YOUNG LADY

THE REAL HERO

"Jangan hubungi aku lagi! Urus urusan kalian di sana tanpa harus mengangguku. Mulai sekarang aku benar-benar tak akan peduli lagi pada manusia bernama Lee Sungmin, selamanya!"

"Tapi tuan, tuan!"

~~o~oo~oOo~oo~o~~

Melani KyuMinElfsha

Young Lady

29th

Romance, Drama & Hurt

M

~~o~oo~oOo~oo~o~~

Suara panggilan terputus sudah menggema. Kepala pelayan Im terdiam seraya menatap telepon rumah di tangannya. "Ini..." Ia menatap Sungmin yang sejak tadi berada di sampingnya.

Sungmin sudah menitikkan air mata, ia mendengar semua yang Kyuhyun sampaikan hingga kepala pelayan Im juga ingin menangis.

Namun susana haru itu mendadak luntur saat suara tawa Kimjung terdengar keras. Dua perempuan itu menatap Kimjung tanpa minat sebelum dia menghentikan tawa.

"Sudah dengar sendiri, bukan? Seperti perjanjian awal, aku memperbolehkan kalian menghubungi Kyuhyun dan merayunya, jika dia mau kemari maka kau bebas. Tapi apa daya, Kyuhyun malah menolak mentah-mentah. Kasihan sekali." Kimjung memasang wajah iba palsu seraya menggelengkan kepala, namun Sungmin tahu itu hanya topengnya saja.

"Seperti yang sudah kita sepakati, kita akan menikah besok pagi. Aku sudah memberikan kesempatan pada kalian untuk menghubungi Kyuhyun jadi kali ini tak ada penolakan." Kimjung berujar dengan nada rendah namun terdengar mencekam, wajahnya juga mendadak berubah keras.

Pria itu bangkit dari duduk, berniat melangkah namun Sungmin segera menginterupsi.

"Kimjung, aku..."

"Aku lelah. Aku ingin istirahat. Kau istirahatlah juga karena besok kita akan menikah." Kali ini pria itu tersenyum manis pada Sungmin, ia tak sengaja menatap kepala pelayan Im. "Ah, dan anda... detik ini juga saya pecat."

"Kimjung!" Sungmin bangkit dari duduk, berdiri menantangi pria itu namun Kimjung tak ambil pusing. Ia memilih berbalik dan masuk ke kamar tamu.

"Nona..."

"Jangan dengarkan dia. Di rumah ini aku yang berkuasa jadi dia tak akan bisa memecat siapapun tanpa persetujuanku. Bibi tenang saja." Sungmin tersenyum manis kearah kepala pelayan Im yang terlihat kaget.

Bibi? Ini pertama kalinya Sungmin memanggil dengan bahasa sopan. Kepala pelayan Im bahagia bukan main.

"Mari nona, anda harus banyak istirahat untuk besok."

Sungmin mengangguk, ia melangkah menuju anak tangga ke lantai dua diikuti kepala pelayan Im di belakangnya.

"Nona darimana saja? Apa yang terjadi?"

Sungmin tersenyum mendengar pertanyaan itu. "Aku akan cerita semua pada bibi tanpa terlewat. Bibi jangan sampai bosan ya."

"Tidak akan nona." Jawab kepala pelayan Im seraya tersenyum.

***

Sungmin baru tahu cerita di rumah ini setelah ia berhasil kabur. Anak buah Kimjung menyiksa para pelayan hingga mengharuskan mereka buka mulut tentang keberadaan Sungmin. Seharipun tak ada kata bahagia menghampiri mereka saat Kimjung terus menyiksa. Mereka tak diperbolehkan menerima telepon darimanapun sebagai hukuman hingga Sungmin ditemukan.