MuraHimu-2

347 61 28
                                        

Catatan:
Semua karakter KnB BUKAN milik Author. Typo PASTI akan bertebaran dan OOC kemungkinan besar akan terjadi.

Happy reading!
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Gazebo besar yang digunakan sebagai area makan sudah sepi. Memang Leta sudah menyuruh mereka datang agak siang agar tidak terlalu ramai dan bisa lebih leluasa bercanda atau mengobrol tanpa takut mengganggu orang lain. Apalagi ada Takao di rombongan mereka, jelas akan ramai.

"Bagaimana dengan perkumpulan itu?" tanya Himuro, membuka perbincangan pertama saat sarapan.

"Biasa saja. Mereka hanya mengobrol tentang jenis-jenis dessert, hiasan, dan beberapa teknik memasak. Tidak ada yang menarik. Terlalu membosankan."

Berkebalikan dengan Leta yang memberengut, Kei malah mengulas senyum ceria yang membuat beberapa kaum hawa yang tengah melirik mereka terkikik dan berbisik-bisik. "Hm... menurutku itu seru, apalagi aku memang tidak terlalu bisa membuat dessert. Ada beberapa teknik yang ingin kucoba setelah sampai di Jepang."

Leta menghela nafas. "Itu karena kamu sedikit tertarik menjadi koki. Aku, kan, hanya ingin menjadi penulis naskah atau penulis lagu!"

Himuro menoleh kepada Takao yang seperti hendak mengatakan sesuatu. Kakak kelasnya yang setiap keterlaluan cerianya itu menelan makanan yang tadi memenuhi rongga mulutnya.

"Jago masak adalah salah satu kriteria istri yang baik, loh," kata Takao. Entah kenapa, Himuro merasakan firasat buruk mengenai lanjutan perkataan kakak kelas yang duduk di seberangnya ini. "Contohnya Himuro! Istri idaman! Apalagi calon suaminya rakus kayak titan!"

Nah kan... Himuro tahu itu. Kalau Takao membicarakan hal-hal mengenai makanan atau memasak, pasti ujung-ujungnya menyambung ke Himuro atau Murasakibara. Padahal awal-awalnya sama sekali tidak nyambung.

Mendengar perkataan Takao, Kei tertawa canggung. "Ehm... apa kamu sadar kalau kamu sedikit meledek mereka?"

Takao memiringkan kepalanya, mengerjapkan kedua matanya berkali-kali. "Iya kah?"

"Takao memang bodoh! Pantas saja si rambut lumut memanggilmu 'Bakao'!"

"Jangan panggil aku begitu!"

"Eeeh? Jadi itu panggilan sayangnya Midorima-senpai kepada Senpai? Irinya~"

"HIMUROO!!!"

***

Walaupun mereka sudah masuk ke air dan tengah bermain 'siapa yang paling lama ada di bawah air maka dia yang menang' mereka masih saja menggoda Takao mengenai panggilan kesayangan yang diberikan Midorima. Itu sukses membuat Takao kalah berturut-turut dan berakhir dengan amat sangat terpaksa memberikan mereka semua limun dingin ketika beristirahat.

Semuanya penuh dengan tawa atau teriakkan Takao yang sudah memerah dan ngambek sejak tadi. Sampai Leta menghentikan tawanya. Terlalu tiba-tiba hingga membuatnya aneh.

Himuro menoleh dan menghentikan tawanya yang sedari tadi masih terdengar.

Di kios es krim, tampak jelas Murasakibara dengan seorang pemuda lain dan beberapa gadis. "Ah..."

"Hm? Itu gadis-gadis yang waktu itu kan?" tanya Kei.

Leta mengangguk. "Kalau maksudmu gadis-gadis yang berisik dan terus bergosip itu, iya."

Summer SeasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang