Chapter 39

941 52 21
                                    

Vote🌟dulu sebelum membaca
Comment💬 setelah membaca


MAKIN KE SINI MAKIN GAK JELAS YA BUND CERITANYA, HAHAHAH.

Selamat Membaca

Pagi harinya, saat sinar menteri telah menyeruak masuk melalui celah hordeng kamar hotel, tanpa merasa berdosa sama sekali atas keterlambatannya bangun atas kejadian semalam, Sahla melenguh sembari menggeliat puas dengan kegiatan tidurnya.

"Eeeum, jam berapa ini?" tanyanya pada diri sendiri sambil mendongak menatap jam yang bertengger manis di dinding.

"Oh my gosh, jam 9!?" Sambungnya berteriak kaget sambil bangkit dari kasur untuk pergi mencuci muka. Tapi baru kakinya menepak di lantai, mendadak Sahla terduduk kembali sebab bagian tubuh bawahnya terasa cukup nyeri.

"Kok miss v gue sakit?" Sahla heboh sendiri sembari mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan guna mencari Haikal yang saat ini tidak bersamanya.

"Pergi ke mana dia?"

Sahla pun lalu terdiam cukup lama sampai akhirnya napasnya terhembus kasar dengan bibir maju beberapa centi sebab beberapa detik lalu otaknya memberi jawaban atas kemungkinan penyebab rasa sakit pada daerah kemaluannya.

"Jangan-jangan waktu tidur tadi gue digrep Pak Haikal lagi?" ujarnya dengan wajah ditekuk bete.

Sahla yang sangat membutuhkan jawaban pertanyaannya itu tak mau hanyut dalam pikiranannya sendiri hanya karena otaknya berpikir sedemikian rupa. Ia pun memutuskan untuk membuktikan sendiri benar-tidaknya dugaannya itu, tapi sebelum itu ia berusah melenggang pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Saat sudah berada di kamar mandi, tepatnya di depan cermin, perlahan Sahla mengangkat bajunya untuk melihat keadaan tubuhnya, dan betapa terkejutnya ia sebab pemandangan pertama yang ia lihat adalah memar ungu yang banyak ditemukan disekitar payudaranya.

"Aaaah! Pak Haikal meresahkaaan!" teriak Sahla sambil meluruhkan kembali bajunya agar menutupi tubuh bagian atasnya.

"Dasar guru cabul!"

~~~

Di lorong hotel tepatnya di samping pintu kamar yang kemarin ia pesan untuk ditinggali sehari bersama sang istri, Haikal menyandarkan tubuhnya ke dinding sambil memejamkan matanya berusaha menguatkan hati yang perlahan remuk, karena tak lama lagi harus berhadapan langsung dengan seorang pengkhianat dalam rumah tangganya.

Ya, Haikal tahu apa yang terjadi semalam antara istri dan keponakannya, bagaimana mungkin ia tak tahu, jika kegiatan terlarang yang Sahla Dan Chandra lakukan saja ia yang menghentikannya.

"Kamu kenapa khianati saya sih, Sahla..."

Bugh!

"Kenapa harus dengan Chandra!?"

Bugh! Bugh!

Murkanya yang dilampiaskan dengan meninju dinding karena apa yang telah terjadi semalam sangat sulit diterima akal, pasalnya yang ia ketahui Sahla lebih dekat dengan El daripada Chandra, tapi tiba-tiba kejutan besar menyambutnya saat baru beberapa langkah kakinya masuk ke kamar.

Flashback On

"Ibu Cantik di mana, Kal?" tanya Steaf yang duduk di depan Haikal.

Haikal menoleh ke kanan kiri mencari keberadaan Sahla yang belum juga ia lihat sejak ia memilih berkumpul dengan teman-temannya dan beberapa tamu undangan yang beberapa saat lalu pamit untuk bersalaman dengan pengantin.

Marry a Teacher √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang