Sebelumnya aku tegasin ke kalian
Ini lapak khusus Renjun
Dan untuk shipnya itu terserah aku mau bagaimana
Jadi sebelum terlambat, jangan lanjutkan kalau tidak sesuai harapan kalian
Jangan sampai salah lapak, oke?
Mohon kerja samanya ya
Haustiere
Tiit~ tiit~ tiit~
Alarm terus berbunyi sejak dua puluh menit yang lalu, tapi tak ada satupun tanda- tanda pemuda kelahiran China itu akan bangun.
Ia justru semakin menyamankan posisi tidurnya dan menaikkan selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya.
TOK! TOK! TOK!
Suara ketukan pintu dihiraukannya. Renjun tetap pada posisi tidurnya dan sesekali menyamankan posisi kepalanya diatas bantal.
TOK! TOK! TOK!
Suara ketukan itu menjadi keras membuat laki laki bermarga Huang itu mau tidak mau terbangun dari tidur lelapnya dan berjalan membuka pintu.
Ceklek
"Ck, apaan sih! Ganggu orang tidur aja!" gerutunya sembari mencari orang yang mengetuk pintu apartemennya.
Kosong. Dia tidak melihat satu pun tanda atau jejak yang ditinggalkan orang iseng yang mengganggu tidurnya.
"Dasar orang iseng! Oh, bagus! Sekarang waktu akhir pekanku sedikit berantakan"
Baru juga laki laki itu akan menutup pintu, sebuah kotak mengganjal. Ukurannya lumayan besar, tingginya hampir menyamai lututnya.
BRAK!!
Tiba- tiba saja kotak itu terbuka dan seekor anak anjing keluar dan melompat kearahnya.
"Astaga!"
Belum juga ia sadar dari keterkejutannya, seekor anak kucing berlari masuk kedalam apartemennya dan disusul anak rubah.
Sepasang retinanya menangkap secarik kertas yang tertempel di atas kotak.
'Maaf kalau aku mengganggu hari- hari tenangmu dengan memberikan sepuluh anak hewan ini. Tapi tolong, jaga mereka baik- baik'
Sebenarnya masih ada beberapa lembar lagi yang terselip di dalam kotak, tapi karna ia sedang terkejut sekarang jadi dia hanya bisa membiarkan satu persatu hewan yang ada di dalam kotak itu masuk ke apartemennya.
Sampai ada salah satu anak hewan yang datang dan bermain disekitar kakinya.
"Omo! Bagaimana kalian semua bisa masuk kesini- YA TUHAN! MENJAUH DARI SANA"
Dengan cepat Renjun berlari kearah meja belajarnya yang mana salah satu anak anjing, kalau tidak salah jenis siberrian husky tengah menarik- narik kabel CPU PC miliknya.
Belum juga ia sempat menjauhkan anak anjing itu, cangkir miliknya tiba- tiba terjatuh dari pantri dan pelakunya adalah anak rakun dan anak rubah yang tengah bermain di dapurnya. Yang untungnya tidak pecah dan melukai mereka.
"Astaga..!! Kenapa nasib hari libur tenangku jadi begini?!"
Haustiere
"Oke, Renjun. Tenangkan dirimu"
Pemuda Huang itu baru saja selesai membereskan semua kekacauan yang dibuat oleh para bayi hewan itu. Tidak semua sih, hanya sebagian saja atau lebih tepatnya baru tiga yang berulah saat ini. Entah bagaimana kedepannya.
"Jadi, apa saja yang ada disini?"
"Kelinci, rakun, rubah, 3 anjing, dan 4 kucing. Bagus, mulai hari ini, waktuku akan terkuras habis"
Sepertinya helaan napasnya cukup keras hingga membuat perhatian sang anak rakun itu teralihkan dan perlahan mendekatinya.
Tapi nampaknya, bukan hanya anak rakun itu saja. Seekor kelinci yang sudah ia pindahkan diatas sofa yang sama dengannya, melompat keatas pangkuannya.
"Hei, kalian berdua kenapa?" tanya Renjun pada kedua bayi hewan itu yang kini sudah menyamankan posisinya di pangkuannya maupun di pelukannya.
Kedua sudut bibirnya perlahan tertarik keatas melihat kedua bayi hewan yang sudah tertidur dipangkuannya.
"Astaga.... Manisnya~"
Oke, pada akhirnya ia tidak bisa menolak kehadiran sepuluh bayi hewan itu.
Sebenarnya, Renjun sama sekali tidak mempermasalahkan soal kehadiran tiba- tiba kesepuluh bayi hewan itu. Pemuda itu bahkan sangat menyukainya, karena selama ini ia memang butuh teman. Lagipula ia juga pecinta binatang.
Tapi yang pemuda Huang itu permasalahkan adalah ia jika nanti saat ia pergi keluar terlalu lama, siapa yang akan mengurus mereka semua?
Tidak ada yang bisa Renjun percayakan untuk mengurus kesepuluh bayi hewan itu. Jangankan para tetangganya, pada teman- teman dekatnya saja ia tidak bisa membiarkan para hewan peliharaan barunya ini dirawat oleh mereka. Manalagi umurnya mungkin masih belum genap satu bulan.
"Sudahlah, biarkan saja mereka semua disini. Mau bawa ke penitipan hewan atau ke tempat penampungan hewan liar juga tidak bisa, mereka terlalu imut dan menggemaskan untuk merasakan kembali kejamnya dunia setelah dilantarkan ke apartemenku" kata Renjun sembari mengelus lembut kedua hewan yang tertidur pulas dipangkuannya lalu menatap satu persatu bayi hewan yang tengah sibuk dengan dunia mereka masing- masing.
"Tuh kan! Benar! Bisa- bisa aku terkena diabetes gara- gara tingkah mereka kalau begini!!!"
Tbc
Hai!!! Kita ketemu lagi di book aku yang baru!!!
Gimana? Gimana? Gimana? Bagus nggak?? Mudah- mudahan bagus, ya~
Ini pertama kalinya aku buat fanfic dengan genre ini. Ya, itung- itung mau nyoba semua genre sih
sebenarnya book ini aku dedikasikan untuk Renjun yang notabane adalah salah satu biasku. And fyi, semua yang terlibat di chap ini semuanya bias aku dong!!! hehehe~
ya, seperti yang aku pernah bilang di salah satu book aku sebelumnya, aku itu multi fandom.
Kuy, yang multfand juga sini kita hug virtual
Tetap enjoy book aku, ya! Jangan bosan- bosan mampir ke lapak aku. Sekalian baca juga book yang lain. Tapi ingat, jangan lupa ninggalin jejak, ya!

KAMU SEDANG MEMBACA
Haustiere [Slow Update]
FantasiHuang Renjun atau yang sering disapa Renjun atau Injun adalah mahasiswa tingkat dua. Awalnya sih kehidupannya berjalan biasa tidak ada yang aneh. Tapi semua berubah saat suatu hari sebuah kotak misterius datang ke apartemennya. Siapa sangka kalau is...