Demi kenyamanan dan kebahagiaan kita bersama, silakan vote dan komen yang buanyaaakkk!!!
❤️🌹❤️You guys wanna the plot twist?
Here you go...*****
-Alfaros Pakusadewa. Pembalap tampan itu jelas memiliki perasaan yang cukup dalam terhadap Juliet Rose. Romeo juga tahu kalau mereka berdua sudah menjalin hubungan cukup lama. Dan cerita singkat itu membuat Romeo semakin penasaran. Kira-kira, siapa yang lebih brengsek di antara Handjojo dan Soerya Tedja?-
Rose berhenti memandangi Romeo ketika pria itu memutar setir kemudinya memasuki pelataran parkir yang pintu gerbangnya baru saja terbuka. Ia juga melihat ada seorang petugas keamanan yang kembali menutup gerbang itu.
Rose sama sekali tidak heran dengan kemewahan dan kemegahan rumah yang ada di hadapannya saat ini. Karena bangunan itu terlihat persis seperti apa yang sudah Rose bayangkan untuk menjadi tempat tinggal seorang Tan Romeo Handjojo.
Belum lagi ada empat mobil yang berjajar di area carportnya. Bukankah itu berarti pria ini memiliki lima mobil dengan yang sedang mereka tumpangi sekarang. Atau Romeo masih memiliki yang lain?
Sembari menarik napas panjang, Rose mulai membayangkan bagaimana tanggapan dari orang-orang yang tinggal dan bekerja di rumah ini tentang kehadirannya. Apa ia akan disambut dengan hangat?
"Ayo,"
Rose menoleh ke tempat Romeo. Barusan ia mendengar sebuah ajakan untuk masuk ke dalam rumahnya kan?
"Hmm." ia mengangguk gugup.
Tepat setelah itu, Romeo membuka pintu di sampingnya lebih dulu dan Rose mengikuti apa yang dilakukan sang pemilik rumah. Dengan langkah tenang berserta senyuman kecil, Romeo mengajak Rose untuk berjalan di sampingnya menuju pintu masuk rumah yang baru saja terbuka.
"Jadi rumah ini nggak pernah kosong ya?"
Rose bertanya sembari mengedarkan pandangan ke segala arah dan menemukan bahwa rumah ini sungguh terawat. Tanpa tahu bila saat ini ada sepasang mata sendu yang memperhatikan kekagumannya akan kediaman Tan Romeo Handjojo.
"Nggak pernah. Orang-orang yang nemenin Mama masih tinggal di sini."
"Jadi Mama kamu pernah tinggal di sini?"
"Iya. Mama juga meninggal di rumah ini."
Sontak Rose menatap wajah Romeo dengan mata membelalak ketakutan seolah bertanya, meninggal di sini?! Sedangkan Romeo membalas tatapan itu dengan kekehan pelan.
"Tenang, Mama nggak akan menghantui kamu kok."
"Hei!" seru Rose sambil memukul lengan Romeo tanpa sadar. "Jangan ngomong sembarangan!"
Tawa Romeo pecah setelah melihat ekspresi wajah perempuan cantik yang berdiri di hadapannya saat ini ketakutan. Dan tawa itu, sekalipun belum pernah ditunjukkan oleh seorang Tan Romeo Handjojo.
Sampai petugas keamanan dan seorang ibu setengah baya yang baru membuka pintu untuk mereka berdua menghela napas panjang. Karena suara tawa ringan yang tercipta karena Juliet Rose Soerya Tedja itu pasti telah menyakiti perempuan lain yang mendengarnya. Seorang perempuan yang baru saja berlari masuk ke dalam kamarnya.
Melewati pintu masuk, Rose tidak begitu terkejut dengan interior rumah itu. Karena rumah Romeo memang tidak jauh berbeda dengan rumah saudaranya yang lain.
Berjalan beberapa langkah, Rose segera tertarik dengan sebuah foto perempuan cantik yang sedang duduk sendirian sambil memandangi bayi yang berada di pelukannya. Apakah perempuan itu yang sudah membuat kakaknya meninggal dan menciptakan kekacauan dalam keluarganya?

KAMU SEDANG MEMBACA
Juliet & Romeo
Romantizm"Karakter, organisasi, tempat, perusahaan, pekerjaan dan kejadian dalam tulisan ini hanya fiktif." __________________________________ Untuk seseorang yang selalu terlihat dingin, siapa yang tahu jika sebenarnya ia cukup hangat. Dan untuk seseorang y...