Chapter 18

1.2K 86 3
                                    

Vote🌟dulu sebelum membaca
Comment💬 setelah membaca

Happy Reading

"Pak Haikal naro LKSnya di mana ya?" Sahla berjalan mendekati meja Pak Haikal di ruangannya yang cukup besar.

Brak!

"ASTAGHFIRULLAH!!" Sahla spontan berteriak sambil memutar tubuhnya, karena tiba-tiba ada yang datang dan menutup pintu secara kasar. "Pak Haikal!? Ada apa Pak!?" tanya Sahla pada Pak Haikal yang sedang mengunci pintu.

"Ada apa - ada apa! Kamu bisa nggak sih hargai perasaan saya?" tanya Pak Haikal sambil berjalan cepat mendekati Sahla setelah ia mengunci pintu ruangan.

"Hah? Maksud Bapak apa? Saya ada salah apa sama Bapak?" tanya Sahla sambil berjalan mundur di setiap langkah cepatnya Pak Haikal ke arahnya.

"Kamu selingkuh!" jawab Pak Haikal dengan posisi yang berhasil memojokkan Sahla ke tembok.

Sahla menelan salivanya susah payah saat posisinya dengan Pak Haikal sudah tak terselamatkan, karena ia tubuhnya menempel tembok yang ada di pojok ruangan. "Apa urusannya sama Bapak kalo saya selingkuh? Lagian saya juga gak ada pacar kok," ujarnya dengan suara tertahan.

"Kamu istri saya jika kamu lupa itu!" Tegas Pak Haikal yang mengingatkan Sahla akan status mereka.

Sahla yang baru saja ingat jika dia sudah punya suami, dan suaminya saat ini berada di depannya hanya tersenyum kaku sebelum membalas ucapan pria itu.

"Jangan lecehin saya ya Pak. Bapak kan guru, nggak baik nistai murid sandiri," ujarnya yang mikir aneh-aneh.

Pak Haikal menyunggingkan senyuman evil sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Sahla yang membuat gadis itu menahan napas. "Saya memiliki hak atas dirimu."

"Jangan nistai saya Paaaak!!" teriak Sahla sambil mendorong dada Pak Haikal agar menjauhinya.

"Tak akan selama kamu jaga jarak dengan semua pria selain saya,"

Sahla mengangguk-angguk cepat sambil terus mendorong Pak Haikal yang akhirnya pria itu berhasil ia jauhi. "Pak Haikal pedofiiil!" serunya sambil membuka pintu yang Pak Haikal kunci tadi.

"Awas aja kamu ya!" ancam Pak Haikal yang tak berniat mengejar Sahla, karena mereka sedang berada di lingkungan sekolah. Ia lalu mengambil LKS Sejarah yang ada di lacinya untuk diberikan pada El.

"Dasar guru nafsuan, aneh, gila, sinting, gak waraaaas!" dumel Sahla di setiap langkah kakinya menuju kelas.

~~~

Tiba jam istirahat, Sahla tak pergi ke kantin karena terpaksa menemani El yang sendirian di kelas, karena semua murid XII IPA 3 selain dia dan teman sebangkunya pada keluar untuk menyegarkan otak masing-masing.

"Eeeel! Gue gabut, jalan-jalan yuk!" ajak Sahla yang saat ini kedua kakinya ia letakan di paha El saat ia sedang bersantai dengan menyandarkan diri ke tembok.

"Gue cowok panggilan, kalo mau jalan bayar dulu," ujar El yang niatnya bercanda tapi malah Sahla anggap serius.

"Lo mau berapa sih hah? Gue ada 1 juta nih," Sahla mengeluarkan uang 1 juta sungguhan dari sakunya lalu ia banting ke meja El. "Ayo jalan, layani gue!" Sambungnya dengan nada sok.

"Gak ah. Kurang,"

"Ck, sekarang gak bawa banyak duit gue. Besok aja ya bayar kontannya, sekarang uang muka dulu, heheh."

El menggeleng. "Gak nerima gaya nyicil. Kalo bayar lunasnya besok, jalannya juga besok,"

"Aelah, jan kek gitu lha El. Emang lo butuh duit berapa sih cuma buat nemenin jalan-jalan?" tanya Sahla menahan kesal.

Marry a Teacher √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang