IS IT?

311 51 11
                                    

Sejak mereka bekerja Sungmin terus memperhatikan gelagat Jaejoong yang sejak tadi tersenyum pada pelanggan, bahkan pelanggan yang semena-mena pada bokongnya. Apa yang terjadi pada perempuan itu hingga harus menahan rasa geram dengan sebuah senyuman? Padahal ia tengah dilecehkan hidung belang.

~~o~oo~oOo~oo~o~~

Melani KyuMinElfsha

Young Lady

4th

Romance, Drama & Hurt

M

~~o~oo~oOo~oo~o~~

"Kenapa?"

Suara Toni sang bartender di belakangnya membuat Sungmin terkesiap. Sungmin berdehem sebentar sebelum menjawab. "Kurasa Jaejoong eonni tengah bersedih."

"Jangan cepat mengambil kesimpulan. Semua anak baru memang memiliki masalah hingga terlempar kesini." Jawab Toni seraya terkekeh.

Sungmin menghela napas. "Kau benar. Baik anak baru maupun anak lama sama-sama memiliki masalah, yaitu uang." Ujar Sungmin seraya melihat Toni sinis.

Toni terkekeh lagi, menyerahkan dua gelas pada Sungmin. "Antar ke meja 111." Ujarnya.

Sungmin tak menjawab, ia mengambil dua gelas itu sebelum melangkah ke meja 111. "Ini pesanan anda tuan." Sungmin nyaris menghidangkan dua gelas ke meja sebelum diinterupsi.

"Aku sudah menyewa Jaejoong, aku mau dia yang melayaniku."

Sungmin terkesiap. Ia yang semula menunduk segera menatap pelanggannya. Walau lampu di sekeliling mereka temaram namun Sungmin yakin pria ini adalah pria tadi siang yang mencium Jaejoong. Ia tak melihat Sungmin, melainkan Jaejoong yang tengah dipangku pria paruh baya berdasi di sudut sana.

Ah~ Sungmin jadi mengerti. Mungkin Jaejoong membiarkan tubuhnya disentuh pria hidung belang agar pria ini cemburu melihatnya.

"Itu... Jaejoong tidak bisa disewa. Dia bukan wanita penghibur melainkan... tuan!" Sungmin memanggil saat pria itu dengan seenaknya meninggalkan sofa. Dari tempatnya berdiri bisa Sungmin lihat pria itu mendekati Jaejoong yang masih sibuk berbincang genit dengan pria hidung belang keparat yang memangkunya.

"Kemari."

"Hei." Jaejoong kaget saat tiba-tiba saja pria itu menariknya hingga berdiri dari pangkuan pria paruh baya.

Pelanggan di meja itu sontak berdiri. Mereka mengajukan protes dan berniat mengejar Jaejoong yang ditarik pria asing itu, namun gagal saat kerumunan orang yang tengah menari gila menghalangi mereka.

"Ya! Lepaskan aku brengsek. Lepaskan!" Jaejong terus meronta dari tarikan pria itu namun teriakannya dianggap angin lalu karena musik di ruangan itu sangat keras. Hingga pria itu membawa Jaejoong ke ruang terlarang.

Sungmin tergagap. Ruang itu... ruang yang digunakan pria hidung belang dengan wanita penghibur jika ingin melakukan... sex kilat.

"Astaga. Jae-Jaejoong eonni. Bagaimana ini?" Sungmin panik sendiri. Ia harus membantu Jaejoong sebelum gadis itu dilecehkan semakin dalam.

"Toni. Tolong Jaejoong eonni. Dia dibawa pria asing, maksudku pria asing menyeretnya ke ruang kilat." Sungmin meletakkan dua gelas beserta nampan ke atas meja bartender. Bahkan ia tak sempat menghidangkan di meja 111 tadi.

"Biarkan saja. Kudengar pria itu menyewa banyak agar bisa berbincang dengan Jaejoong."

"Berbincang? Tak mungkin. Kenapa ia menyeret Jaejoong eonni ke ruang kilat." Ujar Sungmin semakin panik.

YOUNG LADYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang