Hari itu Rose sengaja meninggalkan gedung Soerya Tedja lebih awal karena ia ingin melakukan persiapan sebelum menghadiri pesta keluarga Ararya nanti malam. Rose juga mendengar kabar dari sekretarisnya, bahwa Joshua sudah pulang lebih dulu untuk menemani istrinya.
Jujur saja, Rose memang mulai merasa iri pada semua orang yang sudah memiliki pasangan, lalu menjalani kehidupan pernikahan yang bahagia. Seperti Joshua dan Raras yang tidak pernah ragu untuk menunjukkan kasih sayang mereka. Atau seperti Jasmine dan Jerrald yang sudah berciuman kemarin.
Rose jadi penasaran, kira-kira dengan siapa ia berbagi kasih sayang dan berciuman?
"Rosie..." Mendengar namanya disebut, Rose menoleh ke samping dan menemukan seorang pria tampan berperawakan tinggi yang tidak biasanya mengenakan kemeja dan celana rapi.
Mau ke mana pembalap ini?
"Tumben? Mana celana jeans kamu yang robek-robek itu?"
Tawa Alfa pecah mendengar pertanyaan konyol yang dilontarkan oleh Rose. Seperti inilah perempuan yang disukai Alfa. Selalu berusaha untuk mendorongnya menjauh, namun malah semakin membuat Alfa tertarik untuk mendekat.
"Itu fashion, Baby."
"Fashion? Terus yang kamu pakai kemarin itu fashion apa? Fashion copet?" Alfa kembali tertawa melihat lirikan Rose yang menggemaskan.
Wanita ini benar-benar. "Iya, mencopet hati kamu." ujar Alfa sebelum menggerakkan tangannya memeluk bahu Rose.
"Tangan kamu!" Rose melirik tangan Alfa yang ada di tubuhnya.
"Kenapa?"
"Alfa..."
"Iya. Iya. Ya ampun." Alfa tertawa lagi.
"Kamu ke sini bawa mobil kan?"
"Kalau bawa motor?"
"Kamu jemput aku pakai motor?" Rose membelalak tidak percaya.
"Kata siapa aku jemput kamu?"
"Oh, enggak ya?" tepat setelah itu Rose berjalan meninggalkan Alfa, sedangkan pria tampan itu segera menyusul langkah kaki Rose yang cukup gesit saat berusaha kabur darinya.
"Marah ya?"
Rose menoleh, lalu tersenyum. "Enggak. Aku bawa mobil kok. Daripada pakai motor, mending kamu ikut mobilku aja."
"Ya ampun, kamu perhatian banget ya Rose." Alfa tersenyum senang.
"Jadi beneran nggak bawa mobil?"
"Bawa Sayang, mana mungkin aku nggak bawa mobil kalau mau jemput kekasih hati tercinta." Alfa mengarahkan langkah kaki Rose untuk mendekati sedan Audi yang terparkir tidak jauh di depan mereka.
"Ngomong-ngomong, kamu makin berisik ya?"
"Makin ganteng juga ya?"
"Makin genit juga."
"Makin sayang pasti."
"ZzzZ..." Rose memutar bola matanya lelah menjawab ucapan Alfa yang memang susah untuk dikalahkan.
Sampai di dalam mobil, Alfa tak langsung menjalankan kendaraannya, selama beberapa saat, Alfa menoleh ke samping dan mengamati wajah perempuan cantik yang juga sedang menatapnya.
Rose pernah mendengar sebuah gagasan bahwa sembilan puluh sembilan koma sembilan persen perempuan (99,9%), tidak menyukai laki-laki yang menyukainya. Awalnya Rose berpikir kalau kalimat itu hanya gagasan konyol, sampai ia berubah pikiran setelah melihat tatapan mata Alfa saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Juliet & Romeo
Любовные романы"Karakter, organisasi, tempat, perusahaan, pekerjaan dan kejadian dalam tulisan ini hanya fiktif." __________________________________ Untuk seseorang yang selalu terlihat dingin, siapa yang tahu jika sebenarnya ia cukup hangat. Dan untuk seseorang y...