Chapter 1

11.3K 1K 58
                                    

"Nona... Tuan memanggil anda ke pondok nya..",

Lisa menengok kebelakang begitu mendengar suara pria memanggil.
Nafas Lisa tertahan sesaat,

Lagi...

Dia bermimpi seperti ini lagi, mimpi dimana dia ada disebuah tempat yg indah.
Gunung es di sekelilingnya dengan bentangan padang rumput hijau dan danau yg airnya berwarna biru,
kesan sejuk dingin namun nyaman langsung terasa.

Pria tua yg memanggilnya tadi wajah nya terlihat samar,namun Lisa yakin bahwa dia lah yg dipanggil.

Pria itu berbicara lagi, tapi suaranya tidak jelas.

"Apa yg kau katakan..?",
Lisa mendekat ke arahnya namun selang satu langkah.

Kriiiiiiiiing..!!!!

tubuhnya langsung terbangun karena suara alarm nya.
Tubuh nya menoleh kearah kanan kiri memastikan bahwa sekarang dia berada di kamar nya sendiri.

"selama sebulan ini.. Aku selalu bermimpi sama.. Ini Gila!!",
tangan nya segera meraih gelas minum di meja samping ranjang nya.

Kosong.

"haihh...", Lisa mendengus kesal begitu tahu gelasnya kosong.
lalu jemari tangannya bergerak ke arah dapur disampingnya seolah sedang menarik sesuatu dari sana.

Gelembung gelembung air mengapung di udara memanjang dari Teko yg terletak di meja dapur, menuju ke arah gelas Lisa.
Dengan sendirinya air itu seolah ditarik dan dan tertuang kedalam gelas berwarna putih itu.
Setelah terisi setengahnya, gelas itu langsung diraih dan diminumnya sampai habis.

Saat dia meminum air, terlihat sebuah tato yg berada tepat di nadinya bersinar terang.
Tato berbentuk diamond berwarna biru saphire.

.
.
.

.
.
.

"Tifany... kau tidak bercanda kan kalau kita menemukannya disini..?",

Seorang wanita lebih pendek dan bertubuh lebih berisi bertanya pada temannya yg duduk santai di ujung atap gedung berlantai 20 itu.

"Tentu saja.. Ramalan pohon Sakti tidak mungkin meleset",
jawabnya santai.

"memang sih, tapi kita sudah seminggu disini tapi tidak mendapat apapun",
dengan santainya kaki itu melangkah keluar pembatas gedung dan tubuhnya melayang tanpa jatuh.

Namun tiba tiba perhatian mereka langsung teralihkan ke arah utara gedung.

"Sunny, kekuatannya terasa kan..?, Dia berada di dekat sini..
Disana.."
Tifany langsung melompat kebawah namun tak berselang lama sayap di punggungnya keluar dan terbang melesat ke utara meninggalkan Sunny.

"Hey...!!!!",

.
.

Lisa keluar dari kost an nya, dia segera mengunci kamar yg pintunya bertuliskan "Lalice Kwon".
Menuruni tangga dan berjalan melewati gang kost an nya yg sepi itu.

Tap Tap

Lisa berhenti berjalan dan melirik kebelakang.
Dia merasa ada sesuatu dibelakang dan mengikutinya.
Ini masih pukul 5 pagi, terlalu awal untuk senormalnya orang bangun pagi.
Dan gang yg dilewatinya ini tergolong jarang dilewati orang bahkan saat siang hari pun.

Lisa menetralkan detak jantungnya perlahan, lalu berjalan lagi tanpa menghiraukan apa yg ada di belakang nya.

"hey.. Bukankah kau tahu aku mengikutimu dari tadi",

Langkah Lisa langsung berhenti begitu ada yg memanggilnya dari arah belakang.
Lisa menoleh memastikan,

Dibelakangnya seorang wanita cantik dengan sayap seperti burung gagak mengepak indah menutupi gang sempit itu.
Mata Lisa terbelalak kaget melihatnya.

Dunia 4 ElemenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang