Catatan:
Semua karakter KnB BUKAN milik Author. Typo PASTI akan bertebaran dan OOC kemungkinan besar terjadi.Happy reading!
.
.
.
.
.
.
.
.
."Jadi kamu selingkuh-nanodayo?"
Takao melongo. Ketika dia sadar akan perkataan Midorima, pemuda itu meninggikan suaranya, "HAH?!"
"Maaf, Mas. Ini makanan buatan saya sama pac-"
Midorima mendelik ke arah Takao, "Sampai di bawaiin makanan, loh-nanodayo."
"JADI SHIN-CHAN MENUDUHKU SELINGKUH SAMA COWOK MACAM DIA?!"
"HEH! EMANG AKU SEPARAH ITU APA?!" seru Kei yang lama-lama ikut emosi.
"DIEM LO/-NANODAYO"
Kei mengumpati kedua orang yang masih saling berteriak itu. Meletakkan piring di meja terdekat dan berdiri di pojokan, menikmati pertengkaran rumah tangga yang tampak lebih parah dari yang dia alami beberapa hari lalu.
Sebenarnya Kei dipaksa mengikuti Takao oleh Leta, katanya sih jaga-jaga kalau akan ada pertengkaran. Kei disuruh untuk menegahi, tapi kedatangannya malah memperparah. Mungkin kali ini, Kei akan mulai percaya kalau Leta tidak sejago itu sampai dijuluki 'Peramal' atau 'Cupid'.
Lihatlah sekarang! Perintah Leta malah menghasilkan pertengkaran yang jauh lebih besar. Mungkin kalau ini adalah pasangan yang Leta panggil '2 orang dengan kebodohan maksimal' pasti akan terjadi baku hantam dan perusakkan furnitur.
"Aku mau pulang~" gumam Kei.
Kei menoleh, memandangi dua orang yang masih berteriak. Semoga saja telinganya ini diberkahi oleh Tuhan sehingga tidak mengidap tuli.
"SHIN-CHAN JUGA GAK PULANG, KAN, MALAM ITU!"
"Itu cuma satu malam-nanodayo! Lagian aku juga tidak tahu kenapa tiba-tiba bisa ada di gazebo itu-nanodayo!"
"Aku dapet foto yang menyebalkan tahu! Makanya aku ke cottage dia karena gak mau adu mulut dulu sama Shin-chan. Aku gak mau memperkeruh suasana! Tapi, Shin-chan malah menuduhku seperti ini!" teriak Takao sambil melempari pacarnya dengan sandal terdekat.
"Kamu, kan bisa kasih tahu dulu-nanodayo!"
Takao melipat tangan di depan dada, "Emangnya Shin-chan mau baca chatku kalau banyak sekali singkatan gara-gara aku bad mood? Shin-chan pasti akan mengomel! Lalu, kalau aku bilang siapa yang akan menjamin kalau Shin-chan tidak akan menuduhku seperti ini, huh?!"
Mendengar teriakan itu, Kei hanya bisa mengusap wajah. Dia kaget ketika tiba-tiba tangannya dicengkeram oleh tangan kecil Takao. Kayaknya ukurannya gak beda jauh sama Leta.
"Ah! Sudahlah! Aku benci Shin-chan! Ayo Kei! Balik lagi!"
Kei melongo, "Hah?! Balik lagi?!"
"Aku mau tidur di cottagemu aja! Blee! Aku benci Shin-chan! Awas aja nanti!"
"AKU JUGA BENCI KAMU-NANODAYO!"
***
"Jadi... kenapa kamu balik lagi, ya?"
Takao memajukan bibirnya, "Aku, kan, sudah bilang... aku berantem dengan Shin-chan!"
Leta mengangkat kedua alisnya, "Terus? Kenapa kamu ke sini?"
"Nginep lah!"
"Pakaianmu?"
Wajah Takao berubah pucat. Dia baru ingat kalau dia kemari tanpa membawa pakaian. Pemuda itu menoleh ke arah Kei yang sedang mencomoti cookies di toples, membuat pacar Leta itu memandanginya aneh dengan pandangan kenapa-kamu-lihat-aku?
Pemuda yang hanya membawa perlengkapan tidurnya itu menyengir, "Lupa... ambilin dong!"
"Ambil sendiri lah!" seru Leta.
"Jahat banget jadi temen! Ambilin dong~ Atau enggak Kei, ambilin kek!" rengek Takao.
Kei menoleh dengan wajah masam, "Heh! Pacarmu kan salah paham sama aku! Kalo aku ke sana, bisa-bisa nyawaku melayang!"
"Terus gimana, dong?" tanya Takao.
"PIKIR SENDIRI!" seru Leta dan Kei serempak sambil melanjutkan aktivitas mereka, mengabaikan Takao yang merengek-rengek minta diambilkan pakaian.
***
Malam itu cuaca cerah. Bintang-bintang tampak jelas, dilengkapi dengan bulan sabit yang tampak begitu menawan. Suara derak pepohonan yang menari bersama hembusan angin sejuk terdengar seirama dengan suara deburan ombak, berpadu menjadi melodi yang menenangkan.
Di gazebo bagian belakang cottage, tampak dua orang berbeda jenis kelamin tengah duduk berdempetan. Mereka hanya memakai piyama pendek, dan satu selimut tipis yang menutupi tubuh bagian atas mereka untuk menghalau udara tipis.
Keduanya melirik ke dalam cottage. Dari sini tampak kamar tidur Kei dan Takao. Di kasur besar itu ada Takao yang tengah meringkuk, diselimuti selimut. Kalau kalian mendekat dan suasananya hening, pasti akan terdengar suara dengkuran pelan yang mirip dengan dengkuran kucing ketika tidur atau ketika dagunya digaruk.
Kei cemberut memandangi sosok teman masa kecil pacarnya itu, "Gara-gara orang itu, aku gak bisa berduaan sama kamu terus."
"Ini berdua, kok." kata Leta.
"Biasanya kan, waktu berduaannya lama."
Melihat sosok kekanak-kanakan pacarnya mulai keluar, Leta hanya terkekeh. Jarang pacarnya itu menunjukkan sosok kekanak-kanakannya. Jadi bisa dibilang kalo ini adalah situasi yang langka.
"Kasian, nanti Takao makin ngenes. Kan, dia lagi berantem ama pacarnya."
Ketika Leta menyebutkan berantem, Kei jadi mengingat soal kejadian pertengkaran rumah tangga yang dia tonton secara langsung itu. Hiih! Gak lagi-lagi deh. Kasian telinganya!
"Aku tidak akan percaya kalau kamu peramal atau cupid yang hebat!" gerutu Kei.
Leta terkekeh dan menoleh, "Kenapa?"
"Gara-gara kamu, aku dituduh pelakor tau! Untung pacarnya Takao tidak membuat nyawaku melayang!"
Hening.
"Kamu dengerin gak sih Let?!"
Hening beberapa menit. Leta menoleh dan mengangguk, "Ya... dengerin, kok."
"Jawabanmu tidak meyakinkan," gumam Kei. "Biasanya kamu bisa menebak apa yang akan terjadi, maksudku soal analisismu yang kebanyakan tepat. Terus, kenapa tadi kamu nyuruh aku ikutin Takao? Kamu salah analisis, ya?"
Leta menggeleng, "Enggak, kok. Analisisku tepat."
"Hah? Yang tadi kamu bilang tepat?"
"Kayaknya ada masalah ama otakmu."
Leta tersenyum misterius. Melihat itu, Kei mendekatkan wajahnya ke pacarnya itu. Senyuman adalah tanda kalau Leta akan menjelaskan sesuatu.
"Aku punya alasanya, kok."
Kei melirik gadis yang tengah memainkan rambutnya itu, "Apa?"
"Jadi...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.tunggu aja di chapter selanjutnya (nyehehehe).
to be continued
Terima kasih sudah membaca. Jangan lupa tekan bintang dan berkomentar!
See you next chapter!

KAMU SEDANG MEMBACA
Summer Season
FanfictionBuku kedua dari Season Series. Menceritakan bagaimana lima pasangan yang sedang berlibur di Maldives. ⚠️Warning⚠️ Mengandung Yaoi