Juliet & Romeo ― 4

952 206 49
                                    

"Namaku Rose."

"Apa bedanya? Mau Juliet ataupun Rose, kamu akan selalu mengingatkan aku dengan nama Soerya Tedja."

"Kenapa? Kamu takut dengan Soerya Tedja?"

"Takut apa? Kamulah yang seharusnya takut denganku Juliet."

"Kamu nggak takut kalau Romeo bisa jatuh cinta pada Juliet."

"Kamu berpikir akan ada takdir romantis yang terjadi di antara kita?" Pria tampan itu menarik tipis salah satu sudut bibirnya. "Sepertinya kamu mulai tertarik denganku ya, Juliet?"

"Sialan."

Rose ketahuan.

Rose memilih mengalah. Atau lebih tepatnya ia sudah kalah. Rose juga tidak mau terjebak dengan pria menyebalkan sekaligus angkuh ini lebih lama lagi. Apalagi sampai terjatuh diputaran nasib dengan Romeo hanya karena namanya Juliet.

Maka, tanpa ragu-ragu Rose segera membalikkan badannya, lalu berjalan dengan sedikit tergesa menuju mobil tanpa peduli bila pria itu masih memandangi punggungnya.

"Satu..." gumam Romeo.

"Dua..." masih Romeo sambil menaruh satu tangan di saku celananya.

"Tiga..."

"Aww!" Rose memekik kesakitan setelah stiletto sialan itu membuat kakinya terkilir.

Sambil menarik salah satu sudut bibirnya dengan amat tipis, Romeo mendekati perempuan yang sedang berjongkok dan mengusap-usap kakinya itu.

"Perlu bantuan?" tanya Romeo setelah ia sampai di hadapan Rose.

Perempuan itu mendongkak, lalu tersenyum miring sebelum melepas sepatunya dan membawa sepasang stiletto berwarna merah itu ke hadapan Romeo.

"Buang ke tempat sampah." ucap Rose dengan nada kesal sebelum menjatuhkan sepatu itu dan masuk ke dalam mobilnya.

Rose membuka kaca mobilnya, lalu menatap wajah Romeo sejenak. "Terima kasih."

Tepat setelahnya, sedan Aston Martin berwarna merah bata yang dikemudikan oleh Rose mulai bergerak meninggalkan area pemakaman. Tidak seperti Romeo yang masih setia memandangi mobil milik Rose hingga perempuan itu benar-benar menghilang dari pandangannya.

Bila Rose tidak mau terjatuh dalam putaran nasib cinta yang berakhir tragis itu, Romeo berpikir sebaliknya. Setelah melihat kecantikan seorang Juliet Rose, ia jadi tertarik untuk mencobanya.

Mencoba untuk membuat Rose jatuh cinta. Lalu membawa perempuan itu terbang setinggi yang ia mau. Dan bila mereka sudah jauh di atas permukaan tanah, Romeo akan mematahkan sayapnya. Dengan begitu, perempuan itu akan terjatuh ke bumi dalam keadaan hancur. Setelah itu Romeo tinggal meninggalkan Rose seorang diri. Karena wanita itu harus benar-benar tahu apa arti kehilangan.

Lalu bagaimana jika Romeo juga ikut merasakan sakit yang dialami Juliet? Maka seperti akhir cerita sebelumnya, mereka hanya tinggal mati bersama.

Dengan senyuman tipis, Romeo mengambil sepasang sepatu milik Juliet Rose. Tapi, daripada membuang ke tempat sampah, Romeo akan menyimpan sepatu itu.

Sepertinya Rose tidak tahu bahwa ada sebuah dongeng yang menceritakan seorang Pangeran berhasil mendapatkan Cinderella hanya dengan salah satu sepatu kacanya.

Lalu apa yang akan Romeo dapatkan dengan sepasang sepatu milik Juliet ini?

***

Hari ini Rose merasa sangat sibuk. Sejak ia keluar dari gedung Soerya Tedja, Rose sudah memiliki janji makan siang dengan Ethan, meski ia sama sekali tidak makan. Lalu pertunjukan tanpa naskah yang dimulai secara mendadak oleh Alfa.

Juliet & RomeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang