MuraHimu-4

317 56 36
                                    

Catatan:
Semua karakter KnB BUKAN milik Author. Typo PASTI akan bertebaran dan OOC kemungkinan besar akan terjadi.

Happy reading!
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Atsushi
|Maaf, ya...
|Aku gak bisa ikut lagi

Helaan nafas panjang dan lelah terdengar dari pemuda bersurai hitam yang kini tengah tiduran di tempat tidur untuk 2 orang yang sedikit berantakan. Rambut hitamnya yang biasanya disisir rapi kini berantakkan, belum lagi piyama dengan motif manis yang pasti akan menbuat dia diledek teman-temannya kalau ketahuan.

Baru bangun tidur saja, moodnya sudah buruk. Setelah acara menguping di toilet yang membuatnya amat sangat menyesal itu, Himuro tidak mendapatkan kesempatan untuk mengobrol dengan pacarnya. Padahal, dia ingin membicarakan masalah itu dan meluruskannya. Tapi, kalau kayak begini kan...

Himuro menggeleng-geleng cepat menampar kedua pipinya pelan. "Jangan berpikir yang aneh-aneh, Tatsuya. Nanti kita cari kesempatan untuk mengobrol dengan Atsushi. Yosh! Ayo senang-senang!"

Dengan cepat, Himuro melompat turun dan merapikan tempat tidur. Walaupun nanti juga dibersihkan lagi oleh petugas. Setidaknya, Himuro bisa membantu sedikit soal tempat tidur.

Mandi dengan cepat, kemudian berganti pakaian kasual. Himuro memasukkan ponsel ke kantong celana dan membawa tas kecil yang hanya diisi dompet, power bank, dan paspor. Memastikan tidak ada barang penting yang tertinggal, Himuro langsung keluar tanpa lupa mengunci pintu.

Seperti hari-hari sebelumnya, tujuannya adalah gazebo besar. Dia mengerutkan kening ketika melihat Leta, Kei, Kasamatsu, dan Takao sudah datang. Yah... Himuro tidak suka datang paling akhir. Dia selalu merasa bersalah kalau mendapati dirinya datang paling akhir, walaupun dia datang tidak melebihi waktu yang disepakati.

"Maaf terlambat." kata Himuro sambil mendudukkan dirinya di hadapan Takao.

Pemuda yang baru duduk itu tersentak ketika melihat Takao yang murung. Dia menoleh ke arah Leta dan Kei yang hanya tersenyum aneh. Leta menunjuk ponselnya sendiri, kemudian mengetik sesuatu.

Tring!

Himuro membuka pesan masuk. Rupanya Leta menjelaskan lewat chat.

Leta
|Takao berantem sama rambut lumut
|Kayaknya pertengkarannya besar
|Jadi ya...
|Moodnya hancur

Setelah membaca pesan Leta, Himuro memberikan pandangan simpati ke arah Takao. Dia belum pernah bertengkar serius dengan Murasakibara, jadi dia tidak begitu tahu rasanya. Habisnya, pertengkaran paling besar adalah Himuro yang tidak bisa membawakan makanan untuk Murasakibara yang tengah bertanding.

Himuro ingat waktu itu pacarnya mendiami dia selama 3 jam, kemudian langsung merengek minta dibelikan maibou atau dibuatkan makanan manis.

"Semangatlah sedikit," kata Leta pelan. "Bukannya ini kesempatanmu untuk membuktikan kalau kamu bisa tanpa dia?"

Himuro melongo ketika perkataan Leta membuat dampak yang sangat besar. Takao yang tadi masih menunduk dengan aura suram, langsung menggebrak meja dan bangkit. Dia meletakkan kaki kanan ke kursi dan mengacungkan kepalan tangan ke udara.

"Kamu benar! Awas saja nanti, Shin-chan! UWOOOO!"

Karena malu atas kelakukan kakak kelasnya, Himuro menutupi wajah dengan kedua tangan. Dia bersyukur belum ada banyak orang yang datang. Tapi, para pelayan sudah melirik mereka sambil berbisik-bisik.

Summer SeasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang