ㅤㅤ
" JAEYDEN! STOP IKUTIN GUE!" teriak shilya yang sekarang mulai mempercepat jalan nya di trotoar.
iya, hari ini ashilya libur. ah gak, tapi selama sebulan diliburkan karena joyi yang mau liburan entah berapa lama kalo lebih artinya libur nya juga akan lebih panjang.
jadi ceritanya bosen gitu kan, nah dia ke mall deh tu. pas disitu ga sengaja ketemu jaeyden, yang allahuakbar gangguin terus.
" gak, gua mau anter lu pulang."
" tapi gue bisa sendiri!"
brukk!
" aduh!" yap, shilya nabrak punggung orang.
" mba kalo jalan lain kali liat liat ya." ujar yang ditabrak, tinggi nya kebangetan.
jaeyden ngerangkul shilya dan langsung aja bilang, " maaf ya, pacar saya suka gitu."
" what the hell?! dia bilang pacar?! pacar?! pacar pala lo!" –kesal shilya dalam hati.
jaeyden lepas rangkulan dan langsung aja gandeng tangan shilya buat dibawa ngejauh dari tempat tadi.
ya gapapa kan? lagian jaeyden yakin, kalo dia bisa dapetin shilya gimana pun caranya.
" lepas deh, ih!" lalu ashilya mencoba melepas genggaman itu tapi orang yang ngegenggam aja lebih kuat gimana mau lepas?
" ssstt, diem aja ikut gua." ujar jaeyden telak yang gabisa ditolak sama ashilya.
bisa aja, tapi kan dia digandeng sambil ditarik gitu. bahasa lain nya diseret lah.
sesampainya di dalam mobil jaeyden, ashilya baru bebas untuk teriak. " lo tuh ada masalah apa sih?! bilang aja kali, gausah nyeret!" bentak nya sambil mengelus pergelangan tangan nya.
jaeyden pun menghadapkan tubuhnya pada ashilya, menatap dengan tatapan kasihan dan juga kesal.
" jadi pacar gua."
" gak!"
" jadi pacar gua."
" gue bilang gak ya gak!"
" gamau hm?" tanya jaeyden dengan suara deep nya.
" iya! kenapa hah?!" bentak ashilya, tapi itu gak berlaku karena sekarang jaeyden kunci akses pintu mobil.
dan majuin badan nya seolah mau nindih, ciut dong. mana jujur, shilya ngaku kalo jaeyden ganteng pas kayak gini.
tapi gabisa gitu dong! orang dia gasuka, kenapa malah jadi terpesona gini?!
" menjauh atau gue bikin lo trauma seumur hidup." ancam shilya dengan ekspresi flat nya.
" emangnya mau apa hm?"
lagi, lagi dan lagi. suara nya bikin shilya merinding.
entah angin darimana, shilya ngedorong bahu jaeyden dan sekarang posisi nya kebalik.
" jangan macem macem sama gue kalo lo masih mau hidup dan bisa ada di sekitar gue."
" ngancem?"
" menurut lo?"
" gua gak takut sama anceman lu."
karena kesel ashilya mundurin badan nya dan keluar dari mobil jaeyden, cukup makhluk itu bikin dia kesel setengah hidup hari ini.
" dasar gila." gumam nya sambil berjalan kesal keluar dari parkiran mall tadi, dan masuk ke dalam mall buat cari hiburan. seenggaknya mood nya membaik setelah keliling mall.
" shil! tunggu!"
ashilya menghentikan langkah nya, biar gak disangka pasangan yang ribut. ogah bener disangka gitu sama manusia ini, siapa lagi kalo bukan jaeyden.
" apa?" tanya nya sambil membalikkan badan dan melipat kedua tangan di depan dada.
" sorry, maafin gua."
" buat?"
" yang tadi, gua masih mau hidup."
" yaudah, gampang."
" hah?"
" stop buat ngejar gue, karena sampai kapanpun gue gak akan anggap lo lebih. dan lo tau hal itu, jaeyden adistira."
jaeyden diem, gabisa ngapa ngapain. dan coba buat cerna perkataan ashilya tadi.
kalo ashilya? udah ninggalin jaeyden dan masuk ke toko aksesoris. sebenernya liat liat doang sih.
" artinya gua harus extra buat ngejar lo kan?" gumam jaeyden yang masih berdiri diam dengan senyum nya yang memperlihatkan dua dimple di pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Like You
General Fiction" gua bakal bikin lu suka sama gua, gimana pun caranya." - " lo harusnya sadar, kalo gue gak pernah anggap lo lebih dari itu." ⎙ : cerita ini bersifat oc atau original character. ⚠ : semi harsh words, non baku and lowercase dan juga mengandung matu...