Si Workaholic

589 74 0
                                    







Sudah berapa banyak kisah asmara para manusia GunBu yang diceritakan sebelumnya? Banyak, dan itu hampir semua. Bahkan seorang penggila kerja seperti Aziel Guinandra punya kisah sendiri yang tak terduga.

Ternyata, bukan hanya Aziel saja sosok penggila kerja atau istilah kerennya workaholic di Guntur Buana.

Tidak lain dan tidak bukan adalah asisten pribadi terselubung dari Aziel itu sendiri.

Ya, Aryasatya Danuardan.

Mungkin banyak yang tidak menyadari kalau sejak awal, Satya jarang sekali terlihat. Bahkan seorang Aziel dan Galih ada sesekali muncul demi mendamaikan keributan. Lantas, Satya? Oh, tenang, terkadang juga setiap ada bibit-bibit keributan di rumah, dia yang paling semangat memancing.

Tidak, tidak. Cara Satya sangat berbeda dengan Arsa dan Yudha yang merupakan biangkerok setiap ketibutan. Pemuda ini lebih ke memancing dengan satu pertanyaan atau satu pernyataan yang membuat satu rumah tertuju pada itu dan kemudian dia menghilang di balik pintu kamar.

Apabila ada keributan yang muncul bahkan sebelum dia pancing, dia akan menjadi penikmat nomor satu. Alasannya sederhana, di kantor tidak ada drama yang seseru itu.

Memang jatuhnya sama saja dengan tinggal sendiri di rumah. Kebanyakan waktunya selama 12 jam per hari dihabiskan di kantor alias bekerja, pulang hanya untuk tidur.

Tetapi, bukan itu yang dicari oleh Satya.

Meskipun pukul 10 lewat ia sudah lenyap di balik pintu kamar, setidaknya ketika pulang suasana rumah terasa hidup. Melihat tawa nakal dari Arsa dan Yudha, melihat wajah kesal Dafa, melihat wajah kebingungan Aji. Semuanya begitu berharga bagi Satya sejak pertama ia tinggal di Guntur Buana.

Bisa dikatakan, hingga saat ini ia merasa sangat beruntung bisa bertemu, bahkan berteman baik dengan konglomerat Aziel Guinandra. Kalau tidak, mungkin dia akan kesulitan mencari pekerjaan dan berakhir ditarik ke Jepang.

Akan tetapi, bertahun-tahun bekerja dengan Aziel, justru membuat hutang budi Satya kepada temannya itu semakin besar.

Aziel ada sosok yang sangat professional dalam bekerja. Pemuda itu bahkan tidak memberi nafas kepada Satya terkait pekerjaan. Akan tetapi, di luar semua itu, dia bersikap sangat teramat sangat baik kepada Satya. Bahkan pernah menawarkan untuk membayar biaya sewa rumah Satya saat awal masuk GunBu.

Tentu saja Satya menolak keras. "Anjir, jangan lebay, Ziel. Gue bisa bayar kali! Buktinya satu tahun ditinggal sendiri gue masih hidup 'kan?!"

Sejujurnya Satya tahu bahwa maksud Aziel itu baik dan bukan merendahkannya, justru itu terlalu baik. Karena menurut Satya, Aziel kalau menghamburkan uang suka nggak lihat nominal.

"Gue tau duit lo nggak bakalan abis, tapi nggak gini juga dong!"

Lalu Aziel hanya tertawa.

Alasan kuat mengapa Satya menjadi sosok pekerja keras, ia ingin membalas budi Aziel.

Satu-satunya cara bagi Satya membalas kebaikan Aziel adalah dengan bekerja keras dan membantu Aziel. Tidak jarang, bahkan terbilang sering Satya menghandle pekerjaan Aziel ketika pemuda itu sedang business trip.

Lantas, adakah waktu bagi Satya untuk memikirkan kisah asmaranya?

Jangan harap. Satu detik pun tidak direlakannya untuk memikirkan itu. Lebih tepatnya, menghindari untuk memikirkan itu.

Ia bahkan lebih memilih memikirkan 1001 cara untuk mengganggu anak-anak TB dan juga Dafa ketika di rumah.

Bahkan seorang Aziel sampai bingung dengan temannya satu ini.

GUNTUR BUANA✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang