Catatan:
Semua karakter KnB BUKAN milik Author. Typo PASTI akan bertebaran dan OOC kemungkinan besar akan terjadi.Happy reading!
.
.
.
.
.
.
.
.
."Astaga... cowok itu tampan sekali."
"Kelihatannya dia juga mapan."
"Astaga! Dia seperti model padahal hanya memakai pakaian yang sederhana."
"Dia seperti male lead di novel-novel!"
"Seperti malaikat~"
Seperti malaikat, apanya, iblis sih iya! Itulah yang ada di benak Kuroko setelah mendengar bisik-bisik perempuan yang ada di sekitar mereka. Baru beberapa detik mereka tiba, Akashi sudah menjadi pusat perhatian.
Hal ini adalah kekurangan dari memiliki pacar yang tampan dan mapan.
Ingin rasanya Kuroko menusuk mata perempuan-perempuan yang masih meliriki tunangannya dengan pandangan yang menjijikkan menurutnya. Rasanya, laki-laki bersurai baby blue itu dapat mendengar suara hati perempuan-perempuan yang memandangi Akashi.
Menyebalkan.
Kuroko benar-benar bersyukur karena Akashi bukan orang yang kaya Aomine atau Kise yang suka menjadi pusat perhatian. Bahkan tunangan yang berjalan di sebelahnua itu malah semakin mendekatinya sambil memasang wajah apa-sih-kok-aku-diliatin-begitu.
"Ayo cari tempat yang sepi." bisik Akashi.
Kuroko melemparkan pandangan menyelidik kepada tunangannya yang membisikkan sesuatu yang memiliki arti lebih dari satu, "Buat apa?"
"Aku tidak mau liburan sambil dipandangi kayak alien begini," geruti Akashi sebelum seringai iblisnya kembali muncul. "Atau Tetsuya lebih suka ajakanku itu memiliki arti yang lain?"
Merasa kalau sisi mesum tunangannya akan bangkit sebentar lagi, si surai baby blue itu mempercepat jalannya. Sengaja memberikan jarak di antara mereka, "Enggak!"
"Ternyata Tetsuya tsundere, ya~"
"Maaf, ya, aku tidak seperti orang bak wortel berkacamata itu." gerutu Kuroko.
"Iya, deh, terserah. Ah! Di sana cukup sepi, mau ke sana?"
"Aku ikut Sei-kun aja," sahut Kuroko. "Aku mau
Akashi menyeringai, "Ok, tapi berikan aku ronde tambahan nanti malam."
***
Memikirkan kejadian tadi malam rasanya tenaga Kuroko langsung habis. Matanya terasa berat dikarenakan baru bisa tidur jam 11 atau malah jam 12, ya?
Rasa ngantuk dan tenaga yang tinggal 20% itu semakin diperparah oleh rasa nyeri di area pinggul bagian belakang. Walaupun saat ini posisinya sudah sedikit berbaring, tapi tetap saja sakit.
"Sudah baikan, Tetsuya?"
Setelah mendengar pertanyaan Akashi yang Kuroko tahu pastinya itu adalah ledekan, semakin membuat laki-laki manis yang tengah menahan sakit itu ingin mencakar wajah tunangannya yang ketampanannya keterlaluan.
"Menurutmu?!" sewot Kuroko.
Akashi mengecup keningnya, membuat si surai baby blue mematung. Belum lagi, tangan iblis merah itu tengah mengelus bagian yang masih nyeri. Menimbulkan perasaan nyaman yang tidak bisa Kuroko debat lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer Season
FanfictionBuku kedua dari Season Series. Menceritakan bagaimana lima pasangan yang sedang berlibur di Maldives. ⚠️Warning⚠️ Mengandung Yaoi