Jealousy

860 96 2
                                    







Sekarang, mari beralih anggota selanjutnya dari TB, yang menjadi salah satu anggota pecinta kucing selain Javin.

Siapa lagi kalau bukan Yudha Argawijaya.

Kalau dilihat sekilas, dia benar-benar terlihat sebagai pemuda yang pendiam dan tampan rupawan. Untuk kata terakhir ada benarnya, tetapi tidak untuk kata sebelumnya.

Pendiam? Salah besar!

Faktanya, pemuda ini adalah sahabat seorang Basudewa Harsa sejak di bangku sekolah dasar. Jadi, jangan harap bahwa dia akan pendiam seperti Langit.

Justru bisa dibilang, Yudha adalah dopelangernya Arsa.

Arsa musuh terbesar Dafa, maka Yudha musuh terbesar Angga.

Dua manusia ini (Arsa dan Yudha), tidak pernah mengenal kata lelah untuk membuat dua manusia disiplin itu menghela napas melihat kelakuan mereka di rumah. Akan tetapi, disamping semua kejahilan mereka, tidak ada yang benar-benar merasa terganggu karena merekalah yang menjadi penghidup suasana rumah.

Terutama Yudha dengan dua kucing nakalnya, Leon dan Louis.

Berkali-kali Aziel bilang bahwa kandang sudah disediakan di lantai paling atas, tetapi Yudha dengan santainya selalu membaca kucingnya masuk ke kamar.

"Lu lama-lama nikah sama kucing gua rasa," celetuk Arsa saat melihat Yudha yang asik bermain dengan Leon.

"Sirik aja lu!" balas Yudha.

"Idih? Ngapain gua sirik sama kucing??"

Nyatanya memang rasa saying Yudha ke kucing-kucingnya melebihi apapun, bahkan dari rasa setia kawannya terhadap anak-anak TB.

Kalau ditanya dia akan menolong Radi yang sekarat atau Louis yang hilang, dia lebih memilih mencari Louis.

"Dasar temen durhaka!" kesal Radi.

"Lo sekarat masih ada Arsa, Langit, Dirga, dan Theo yang nolongin. Lah kalau Louis? Selain gua emang siapa lagi yang mau nyari dia??" balas Yudha.

Seperti hari ini, Yudha kebetulan libur tidak ada kelas. Karena teman merusuhnya alias anak TB semua ada kelas, pemuda itu memilih menghabiskan waktu di kamar, marathon Ntflx ditemani Leon dan Louis. Sungguh pemandangan yang romantis.

Sampai akhirnya dia tidak mendengar puluhan panggilan tak terjawab dari ponselnya, karena suara televisi begitu keras memenuhi kamar.

Tiba-tiba,

BRAKKK

Ezra datang mendobrak pintu kamarnya.

"GILA INI ORANG MALAH ASIK NONTON?!" teriak Ezra saat itu juga sehingga mengalahkan volume suara TV Yudha.

"APAAN SIH?!" balasnya tidak ingin kalah.

"LUPA LO, BANG? ACARA MAKAN MALAM, GOBLOK! MINTA DICORET DARI ARGAWIJAYA?!" kesal Ezra.

"Hadeh, gua kira apa. Lu 'kan Adiwangsa ngap—" belum selesai kalimatnya ia langsung membatu, teringat sesuatu penting yang seharusnya ia lakukan. "ANYING! BARU INGET ADA MAKAN MALAM SAMA ADIWANGSA YA? BANGSAT!"

Pemuda itu langsung beranjak dari tempat tidurnya dan langsung menghilang di balik pintu kamar mandi.

Untungnya, Yudha belum terlambat untuk datang ke acara makan malam Argawijaya dan Adiwangsa. Dua keluarga pesohor bisnis itu sudah dari jauh-jauh hari merencanakan acara makan malam, merayakan satu tahun resminya atas kerjasama bisnis mereka, sekaligus diangkatnya cucu sulung Argawijaya menjadi Direktur perusahaan mereka, Malaka Argawijaya, kakak kandung dari Yudha.

GUNTUR BUANA✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang