Part 8

7.2K 913 60
                                    



Tok tok!


Renjun yang tengah memberesi barang-barangnya hendak keluar kamar berniat untuk membukakan pintu untuk si tamu. Namun niat tersebut terhenti ketika melihat Jeno yang sudah terlebih dahulu melangkah cepat ke arah pintu.

Renjun masih berdiri di ambang pintu kamarnya memperhatikan Jeno yang sudah membukakan pintu dengan lebar. Namun Renjun sama sekali tak bisa melihat siapa tamu yang datang di karnakan terhalang tubuh Jeno.




" Oh Junghwanie. Ah kalian masuklah."



Renjun buru-buru mendekat saat mendengar suara Jeno menyebutkan nama Junghwan. Saat Jeno menyingkir dari pintu, Junghwan dan 2 orang yang tidak begitu Renjun kenali masuk membawa barang bawaan masing-masing.


" Annyeong. Kalian sudah sampai?" Sapa Renjun membuat ketiganya langsung menoleh ke arahnya.


Junghwan tersenyum kaku lalu melirik 2 pemuda yang ada di sebelahnya.




" Annyeong hyung. Kami baru saja sampai." Ujar Junghwan.

Pemuda asing yang lebih tua buru-buru membungkuk ke arah Jeno dan Renjun.

" Anyeong! Kim Junkyu Imnida. Dan ini adikku, Kim Jin Rak. Maaf jika aku membawa adikku ini. Dia masih baru di Korea. Saat aku di tugaskan, dia memaksa untuk ikut." Ujar Pemuda yang bernama Kim Junkyu itu.


" Ya?! Bisakah kau perkenalkan aku sebagai Kim Chenle saja? Kim Jin Rak itu nama yang sangat kuno, aku tak menyukainya." Protes pemuda yang berada di sebelah Junkyu.



" Terserah kau saja!" Decih Junkyu.


Jeno dan Renjun yang sama sekali tak mempunyai kesempatan menyela itu akhirnya mempunyai kesempatan untuk berbicara.

" Tentu saja tidak masalah. Silahkan duduk dulu. Kalian pasti lelah karna melakukan perjalanan jauh." Ujar Renjun sembari mengantar ketiganya ke arah sofa yang berada di tengah-tengah ruangan.


" Kalian ingin darah atau minuman yang lain? Kita mempunyai persediaan softdrink disini." Tawar Jeno saat Junghwan Junkyu dan Chenle duduk.

" Darah bukan styleku. Berikan aku softdrink." Ujar Chenle membuat Junkyu kaget dan buru-buru memukul kepala adiknya. Chenle berseru kesal hendak membalas memukul Junkyu. Tapi tidak jadi karna Junkyu mempelototinya.



" Ah maafkan adikku. Dia sedari kecil hidup di China, You know i mean, ada perbedaan yang besar antara budaya disana dan di Korea. Jadi dia tidak terlalu mengerti bagaimana caranya bersikap kepada yang lebih tua. Sekali lagi maafkan adikku." Ujar Kim Junkyu kepada Jeno yang terlihat cukup kaget karna nada bicara Chenle yang seperti memerintahnya.

" Ah gwenchana. Aku akan ke belakang untuk mengambilkan. Tunggu sebentar." Ujar Jeno sembari buru-buru pergi ke dapur.

" Sekali lagi maafkan adikku." Ujar Junkyu kepada Renjun yang langsung membalasnya dengan senyuman.

' Ya! Segera minta maaf kepada mereka atau aku akan meminta appa untuk menjemputmu!' telepati Junkyu kepada Chenle.

Chenle bersungut-sungut. Masih tidak paham dimana letak kesalahannya.

" Maafkan aku. Aku masih baru disini. Aku berjanji akan belajar budaya Korea lebih baik lagi." Ujar Chenle yang langsung membuat Junkyu lega. Adiknya ini meskipun kadang kurang ajar, tapi ia cepat mengerti situasi dan kondisi.

Vampire | Jaemren ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang