Juliet & Romeo ― 10

834 207 78
                                    

Jangan lupa vote dan komen yang buanyaaakkk ❤️

*****

Tut... Tut... Tut... Nomor telepon yang tuju sedang tidak aktif. Silakan....

Alfa mendesah pelan setelah ponsel Rose tidak dapat dihubungi. Padahal mereka belum benar-benar berdamai, tapi sudah ada masalah baru yang membuat Rose makin marah. Meski Alfa sama sekali tidak tahu kesalahan apa yang sudah ia lakukan sampai perempuan itu terang-terangan mendorongnya menjauh selama enam bulan terakhir.

Tidak mau sesuatu yang buruk terjadi pada Rose, Alfa memutuskan untuk menghubungi seseorang yang bisa menjaga Rose untuknya.

Tut... Tut... Tut...

"Halo?"

"Josh, gue harus balik duluan."

"Oh, oke."

"Dan Rose masih ada di sana."

"Ck," Josh berdecak pelan. "Lo nggak cari dia?"

"Tadinya, tapi gue ada meeting mendadak. Lo bisa antar Rose pulang kan?"

"Iya. Gue anter Rose."

"Thank's Josh dan sorry."

Pemuda tampan yang memang sedang berniat untuk pulang itu tersenyum. "It's okay Al."

-tut-

Dan setelah menerima panggilan telepon dari Alfaros Lin beberapa menit yang lalu, di sinilah Joshua berada sekarang. Duduk di dalam mobilnya yang berhenti tepat di depan lobi luxury hotel Grand Poudretteite, sambil memandangi pria yang sedang berdiri di samping adiknya.

Apa Rose tuli? Kenapa malah diam di sana?

"Rose!" Panggilan kedua itu menyadarkan Rose dari lamunan singkatnya mengenai nama Romeo dan Juliet.

"Ya Kak."

Sambil melirik sekilas pada pria tampan yang masih berdiri di sampingnya, Rose melangkah tergesa-gesa meninggalkan Romeo yang saat ini sedang bertukar tatap dengan satu-satunya Kakak dari Juliet Rose Soerya Tedja. Yaitu, Joshua Wirya Tedja.

Tidak ada senyuman. Tidak juga dengan tatapan mata ramah seperti yang selama ini ditunjukkan oleh Joshua Wirya Tedja sebagai pria paling sabar yang Rose kenal. Kakaknya itu secara terang-terangan menatap Romeo dengan tajam. Tatapan tidak suka dan menantang.

Pada malam itu, Rose baru tahu bahwa Joshua benar-benar menerapkan apa yang sudah diajarkan oleh keluarga Soerya Tedja selama ini. Yaitu menganggap Handjojo sebagai musuh mereka.

"Jas itu punya dia?" tanya Joshua setelah Rose duduk di sampingnya.

"Bukan." Rose menggeleng cepat. "Ini punya Alfa."

Entah kenapa, Rose malah berbohong pada kakak yang amat menyayanginya ini. Mau dia apakan jas itu? Mau dia simpan? Kenapa harus Tan Romeo Handjojo, Rose?!

Tanpa berkata apa-apa lagi, Joshua menginjak pedal gasnya meninggalkan lobi luxury hotel bersama pria tampan yang masih berdiri di sana. Rose memang pernah melihat Joshua marah. Mungkin bisa dikatakan sering. Tapi sikap yang Joshua tunjukan kali ini berbeda. Josh benar-benar terlihat seperti seseorang yang murka. Hingga Rose bisa melihat dengan jelas urat leher beserta rahang Josh yang mengeras kuat.

"Junior, adalah adik yang paling aku sayangi."

Mendengar ucapan itu, seketika Rose menghela napas panjang. Ayolah ... Rose tidak melakukan apapun. Setelah ini apalagi?

Juliet & RomeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang