Demi kenyamanan dan kebahagiaan bersama, silakan vote dan komen yang buanyaaakkk.
🌹❤️🌹*****
Terhitung sudah hampir tiga menit pasangan muda yang sedang duduk berhadapan itu berbalas kecupan dan lumatan kecil yang rasanya sangat mendebarkan namun menyenangkan.
Bila saat pertama mereka berciuman Rose hanya diam, kali ini Rose sudah tertarik untuk membalas gerakan bibir Alfa. Dengan kedua mata yang masih terpejam, Rose terus terhanyut saat Alfa mulai membelai permukaan bibir mungil wanita itu dengan lidahnya.
Rose tersenyum saat wajahnya disentuh dengan lembut oleh ibu jari Alfa. Tapi Rose harus mengakhiri kegiatan mereka dan mendorong tubuh Alfa untuk menjauh, karena ia takut tidak bisa melakukan apapun saat jemari Alfa menekan tengkuknya.
Setelah tautan bibir mereka terlepas, kelopak mata Alfa terbuka perlahan. Pria tampan itu terkekeh kecil saat Rose berpura-pura menatapnya dengan tajam, namun anehnya tatapan itu membuat Rose terlihat sungguh menggemaskan.
Beberapa detik setelah ciuman mereka berakhir, Alfa tak punya kendali saat tubuhnya meminta ia mendekat dan kembali mencuri kecupan di bibir wanitanya.
"Kalau kamu melotot kayak gini, itu kayak sebuah panggilan buat aku." kata Alfa sembari membelai wajah Rose yang bersemu kemerahan.
"Panggilan apa?"
"Cium aku Alfa."
Detik itu juga tawa Rose pecah. Meskipun kadang-kadang Alfa menyebalkan, Rose harus mengakui bahwa pria ini selalu berhasil membuatnya tertawa. Lalu semua ucapan manis yang tidak pernah ia dengar dari pria lain, apa benar-benar dari hati Alfa? Atau pria ini selalu berkata-kata manis pada semua perempuan?
Rose kembali dilema.
"Kamu udah nggak marah lagi kalau aku cium."
"Kamu mau aku marah?"
"Aku tinggal cium kamu lagi."
Rose kembali tertawa kecil sebelum mengalihkan perhatian dengan mengambil es krim untuk mendinginkan suhu tubuhnya dan menormalkan debaran kencang dalam dadanya.
Beberapa menit saja bersama Alfa, Rose kembali berpikir, apakah seseorang yang akan berbagi ciuman dan kasih sayang dengannya itu adalah Alfa? Alfaros Pakusadewa? Benarkah?
"Rosie, ada hal penting yang mau aku sampaikan ke kamu." kata Alfa sebelum memasukkan satu sendok es krim ke dalam mulutnya.
"Apa?"
"Sebenarnya Luki udah kasih peringatan kalau aku nggak boleh kasih tahu hal ini ke siapapun, tapi rasanya aku nggak bisa kalau harus merahasiakan ini dari kamu." Mendengar perkataan Alfa yang cukup serius, Rose menoleh dan memperhatikan wajah Alfa.
"Ada apa, Al?"
Ucapan Rose kemarin benar. Alfa memang bisa dikatakan lebih tampan dan lebih menarik dari Romeo Handjojo. Dan yang paling penting, pria ini menyukainya. Lalu kenapa Rose harus memikirkan nama Romeo saat ia bersama Alfa?
"Seseorang yang aku temui barusan," Alfa menoleh menatap Rose. "Tan Romeo Handjojo. Kamu tahu dia kan?"
Detik itu juga, Rose menelan ludahnya kesulitan. Kenapa mereka berdua harus bertemu?
Rose mengangguk kikuk. "Aku tahu. Terus?"
"Ternyata dia investor yang mau bawa aku ke kelas MotoGP."
"Hmm..." Rose mengangguk beberapa kali. "Terus?"
"Kamu keberatan?"
Kening Rose mengkerut tipis. Kenapa Alfa menanyakan hal seperti ini padanya? Apa Rose akan dianggap bodoh bila ia menikah dengan pria ini? Apa ia akan dianggap sebagai perempuan bodoh bila ia tetap menyukai pria yang telah bercinta dengan perempuan lain?

KAMU SEDANG MEMBACA
Juliet & Romeo
Romance"Karakter, organisasi, tempat, perusahaan, pekerjaan dan kejadian dalam tulisan ini hanya fiktif." __________________________________ Untuk seseorang yang selalu terlihat dingin, siapa yang tahu jika sebenarnya ia cukup hangat. Dan untuk seseorang y...