Demi kenyamanan dan kebahagiaan kita bersama, silakan vote dan komen yang buanyaaakkk!!
❤️🌹❤️*****
"Mau aku antar?"
Mendengar tawaran itu, Rose menggeleng cepat. "Nggak usah."
Rose juga bergidik ngeri membayangkan bagaimana kacaunya bila ada anggota keluarga atau siapapun yang mengenalnya, melihat seorang Juliet Rose Soerya Tedja sedang bersama Tan Romeo Handjojo.
"Terus? Kamu mau aku antar ke restoran tadi?"
Rose menggeleng lagi. "Nggak perlu. Aku naik taksi aja."
"Kenapa naik taksi? Kalau kamu takut ada aku, biar diantar supirku ya?"
"Jangan Romeo, aku naik taksi aja."
Romeo mengangguk mengerti. Berada di posisi Rose saat ini pasti sangat menakutkan. Apalagi Romeo masih mengingat jelas saat Joshua berteriak dan menatap Rose penuh penghakiman. Keluarga Soerya Tedja memang sebenci itu terhadap namanya.
"Hati-hati, Juliet."
Rose mengangguk. "Aku pasti hati-hati."
"Jangan sampai ketahuan." Romeo terkekeh pelan.
"Pasti. Kalau Kakek sampai tahu, aku bisa digantung."
"Hahahaha! Separah itu?"
"Iya." Rose tersenyum tipis. "Untuk hal ini, aku nggak boleh membantah apalagi melanggar."
Romeo tersenyum sembari mengamati Rose yang membawa tas belanja, tas miliknya lalu beranjak dari sofa untuk merapikan pakaiannya yang baik-baik saja.
"Aku pulang dulu."
Pria tampan yang baru saja ikut beranjak dari tempat duduknya itu mengangguk meski ada bagian kecil dalam dadanya yang tidak mengizinkan perempuan ini untuk pergi lebih dulu.
"Kamu nggak mau makan malam di sini?"
Rose menggeleng sebelum melihat jam tangannya. "Ini masih jam empat sore."
"Kita bisa ngobrol lagi." ucap Romeo dengan senyuman kecil dan tatapan mata sendu seperti memohon.
Rose menghela napas pendek merasa tidak tega setelah melihat tatapan mata itu. Namun ia tidak bisa melakukan apapun. Rose tidak mau menciptakan kekacauan di keluarganya yang baru saja berdamai dengan masalah Jasmine. Rose tidak bisa memperburuk keadaan yang masih memanas.
"Maaf ... aku nggak bisa."
Romeo mengangguk. "Nggak perlu minta maaf. Kita bisa ketemu lain waktu. Pesan dulu taksinya, setelah itu kita keluar."
"Hmm." Rose kembali duduk, diikuti Romeo.
Romeo kembali memperhatikan saat Rose sibuk dengan ponselnya untuk memesan taksi. Dadanya berdebar makin kencang setelah mendengar suara Rose yang begitu sopan saat ia berbicara dengan orang lain.
Sebelum ini, ia pikir Rose adalah sosok manja, angkuh dan mungkin saja sombong. Namun setelah mengenal Rose lebih dekat, perempuan ini ternyata amat baik hati. Romeo juga tidak menyangka akan bertemu dengan Rose di panti asuhan. Apa begini cara keluarga Soerya Tedja mendidik Rose?
"Kalau keluarga kamu tahu kita berhubungan, apa mereka akan marah?" tiba-tiba saja pertanyaan itu muncul di kepala Rose.
Romeo mengangguk. "Pasti. Tapi mereka nggak bisa melakukan apapun tanpa aku."
"Maksud kamu soal perusahaan?"
"Iya." Romeo tersenyum tipis. "Sejak kecil aku sudah dipersiapkan untuk menjadi pewaris tunggal. Jadi begitulah..."
![](https://img.wattpad.com/cover/241507537-288-k299882.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Juliet & Romeo
Roman d'amour"Karakter, organisasi, tempat, perusahaan, pekerjaan dan kejadian dalam tulisan ini hanya fiktif." __________________________________ Untuk seseorang yang selalu terlihat dingin, siapa yang tahu jika sebenarnya ia cukup hangat. Dan untuk seseorang y...