Part 18

2.8K 384 15
                                    



Saat perhatian Renjun teralihkan karna lolongan kematian para rogue yang memekakkan telinga itu, di saat itulah salah satu newborn itu bergerak mengincarnya.


" Akh! Sialan!"


Renjun mengeluh tertahan saat kuku tajam newborn itu berhasil merobek lehernya hingga memutus simpul jubahnya hingga jubah itu terlepas darinya.


Tak puas hanya dengan itu, newborn itu kembali dengan ganas menyerangnya membuat Renjun buru-buru menghindar lalu kembali mengayunkan pedangnya yang menyala panas. Newborn itu juga gesit menghindari pedangnya lalu tanpa takut kembali menyerang Renjun.


Renjun menggertakkan gerahamnya lalu dengan gerakan memutar Renjun kembali menyabetkan pedangnya hingga berhasil merobek lengan sang newborn hingga terbakar. Newborn itu menjerit setinggi langit sebelum akhirnya Renjun membunuhnya untuk kedua kalinya dengan menusukkan pedangnya menembus leher si vampir liar. Itu newborn terakhir yang di hadapi Renjun. Newborn yang tersisa di tangani oleh ke empat prajuritnya.



Renjun mengerang kesakitan saat di rasakannya lehernya serasa terbakar. Vampir muda itu memegangi lehernya yang robek besar memperlihatkan tulang tenggorokannya. Matanya yang sebelumnya menyala-nyala itu berubah redup.


" Renjun!"

Saat Renjun merasa tubuhnya hendak roboh, seseorang dengan sigap memangkunya.


" Renjun-ah. Kamu terluka."


" Jaemin.." Hanya itu yang bisa di ucapkan Renjun di karnakan ia merasa tubuhnya seperti terbakar. Jaemin segera bersimpuh karna tubuh Renjun semakin memberat, kelopak mata vampir keluarga Huang itu juga perlahan menutup.


Mata Jaemin menyala merah. Pemuda itu menajamkan tatapannya di dalam kegelapan menelisik luka robek di leher Renjun yang mulai menghitam itu lalu terbelalak.

" Racun.." Desisnya lalu tanpa membuang waktu vampir muda itu buru-buru menggigit leher Renjun di bagian yang tak terluka lalu menyedot darah Pangeran keluarga Huang itu lalu membuang darah yang terkontaminasi racun itu dari mulutnya lalu kembali menghisap darah yang tersisa. Jaemin melakukannya berkali-kali.



" Yang Mulia!-- Pangeran Oh! Apa yang anda lakukan?!"



Jaemin mengangkat wajahnya dari leher Renjun, mengelap bibirnya yang berdarah lalu menatap ke empat prajurit yang kini tengah mengacungkan pedang hitam mereka kepadanya.


" Ughh! Apa yang kalian lakukan? Turunkan pedang kalian bodoh."


Jaemin menurunkan pandangannya lalu tatapannya bersirobok dengan mata Renjun yang kini beralih menatapnya. Entah sejak kapan Pangeran Huang itu tersadar.


Mendengar perintah dari sang pangeran, ke empat prajurit itu menurunkan pedangnya.


" Gwenchana?" Tanya Jaemin.

" Uhm. Berkatmu. Tapi tubuhku rasanya sangat berat, Jaemin-ah. Newborn sialan." Umpatnya. Mendengar itu Jaemin merasa sangat lega.


" Ya kalian-" Renjun kembali bersuara membuat keempat prajurit itu tertunduk.


" -Cek keadaan yang lain." Lanjut Renjun membuat para prajurit itu seketika lega karna tidak di marahi karna baru saja mengacungkan pedang kepada Pangeran keluarga Oh itu. Ke empatnya mengangguk lalu segera melesat mendekati para vampir yang terlihat tengah memulihkan diri cukup jauh dari mereka.



Vampire | Jaemren ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang