ㅤㅤ
jaeyden bener bener geram, pasalnya ia ceroboh saat itu. ya, jaeyden mengakui nya. sekarang dia sendirian ke tempat yang dibilang basecamp leonandra.
langkah kaki nya menggema di setiap langkah nya. saat ia sampai di ruangan, yang terasa agak lembab dan di hadapan nya leonandra duduk santai sambil menutup matanya.
jaeyden berdiri dengan cahaya matahari minim yang menyorot dirinya.
" jaeyden adistira? ada apa kesini? udah yakin mau nyerahin nyawa lu?" ujar leonandra tanpa membuka mata dan senyum licik di wajahnya.
" ya." jawaban singkat dan seringai.
" bagus lah, gua ga perlu capek ngejar lu dan sekarang lu nyerahin diri." leonandra bangkit dari duduk nya, lalu sebuah peluru lepas dari sarangnya.
DOR!!
" tepat sasaran." seringai jaeyden terlihat menyeramkan.
" sialan!"
" sialan lu, karena.. lu udah bikin cewe gua tidur lama!"
" hah? peduli gua apa?" lalu leonandra bangkit dari jatuhnya, mencoba membalas serangan jaeyden.
" kayak nya ga mungkin lu bales serangan ini, karena mungkin ini terakhir kalinya. lu bisa hirup udara kotor." lalu orang berseragam polisi muncul dari kegelapan dan menyergap leonandra serta antek antek nya yang lain.
jaeyden senyum, senyum kemenangan. ah mungkin sementara, tapi gak nanti.
" jay, udah semua."
" bagus, sekarang lu urusin mereka dan beresin gua gamau tau. gua ke rumah sakit." ujar jaeyden lalu berjalan keluar dari gedung kumuh itu.
bahkan orang waras pun ga akan betah lama lama disitu, kecuali orang jahat.
sesampai nya jaeyden di rumah sakit, ia langsung menuju kamar dimana ashilya dirawat setelah mendapat kabar ashilya membuka matanya.
brakk
" shil?"
ashilya masih mengerjapkan matanya, tak lama dokter masuk untuk memeriksa keadaan ashilya dan menyuruh jaeyden dan alva keluar.
alva mendekati jaeyden yang duduk sambil menunduk, " jadi gimana?"
" udah beres."
" bagus, nanti sore papa sama bunda udah sampe. gua bakal jemput sama agatha sama jrigo, gua bisa percaya lu buat jagain shilya kan?"
jaeyden mengangguk lalu dokter dan perawat keluar dari ruangan dan mempersilahkan jaeyden serta alva masuk.
" pamitin gua ke shilya, gua mau temenin agatha soalnya dia yang awasin cafe."
jaeyden ngangguk lagi dan masuk ke kamar shilya.
kalo shilya natap jaeyden dengan posisi duduk tapi agak rebahan, ya paham pahamin lah ya.
jaeyden duduk di kursi sebelah ranjang shilya, " masih sakit?"
" iya dikit, gak terlalu. mas kemana?"
" tadi alva ke cafe, mau temenin agatha."
ashilya cuma ngangguk lucu dan lanjut makan apel yang sebelumnya dipotongin sama alva.
jaeyden mengelus tangan shilya yang satunya sambil menatap kearah perempuan itu, ashilya juga ga keberatan.
malah ia gabisa ngatur detak jantung nya yang berkali kali lipat lebih kenceng. hell, dia gaakan kena serangan jantung kan? karena sekarang pipi nya udah merah!
jaeyden mencubit gemas pipi chubby favoritnya itu, " lucu banget sih, jadi pengen cepet cepet nikahin." ujarnya lalu terkekeh.
" gelo!"
" hahaha!"
emang cringe banget kalo jaeyden udah gombal tuh, rasanya shilya gabisa sembunyiin muka merahnya.
dan dia malu. tolong ya, shilya bener bener malu sekarang. apa jaeyden gabisa berhenti ngelakuin tingkah konyolnya?
itu bener bener konyol buat shilya, " apaan sih! ih males ah males, ngambek!" ujar shilya dengan nada kesal yang lucu menurut jaeyden, ia mencebikkan bibirnya.
dan satu kecupan lolos, " jangan gitu, untung sama aku. coba sama yang lain gitu, aku geplak."
" kok gitu sih?! kebalik tau!"
jaeyden terkekeh, well beda lagi sama shilya yang nahan rona di pipinya. tolong ya, setelah dia ketemu jaeyden. ciuman pertama nya diambil, dan itu beneran. first kiss di bibirnya diambil gitu aja sama jaeyden!
emang oknum satu ini tuh, nyebelin. pengen buang tapi sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Like You
General Fiction" gua bakal bikin lu suka sama gua, gimana pun caranya." - " lo harusnya sadar, kalo gue gak pernah anggap lo lebih dari itu." ⎙ : cerita ini bersifat oc atau original character. ⚠ : semi harsh words, non baku and lowercase dan juga mengandung matu...