MDIMH 3|13. Andrae

732 73 51
                                    

Sebelum memulai part, harap tinggalkan jejak kalian ya!

Vote/komen kalian (khususnya yang untuk silent reader)

Semangat kalian untuk cerita ini, semangatku juga 💜

"Ijinkan saya untuk menebus kesalahan saudara saya, sekaligus menjadi seseorang yang kamu minta, Adara."

-Andrae Daylon Valentino-

***
"Kak" panggil Jesslyn ketika mereka semua sedang berada di taman rumah sakit.

Ya, setelah dimana mereka berdua memutuskan berlalu meninggalkan ruangan Jennita, dirinya dan juga Aldric pun memutuskan untuk menuju taman rumah sakit berada membuat Afzal dan juga Alfa yang mendengarnya pun terpekik senang.

Alfa bermain bersama teman-teman seumurannya, sedangkan Afzal sibuk mengerjakan tugasnya, yang memangnya sudah disetting terlebih dahulu oleh Aldric sebelumnya, tepatnya sejak awal membelinya.

"Ih kak, jangan kacangin aku." lanjutnya dengan tatapan kesalnya, yang dibalas helaan napas oleh Aldric.

"Apa sayang? Kakak itu lagi sibuk ngecek email masuk." ucap Aldric yang dibalas dengusan oleh Jesslyn.

"Yasudah kalau gitu gak jadi. Cek saja sana email-email kakak sampai PUAS." ucap Jesslyn yang dibalas gelengan kepala oleh Aldric.

"Maafkan kakak, sayang. Kamu mau nanya apa ke kakak?" tanya Aldric dengan tatapan bingungnya, setelah menyimpan hpnya didalam saku kemejanya.

"Aku ragu sama masalah, Adara deh kak. Aku merasa kurang yakin dengan ucapannya itu, kalau kakak sendiri bagaimana?" tanya Jesslyn balik, yang dibalas keterdiaman oleh Aldric.

"Kakak juga gak tau, tapi yang kakak pikirkan mungkin saja itu bisa terjadi mengingat kita juga gak tau kelima kakakmu itu punya kekasih atau gaknya." ucap Aldric yang dibalas anggukan kepala oleh Jesslyn.

"Kalau berdasarkan dura Jesslyn sendiri, J---" ucapan Jesslyn pun langsung terpotong oleh ucapan Aldric.

"Apaan itu dura?" tanya Aldric dengan tatapannya yang terlihat semakin bingung, membuat Jesslyn yang ditanyai seperti itu oleh Aldric pun merasa geram.

"Dura itu dugaan sementara, kakak sih kolot jadi gak tau kan singkatan-singkatan seperti itu." ucap Jesslyn tanpa mempedulikan tatapan tidak terima Aldric kepadanya.

"Kamu yang buat juga itu singkatan, jadi wajar kalau kakak gak tau." ucap Aldric tidak mau disalahkan, membuat Jesslyn yang mendengarnya pun ingin sekali melenyapkan suaminya itu, jika saja tidak mengingat suaminya itu juga merupakan seorang ayah untuk anaknya.

"Jadi berdasarkan dura Jesslyn, kayaknya antara kak Andre, kak Erlan atau gak kak Elan deh kak. Soalnya kan kak Andrey saja tadi keliatan dekat banget sama salah satu dokter disini jadi gak mungkin bukan kak, kalau kak Andrey pelakunya? Kalau kak Andrae lebih gak mungkin lagi kak, dia kan sibuk sama perusahaan papa yang jatuh ke tangan dia semua." ucap Jesslyn yang dibalas anggukan kepala oleh Aldric.

"Tapi kenapa dugaan kakak lebih kearah----" ucapan Aldric pun langsung terpotong oleh pekikan Jesslyn ketika istrinya itu melihat Alfa yang sedang jatuh saat berlarian, bermain kejar-kejaran.

My Dosen Is My Husband 3 √ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang