Mata cokelat yang besar yang nanar ketakutan, bibir terkatup gemetaran menahan tangis dan tubuh mengernyit menarik diri, seperti kelinci yang ingin lari ke dalam lubang akan tetapi tidak bisa bergerak karena sang serigala mencengkeramnya. Sekarang dia mulai paham kenapa Bibi Sarasvati dan Paman Akash selalu menyuruhnya tutup mulut. Namun mulutnya memang tidak bisa diam.
“Saya memang bukan siapa-siapa, Tuan Imdad, saya seorang budak yang bahkan tidak tahu dilahirkan oleh siapa. Orang seperti Anda bisa saja memiliki kuasa atas tubuh dan nyawa saya, tetapi pikiran saya, perasaan saya, hati saya, tidak bisa dikendalikan oleh siapa pun. Jika kebetulan saya mengetahui hal yang seharusnya tidak saya ketahui, dan saya berpikir itu menyangkut nyawa orang lain, haruskah saya tinggal diam?”
Ucapan itu membungkam Imdad. Imdad mengembus napas panjang, bersedekap dengan mata semakin dipicingkan, akan tetapi bahunya menjadi lebih lemas. Beberapa orang lahir dengan bakat alami sangat peka terhadap bahaya di lingkungan sekitarnya. Insting binatang yang berkembang lebih signifikan pada individu tertentu. Chandni mungkin adalah salah satunya dan insting itulah yang ingin diasahnya dari Chandni.
Yang dikhawatirkannya dari Chandni adalah gadis itu bisa saja berlagak polos, tetapi ternyata sangat berpengalaman, bahkan mungkin lebih berpengalaman dari gadis seperti Lavanya. Chandni bisa saja menggunakan peluang itu untuk menjatuhkan Lavanya, sekaligus menarik perhatiannya. Permainan saling menjatuhkan di kalangan para wanita tidak ada bedanya dari permainan bidak di papan catur, begitu pun pertarungan di dunia politik dan pemerintahan.
Peran wanita sering dianggap sebelah mata dalam tatanan sosial, akan tetapi mereka adalah senjata terdahsyat untuk menaklukkan pria sekuat apa pun. Tidak jarang lelaki jatuh berlutut terjebak dalam pesona wanita. Dikendalikan dan dimanfaatkan, dimanipulasi oleh sentuhan lembut dan tetesan air mata.
Ia telah menyelidiki latar belakang Chandni dan bagaimanapun ia mengulik kisah kehidupan gadis itu, hanya berpusat pada 3 hal. Dia berperilaku aneh, suka menari dan hidup bersama Nyonya Sarasvati dan Tuan Akash di Mohabbatein sepanjang hidupnya.
Chandni tidak tahu kenapa Tuan Imdad memperlakukannya begitu jomplang antara satu sikap dengan sikap lainnya. Hal itu membuat rasa hormatnya pada Imdad sedikit berkurang. Apa laki-laki itu hanya ingin mempermainkannya karena dia seorang budak atau mencurigainya juga berniat jahat seperti Lavanya? Benar-benar, Chandni baru tahu ada perempuan bisa berbuat jahat dan berpikiran keji seperti Lavanya. Gadis itu memanfaatkan kemampuan menari untuk memuluskan rencana yang sangat jahat.
Meskipun perasaannya tersakiti, Chandni tidak ingin menangis di depan Imdad. Gadis itu mendengkus dan membuang muka lalu bersedekap sama seperti Imdad.
Melihat sikapnya yang tidak tahu sopan santun Imdad melotot marah, akan tetapi ia menahan diri sehingga wajahnya merah padam dan bibir terkatup rapat. Mereka berdua duduk membisu dan berpaling, tidak sudi bertatapan.
Beberapa waktu kemudian kusir berseru nyaring menghentikan laju kereta. Mereka telah tiba di Chandanee ka Bageecha (Moonlight Garden atau Taman Sinar Bulan). Pintu kereta dibuka. Imdad turun lebih dahulu dan mengulurkan tangan untuk membantu Chandni turun, akan tetapi gadis itu melengos, turun sendiri dari kereta dan mengabaikannya.
Imdad menurunkan tangannya dengan sabar. Ia pun melangkah mengiringi Chandni.
Begitu melihat pemandangan sekitarnya, Chandni langsung berseru takjub. Melihat langsung Taman Sinar Bulan ternyata lebih memukau dibandingkan membayangkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Play In Darkness 2: The Beginning (END)
Storie d'amoreSemua cinta berawal dari mata, lalu turun ke hati. Namun penglihatan seseorang akan tertutup oleh kebusukan dalam hati. Tidak dapat melihat cinta sejati. Di samping penglihatannya yang dikutuk, nasib cintanya juga dikutuk. Ketika semua dibenarkan d...