Part 6

8.4K 1K 73
                                    


" Apa yang terjadi?" Gumam Jeno saat mereka bertiga melintasi lorong lantai 2.

" Entahlah. Mengganggu sekali." Gerutu Renjun berusaha memblokir suara ribut yang masuk ke telinganya.


" Sepertinya ada keributan di lantai 1." Gumam Haechan yang pendengarannya juga terganggu.


" Ayo lihat." Ujar Jeno bersemangat sembari bergegas menuju tangga. Renjun yang hendak menghentikan Jeno malah di tarik Haechan yang hendak menyusul Jeno yang sudah berada di ujung tangga.

" Kalian kenapa sih?!" Rengut Renjun yang berusaha mengimbangi langkah Haechan untuk menuruni tangga.

" Mana tau ada yang menarik." Seringai Haechan.

Sesampainya mereka di ujung tangga, ketiganya langsung terhenti karna melihat kerumunan murid-murid yang tengah menyaksikan Vernon memukuli Jaemin dengan brutal.

" Kau tidak menolongnya lagi?" Tanya Haechan saat melihat tiada satupun dari mereka yang bergerak.


" Seharusnya kau menanyakan itu kepada Jeno. Kan itu saudara angkatnya." Ujar Renjun yang kini menatap Jeno yang tengah menatap khawatir ke arah Jaemin.


" Aku tidak bisa melawan manusia. Kalian tau kan kalau kekuatanku sering tak terkontrol kalau harus berhadapan dengan manusia apalagi kalau mereka berdarah." Jawab Jeno setengah putus asa. Kalau sampai kedua orangtuanya tau kondisi anak angkat mereka sekarang, ntah bagaimana respon keduanya.


" Kau sendiri kenapa tidak membantu?" Tanya Renjun ke Haechan. Haechan mengedikkan bahunya.


" Manusia bukanlah urusanku." Jawab Haechan.


" Yasudah ayo pergi kalau begitu." Ujar Renjun yang membuat kedua temannya itu terkejut.

" Kau tidak mau menolongnya Renjunie?" Tanya Jeno. Renjun menggeleng.


" Aku sedang tak ingin ikut campur."






Renjun yang geram langsung berbalik dan menghantamkan seberkas cahaya mematikan ke arah drum kosong tempat seseorang yang sedari tadi menguntitnya itu bersembunyi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renjun yang geram langsung berbalik dan menghantamkan seberkas cahaya mematikan ke arah drum kosong tempat seseorang yang sedari tadi menguntitnya itu bersembunyi.

Drum-drum kosong itu pecah berantakan dan sesosok tubuh langsung melesat keluar.



" Wow wow santai."


Renjun menyipit tak suka.


" Apa yang kau lakukan?" Tanya Renjun dingin. Pemuda itu hanya menyeringai.

" Tidak ada. Hanya penasaran. Kenapa seorang pangeran vampir ada di gang-gang rawan bahaya ini."



Renjun mendengus.


Vampire | Jaemren ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang