21 : lamaran

122 19 2
                                    

ㅤㅤㅤ

siangan mereka baru sampe di rumah shilya yang di bandung, ya mereka berangkat jam 9. nah kan sekitar 2 jam setengah tuh, terus abis jalan dulu.

" assalamualaikum!" salam jaeyden dan shilya yang baru masuk, ashilya udah rebahan di sofa dengan jaeyden sebagai tumpuan kepalanya.

" shil." panggil jaeyden sambil menatap kebawah, menatap wajah ashilya.

" hm."

" buka matanya."

ashilya buka mata nya dan dapetin ciuman di pipinya. " ihh, apasih." kesalnya sambil mengelap pipi nya.

ashilya pun duduk dan datang lah bunda serta papa nya dari dapur. bunda nya juga bawa nampan yang ada makanan ringan sama minuman. gatau deh mau ada apaan.

ashilya yang liat bunda nya kayak kerepotan, otomatis jalan buat bantu bawain.

setelah nya mereka duduk, dengan saling berhadapan.

ga deng, ashilya mah duduk di sofa yang khusus sendirian itu. dia natap ketiga orang di sebelahnya bingung.

" jadi gini, niat nya mau lamar shilya. kalo bisa bulan depan adain acaranya." ujar jaeyden sebagai pembuka, pembukaan yang sangat to the point.

" hah?!"

" tenang dek." ujar papa na menenangkan, ya iyalah anjirt. yakali dadakan gini kek mati lampu.

" mungkin minggu depan baru lamaran formal nya, ayah sama ibu juga udah setuju." ujar jaeyden kemudian.

" ohh gitu, boleh. bisa diatur."

" ihh?! masa shil ga diajak diskusi?!"

" shil, mau kan nikah sama aku?"

ashilya diem, ngulum bibirnya. " gatau."

tsundere dia tuh, mau tapi malu malu. shy shy kadal.

" diem berarti iya." jawab revyn kemudian yang diiringi tawa yang lain.

" nah! bunda udah ngejawab." ujar shilya kemudian.

" jadi? mau?"

shilya ngangguk. sedikit cerita, dulu pas masih kuliah. awal liat jaeyden kan kek dingin ya, terus cuek cuek gimana gitu. ashilya sempet suka, tapi dia diem.

sampe pas kapan rasa suka nya hilang, dan hanya sebatas teman. ralat, sahabat kakaknya doang.

dan tiba tiba setelah kejadian pemaksaan itu, ashilya pun tambah kesel sama jaeyden. hell, itu nyebelin sih. dan alasan dia pindah ke bandung pas itu diem diem juga karena jaeyden. tapi pas dibandung dia agak.. mulai suka sih, malah pas itu kangen.

tapi dia cuma cerita sama alva, dan nyuruh alva tutup mulut.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ• • •

di dalam mobil ; perjalanan balik ke jakarta. ashilya ngebiarin tangan kiri jaeyden ngegenggam tangan kanan nya, sesekali jaeyden ngecium punggung tangan shilya. kini, di tangan kanan nya tepat di jari manisnya bertengger manis cincin jenis perak ya belum resmi sih tapi kan intinya nandain dia punya jaeyden ; walau belum sepenuhnya.

" den, perhatiin jalan. nanti nabrak."

" iya sayang, capek ga?"

" iya dikit, pegel."

" yaudah, kita ke rest area dulu ya?"

" yaudah deh, sekalian mau pipis."

jaeyden menuruti, ia sudah hafal akan jalanan. ya udah biasa pergi pergi keluar kota.

sesampai nya di rest area shilya turun duluan dan ke arah wc umum dengan terburu, sedangkan jaeyden ke warung yang ada. ia memesan mie seduh dan juga kopi.

selagi menunggu ashilya, ia akan minum kopi. mie seduh nya nunggu ashilya keluar dari wc umum.

ashilya berjalan santai ke arah jaeyden duduk yang tengah menyeruput kopi pesanan nya sambil menatap kedatangan ashilya.

ashilya pun duduk di sebelah jaeyden, " mau di mobil duduknya, tapi laper."

" yaudah, mie nya tinggal diseduh sama akang nya. sana tunggu di mobil." untungnya kan warung kecil gitu ya, terus mereka parkir tepat di depan. jadi, jaeyden cuma tinggal buka lock car nya aja.

ashilya pun masuk dan menunggu sambil memainkan ponselnya, entah mendengarkan podcast atau sekedar scroll sosial media.

ga lama jaeyden masuk dengan dua mie seduh di tangan nya, ashilya pun sigap mengambil kedua mie seduh di tangan jaeyden.

pas jaeyden masuk dan duduk di kursi kemudi. ashilya memberikan mie seduh milik jaeyden dan mulai memakan sedikit demi sedikit mie nya.

tapi tiba tiba ashilya diem di sela makan nya, " kenapa bee?"

ashilya hanya menggeleng sebelum suara cegukan nya membuat jaeyden hampir tertawa keras kalo aja ashilya ga membernggut gitu. " cegukan?"

" iya." ujar ashilya sambil menahan cegukan nya.

jaeyden pun memberikan sebotol air mineral yang sudah ia buka sebelumnya. lalu menyodorkan pada ashilya.

gitu deh, pokoknya disepanjang perjalanan penuh dengan tawa jaeyden dan ashilya yang pundung.

tapi beberapa kali mereka tukeran, iya gantian nyetir nya. padahal jaeyden bilang gapapa, tapi ashilya maksa karena dia ga tega sama jaeyden.

pas berangkat tadi dia yang nyetir terus pulangnya juga, apa iya ga capek?

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤTBC

Like You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang