas tatapan bingung oleh Jeniffer.

"Kamu siapa nak? Kenapa kamu bisa menyebut saya, aunty?" bukannya menjawab, Jeniffer justru menanyainya, membuat gadis itu yang ditanyai oleh Jeniffer pun terdiam.

"Aunty gak kenal sama aku? Aunty sudah lupa sama aku? Aku Bunga aunty, aku Bunga yang sempat dibantu oleh aunty." ucap gadis itu yang ternyata Bunga, membuat Jeniffer dan Andrian yang mendengarnya pun terkejut.

"Bunga?" tanya Andrian dan Jeniffer serempak, yang dibalas anggukan kepala Bunga.

"Iya aku Bunga uncle, aku Bunga yang sempat bertemu dengan uncle di sekolahan milik uncle." ucap Bunga dengan senyumannya, membuat Jeniffer yang mendengarnya pun langsung saja memeluknya, dengan perasaan senang, sekaligus bersalah yang dirasakan oleh dirinya.

"Maafkan aunty sayang karena aunty sempat melupakanmu tadi. Habisnya kamu terlihat berbeda banget sih, saat kamu masih kecil, nak." ucap Jeniffer yang dibalas senyuman oleh Bunga.

"Bunga kan sudah besar aunty, jadi wajar saja kalau Bunga sekarang sudah terlihat berbeda aunty." ucap Bunga yang dibalas tawaan kecil oleh Jeniffer.

"Umur berapa sih kamu memangnya, sampai kamu bilang kalau kamu sudah besar?" tanya Jeniffer sambil mencubit pelan kedua pipi Bunga, yang dibalas tatapan cemberut oleh Bunga.

"Ih jangan dicubit aunty, pipi Bunga kan jadi sakit. Bunga sekarang sudah umur 19 tahun aunty, Bunga sudah besar kan?" tanya Bunga sambil membanggakan dirinya, membuat Jeniffer yang mendengarnya pun terkejut.

"APAA HMMPH--" teriakan Jeniffer pun langsung terhenti, dengan bekapan tangan Andrian menutupi mulutnya.

"Jangan berteriak seperti itu, sayang. Kamu bisa mengagetkan seisi rumah kalau begitu." bisik Andrian menegurnya, yang dibalas ringisan oleh Jeniffer.

"Maafkan ku mas habisnya aku kaget banget saat tau umur Bunga sudah 19 tahun, mas." ucap Jeniffer yang dibalas gelengan kepala oleh Andrian.

"Kamu serius Bunga, sudah berumur 19 tahun? Kalau begitu, sudah lama banget ya kita gak bertemu Bunga, terakhir kali kita ketemu, saat kamu masih SD." lanjutnya sambil menatap Bunga kembali, yang dibalas anggukan kepala oleh Bunga.

"Iya aunty, oh ya aunty Bunga berhasil merebut juara 1 dari SD sampai SMA, aunty. Semua ini berkat dukungan aunty sama uncle, ke Bunga. Terima kasih ya aunty, uncle." ucap Bunga yang dibalas anggukan kepala oleh Jeniffer dan Andrian.

My Dosen Is My Husband 3 √ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang