Hai ketemu lagi. Udah 278 follows di Drimi, jadi ini update untuk Anda, gaes 😘
😘
Kereta kuda dari istana Rajpur tiba di Sanggar Mohabbatein bertepatan dengan hujan lebat berderau-derau disertai kilatan petir dan gemuruh guntur bersahutan. Kereta itu menuju teras samping balairung yang tersedia pintu masuk untuk tamu khusus.
Dua pengawal istana yang berpakaian seperti warga sipil turun lebih dulu sebelum Rajputana untuk mengkondisikan lingkungan. Rajputana keluar dari kereta dan berjalan memasuki balairung pementasan diiringi Vijay. Mereka berdua mengenakan sherwani biasa dan tanpa turban kerajaan, rombongan dari istana itu terlihat seperti saudagar biasa datang ke sanggar untuk menikmati hiburan.
Rajputana mendengar Imdad pergi ke sanggar Mohabbatein lagi dan tidak keluar sejak itu, karena itu ia penasaran dengan apa yang dilakukan Imdad. Imdad mungkin segan menceritakan hubungannya dengan wanita, karena ini yang pertama kali semenjak kematian istrinya. Rajputana bertekad mencari tahu untuk mengatasi rasa penasarannya.
Namun sekali lagi ia dibuat kecewa oleh ekspektasinya sendiri. Imdad tidak ada di sanggar, dikonfirmasi oleh Ibu Kepala langsung. Akhirnya Rajputana menghabiskan waktu menunggu hujan reda dengan menonton pertunjukan gadis penari bertopeng. Sayangnya malam itu bukan pertunjukan menari dengan api yang ditampilkan, sehingga Rajputana kurang terkesan. Perhatian Rajputana tersita memikirkan sahabatnya, Imdad.
Sementara di belantara hutan di pinggiran Kota Rajpur, angin kencang berkecamuk dan petir menggelegar menggertak keras langit. Petir menyambar sebuah pohon besar. Pohon itu patah terbelah dua, terbakar sebentar lalu segera padam oleh limbahan air dari langit. Cahaya terang dan suara ledakannya terdengar sampai ke dalam gua, membuat Chandni terjengkit dari tempatnya berdiri dan berlari ke sudut gua. Dia meringkuk semakin rapat dalam jubah tebal Tuan Imdad.
Imdad tersenyum tipis melihat tingkah Chandni. Jika saja Chandni berlari ke arahnya, ia akan senang hati memeluknya, tetapi rupanya gadis itu lebih menyenangi berselubung dengan jubahnya. Karena itu dia menyuruh Chandni telanjang untuk menggertaknya, agar gadis itu melepas pakaiannya yang basah dan menghangatkan diri ke dekat api unggun.
Agaknya gadis itu masih malu-malu padanya, padahal tidak ada dari bagian tubuh Chandni yang belum pernah dilihat apalagi disentuhnya.
Imdad berdiri lalu beranjak dari tempatnya. Ia mengambil bejana logam dan mengisinya dengan air bersih dari mata air yang mengalir di celah bebatuan dalam gua. Beberapa pekakas memasak memang ditinggalnya dalam gua untuk digunakan sewaktu-waktu seperti saat sekarang.Ia memanaskan air di atas api unggun. Ia duduk di depan api unggun lagi dan menghaluskan dedaunan menggunakan batu pipih. Ia mengeluarkan belati dan menyobek kain bajunya sendiri membentuk helaian panjang. Ia membungkus bubur daun dengan kain itu dan menempelkannya di luka rusa kecil tangkapan Chandni lalu membalut luka itu. Kemudian ia mengambil ayam hutan dan membawanya ke mata air untuk dibersihkan. Ia akan menyiapkan sesuatu untuk dimakan sambil menunggu hujan badai reda.
Chandni memperhatikan sambil gigit jari. Tuan Imdad ternyata tidak memaksanya melakukan apa pun, membuatnya malu telah berprasangka buruk pada pria sebaik itu. Chandni menjadi tidak enak hati.
Imdad kembali membawa ayam yang sudah bersih. Ia tidak melihat Chandni lagi di sudut gua. Sebagai gantinya, ia melihat jubahnya terbentang di palang kayu. Dari bawah kain itu ia melihat sepasang kaki dengan pergelangan berhias gelang keemasan tengah berjingkat di antara kain sarinya yang teronggok di mata kaki. Imdad mengulum senyum, semringah mengetahui Chandni sedang melepas pakaiannya.
Imdad setengah berbaring lagi di tikarnya dan menatap tajam pada kobaran api yang menjilat-jilat bejana. Mata kelamnya memantulkan kilatan cahaya api.
Nyanyian selembut desahan bergema dalam gua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Play In Darkness 2: The Beginning (END)
RomanceSemua cinta berawal dari mata, lalu turun ke hati. Namun penglihatan seseorang akan tertutup oleh kebusukan dalam hati. Tidak dapat melihat cinta sejati. Di samping penglihatannya yang dikutuk, nasib cintanya juga dikutuk. Ketika semua dibenarkan d...