LADY'S DREAM

1K 56 23
                                    

Sungmin tengah melakukan serangkaian perawatan kecantikan. Setelah dipijat selama beberapa jam kini ia berendam dalam bak mandi berisi susu putih. Sejak satu jam terakhir pula tak ada yang berani mengganggunya. Jika ia marah maka rumah bak istana ini akan hancur seketika. Di istananya Sungmin bebas berbuat sesuka hati. Memerintah, memaki bahkan memecat pelayan yang tak becus bekerja. Semua itu bisa ia lakukan dengan mudah.

~~o~oo~oOo~oo~o~~

Melani KyuMinElfsha

Young Lady

1st

Romance, Drama & Hurt

T+

~~o~oo~oOo~oo~o~~

"Nona." Satu pelayan datang tergesa seraya membungkuk. "Tuan Cho ingin bertemu. Beliau sudah dua hari menunggu di teras."

Sungmin mengerutkan dahi, masih memejamkan mata. Suara pelayannya satu ini benar-benar menganggu waktu istirahatnya yang berharga, namun nama yang pelayan tadi sebutkan membuat senyum miring Sungmin tercipta. Pria itu masih menunggu di teras? Benar-benar hal yang sangat amat jarang terjadi.

"Biarkan saja dia. Aku ingin melihat kesungguhan hatinya dalam meminangku." Jawab Sungmin angkuh. "Ambilkan aku air, aku haus sekali." Ia malah memerintah yang terang saja segera dikerjakan pelayan itu.

Sungmin masih menunggu di dalam bak mandi saat dari arah pintu terdengar suara ribut-ribut. Sungmin tak memedulikan hingga satu hentakan keras air yang cukup banyak menghantam wajahnya hingga basah kuyup.

"Bangun! Dasar pemalas!"

"Bangun!

"Bangun..."

Sungmin terbatuk. Beberapa air masuk ke hidung, telinga bahkan ada juga yang tertelan ke tenggorokan. Dengan masih mengantuk Sungmin mencoba membuka mata dan mendapati gadis galak yang beberapa waktu terakhir membangunkannya dengan cara kejam. Seperti biasa.

"Sudah pagi tapi kau masih saja bergelung dalam selimut. Bermimpi menjadi tuan putri kaya, heh? Dasar bodoh!" Kembali makian itu terdengar saat Sungmin mengusap wajahnya yang basah, bahkan rambutnya tak luput dari air.

"Sekarang bersiap. Banyak pekerjaan yang butuh perhatianmu, nona pemimpi." Setelah berujar cukup kasar gadis yang baru Sungmin tahu bernama Haneul itu pergi dari hadapannya, menyisakan Sungmin yang masih sibuk mengusap wajah.

"Aish! Dasar gadis tempramen!" Sungut Sungmin. "Padahal sebentar lagi mimpiku akan berakhir dengan manis tapi ia rampas seenaknya. Menyebalkan!" Sungmin beranjak dari ranjang lalu mulai menggulung kasur, bantal dan juga selimut basah itu untuk dijemur. Sungmin sudah belajar dari pengalaman. Jika ingin tidur nyaman nanti malam ia harus menjemur semua peralatan tidur yang disiram Haneul.

Satu jam kemudian Sungmin sudah ke bawah, mengerjakan tugasnya seperti biasa. Mencabuti rumput di halaman luas rumah megah itu, menyirami bunga di taman yang tak kalah luas, memetik apel di kebun belakang bahkan membunuh serangga yang berani menganggu seledrinya dengan alat berisi pestisida.

Hingga sore hari Sungmin terduduk lelah di tanah persis di bawah pohon apel. Dengan napas memburu ia meluruskan kedua kaki seraya menatap matahari terbenam di ujung sana. Beruntung matahari bersinar terik. Sungmin yakin kasur, bantal dan juga selimutnya kering. Dengan begitu nanti malam Sungmin tak perlu bersusah-payah mencari kasur cadangan.

"Hm. Untukmu."

Sungmin terkesiap dari lamunan saat mendengar suara dan juga uluran botol air mineral di sampingnya. Saat ia menatap sumber suara ternyata satu pria dengan setelah rapi sudah berdiri di sana. Pria itu masih mengulurkan botol berisi air mineral yang masih bersegel sebelum Sungmin terima.

YOUNG LADYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang