AoKaga-5

467 63 28
                                        

Catatan:
Semua karakter KnB BUKAN milik Author. Typo PASTI akan bertebaran dan OOC kemungkinan besar akan terjadi.

Happy reading!
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Jadi, kemana saja kamu?"

Kagami melirik Aomine tanpa minat. Hari ini dia seharian berkeliling bersama Agatha. Sebenarnya, sih, rencana hari ini adalah lomba berenang bersama Aomine. Tapi, sejak sarapan saja pacarnya itu sudah diseret-seret oleh gadis-gadis kegatelan waktu itu.

"Cafe." jawab Kagami singkat, sama sekali tidak memiliki niatan untuk meladeni pacarnya itu.

Laki-laki bersurai merah yang beru pulang itu sudah pegal karena berlarian terlalu lama. Dia juga kotor karena berkali-kali di dorong oleh Agatha hingga mencium pasir. Saat ini, dia hanya ingin mandi plus berganti baju dan segera beristirahat.

Aomine mengerutkan kening, "Sama siapa?"

"Aku sudah bilang padamu, kalau aku bertemu dengan tetanggaku," jawab Kagami. "Aku bersamanya."

"Perempuan?"

Mendengar pertanyaan itu, Kagami meletakkan sepatu dengan sedikit kasar hingga terdengar nada yang cukup keras. Laki-laki bersurai hitam itu berbalik untuk memandang pacarnya.

"Memangnya kenapa kalau itu perempuan, huh?!"

Aomine bangkit dari duduknya, "Niatmu itu apa sih?!"

Perempatan imajiner muncul di dahi Kagami setelah mendengar perkataan Aomine. Ingin sekali dia mencengkeram bagian depan pakaian pacarnya itu dan mengayunkannya seperti saat tolak peluru.

"Hei! Aku juga bisa bertanya hal yang sama padamu!" seru Kagami kesal.

Aomine menyipitkan mata, "Oh, ya? Posisi kita berbeda! Aku didekati duluan oleh cewek-cewek itu tapi-"

"Tapi apa?! Kamu mau bilang kalau kamu sudah berusaha menghindar?!"

"Kenapa malah kamu yang marah?!" seru Aomine yang sepertinya mulai tersulut emosinya. "Bukankah seharusnya di sini aku yang marah?! Kamu pulang malam dengan alasan hang out di cafe bersama tetangga cewekmu itu!"

Karena sudah terlanjut emosi, laki-laki bersurai merah membanting tasnya ke meja. Kalau ini di komik atau di anime, pasti wajahnya sudah memerah saking marahnya disertai asap.

"REALLY?! YANG MEMBUAT RENCANA KITA BATAL HARI INI SIAPA?! KAMU, KAN?!"

"KAMU MENYALAHKANKU?!"

Kagami nyaris menghantami kepala pacarnya itu ke meja yang memisahkan keduanya itu.

"LALU AKU HARUS MENERIMA AKU DISALAHKAN, HUH?!"

Aomine menendang meja hingga sedikit bergeser, "Ah! Sudahlah! Aku malas!"

***

"Aomine... kamu keren sekali~"

Agatha melirik Kagami yang sedang memakan ice cream tanpa berkomentar apapun tentang pemandangan penuh aura merah muda menjijikan di depannya itu. Laki-laki bersurai merah itu hanya meliriki dua orang yang saling menggoda itu dengan pandangan wah-ada-pendusta-di-sini sekaligus rasanya-aku-mau-muntah.

"Yuck... seharusnya kita pergi dari sini sejak tadi, Agatha," gerutu Kagami. "Ada pembohong dengan bau busuk yang jauh lebih parah dari bangkai."

"Kamu menyindirku, Kagami?"

Kagami menoleh lambat-lamat sambil memasang wajah jangan-sok-kenal-sok-dekat-deh dan aku-tidak-bicara-padamu-dasar-sampah, "Aku bicara pada Agatha, Tuan. Kenapa malah kamu yang tersindir? Ah! Aku pernah membaca kalau orang akan lebih agresif jika perkataan itu benar. Kalau begitu, pasti kamu sudah sadar ya kalau kamu itu seperti apa yang aku katakan."

Summer SeasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang