Part 10

7K 938 18
                                    






Renjun menatap Junghwan yang tiba-tiba saja berhenti.

" Ada apa?" Tanya Renjun ke Junghwan yang terlihat menutup matanya. Junkyu yang berada di sebelah Renjun menjadi cemas.

Saat Junghwan membuka matanya, wajah pangeran vampir dari keluarga Wu itu terlihat panik.


" Ada sesuatu yang terjadi di sekitar karbin. Kita harus segera kesana." Setelah mengucapkan kalimat terakhirnya, Junghwan tak lagi berlari bersama yang yang lain melainkan langsung terbang meninggalkan keduanya dan segera menghilang di hadapan Renjun dan Junkyu yang juga langsung melesat menuju karbin mereka dengan perasaan tak kalah campur aduk. Sedangkan Jihoon dan Yoonbin yang baru muncul dan tidak tau menau tentang apa yang Junghwan ucapkan itu ikut menambah kecepatannya saat melihat kedua pangeran vampir tengah melesat secepat kilat.

Saat Renjun hampir sampai di wilayah karbinnya, tampak beberapa vampir termasuk Junghwan dan 2 ekor werewolf tengah menyerang sesuatu. Renjun tak mampu melihat dengan jelas di karnakan pusaran angin yang entah darimana mengamuk di sekitaran mereka.

" Itu apa?!" Sentak Junkyu yang baru bisa menyusul Renjun. Ada Jihoon dan Yoonbin di belakangnya.

" Sepertinya ada yang menyerang kita." Ujar Renjun lalu segera melesat mendekati arena pertempuran.

Saat pusaran angin mulai mereda, Renjun terbelalak melihat siapa yang menjadi sasaran serangan dari Jeno, Junghwan, Haruto, Jeongwoo dan 5 vampir dari karbin lainnya itu.

Renjun buru-buru menjentikkan jarinya membuat waktu terhenti. Seketika para vampir dan werewolf yang tengah bertarung itu membeku di tempatnya.

" Untung kau segera datang pangeran."

Renjun bergerak mendekat. Sebilah pedang telah berada di tangannya.

" Apa yang kau lakukan disini Jaemin-ssi?" Tanya Renjun dengan mata penuh kewaspadaan.

" Aku bertugas disini. Dan saat Lee Jeno melihatku dia langsung menuduhku sebagai seorang penipu yang bermaksud jahat, lalu tiba-tiba saja dia menyerangku. Kami bergulat di luar, dan tiba-tiba mereka semua datang untuk mengepung dan mengeroyokku. Cih!"

Renjun tak begitu saja percaya dengan apa yang Jaemin katakan.

" Tidak perlu mempercayaiku. Kembalikan waktunya, biar ku bunuh mereka semua." Seru Jaemin yang baru saja membaca fikiran Renjun.

" Kau yakin tidak sedang berbohong?" Tanya Renjun. Matanya menatap penuh selidik ke arah vampir yang sebelumnya bersurai hitam kelam dan sekarang telah berganti warna menjadi biru itu.

Jaemin berdecak. Ia keluar dari kepungan vampir dan werewolf itu untuk mendekati Renjun. Renjun langsung bersurut dengan pedang teracung.

" Kau sepertinya harus tau siapa aku." Decak Jaemin. Vampir itu tiba-tiba menutup matanya membuat Renjun waspada. Tapi tak lama kemudian Renjun menjadi terkejut saat melihat tubuh Jaemin yang tiba-tiba saja melayang 30 senti dari tanah dan seluruh tubuhnya di selimuti cahaya. Wajahnya semakin pucat dengan taring yang mencuat di antara bibirnya. Kemeja hitam yang sebelumnya membalut tubuhnya berganti menjadi jubah hitam yang menjuntai dengan logo wind di dada kirinya.

" Keluarga Oh." Lirih Renjun.

Jaemin membuka matanya, menampakan iris semerah darah miliknya yang membuat Renjun merasa terintimidasi.

" Kau membuatku bersusah payah untuk menunjukkan identitasku." Dengus Jaemin dengan suara yang lebih berat.

Pedang Renjun menghilang. Sekarang ia sudah tak lagi ragu dengan identitas vampir yang ada di depannya itu.

Vampire | Jaemren ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang