Part 19

2.6K 370 13
                                    




Sesampainya rombongan Jaemin ke desa, api sudah berhasil di padamkan dan seluruh penduduk desa tampak mengelilingi sesuatu hingga tak menyadari kedatangan rombongan yang baru saja kembali dari hutan itu.



" Pangeran dan tuan muda datang!" Seru salah satu penduduk saat menyadari beberapa orang kini melangkah ke arah kerumunan.



Penduduk desa serentak berbalik lalu membungkuk hormat kepada Renjun yang masih berada di punggung Jaemin.


Kedua mentri dan prajurit kerajaan bergegas menghampiri Jaemin yang kini tengah menurunkan Renjun dari punggungnya.



" Yang Mulia. Apa yang terjadi?" Tanya mentri kehakiman cemas melihat luka menganga di leher Renjun.



" Aku tidak apa-apa. Apa yang terjadi?" Tanya Renjun yang kini menatap wajah mendung penduduk desa.



Di belakang sana, Rakwon melangkah ke arah kerumunan dan penduduk desa memberikan jalan kepada anak dari kepala desa mereka yang kini melangkah ke arah tumpukan kayu yang di atasnya terdapat tubuh yang sudah sepenuhnya hangus terbakar namun di keningnya ada tanda 'Earth' yang bersinar itu.



" Kami berhasil menyelamatkan tubuh kepala desa Seok yang terbakar, Yang Mulia." Jawab sang mentri yang membuat wajah Renjun kembali menggembung marah.



" Kendalikan emosimu, Renjunah." Sela Jaemin saat melihat tangan Renjun kembali terkepal. Renjun menatap sang vampir Oh lalu menghela nafas keras, berusaha mengendalikan dirinya. Kepala seperti hendak pecah. Lalu ucapnya kepada kedua mentri.



" Kita akan membawa jasad kepala desa ke kastil. Biarkan penduduk desa memberikan penghormatan terakhirnya lalu secepatnya kita kembali ke kastil untuk mengurus upacara pemakaman kepala desa Seok." Ujarnya yang di angguki semua orang.




" Mentri Wang hubungi beberapa orang untuk membantu pembangunan kembali desa. Dan prajurit Hong--"



" Yang Mulia. Kami tau apa yang akan kami lakukan. Sebaiknya Yang Mulia beristirahat terlebih dahulu. Yang Mulia tampak tak baik-baik saja." Mentri Wang menyela saat melihat Renjun terlihat kesusahan mengeluarkan suaranya. " Prajurit, bangun tenda untuk kedua pangeran beristirahat." Lanjutnya memerintah yang di angguki beberapa prajurit.



" Aku memercayakan desa ini kepadamu mentri Wang." Ujar Renjun yang di angguki sang mentri. Sang mentri terlihat cukup gelisah hingga Renjun kembali bersuara.



" Ada yang ingin anda sampaikan, Mentri Wang?" Tanya Renjun membuat sang mentri kembali mengangkat wajahnya.



" Yang Mulia, kami juga mendengar kabar penyerangan juga terjadi di beberapa wilayah, tak hanya di kerajaan kita. Bahkan beberapa wilayah berhasil di rebut, Yang Mulia."



Renjun tampak tak terlalu terkejut. Karna beberapa hari ini seringkali ia mendengar rogue dan para newborn semakin aktif berulah.



" Bagaimana dengan wilayah kerajaan kita?" Tanya Renjun.



" Hanya desa ini, Yang Mulia."



Renjun mengangguk, lalu menoleh menatap Jaemin yang sedari tadi diam saja di sampingnya.



" Apa yang sedang kamu fikirkan, Jaeminah?" Tanya Renjun. Jaemin balas menatapnya lalu menggeleng sedetik kemudian.



" Aku tidak sedang memikirkan apapun. Beristirahatlah, Huang. Wajahmu semakin pucat." Ujarnya lalu tanpa memberikan aba-aba kembali bersiap memapah Renjun saat di lihatnya dua orang prajurit telah selesai membangunkan tenda untuk keduanya.



Vampire | Jaemren ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang