28 : lebih dari cukup

183 21 0
                                    

warning!! aku mau nyoba bikin adegan 18+ hehe. yang bawah umur belok dulu ya sayang, maapin kalo cheesy karena aku first time 😭

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ•  •  •


hidup dengan uang yang terus mengalir tentu ga membuat keluarga adistira congkak ; sombong akan semua yang mereka miliki.

bahkan setelah kelahiran haru dan adiknya yaitu jaeddy. entah tapi jaeyden sangat menginginkan, kekeuh memberi nama itu pada anak kedua mereka.

bertahun tahun juga mereka hidup damai, keluarganya aman. mengingat kejadian jaeyden menangis untuk pertama kali nya setelah ia berkeluarga, karena saat melahirkan haru –anak pertama mereka. membutuh kan perjuangan, tentunya itu ada dibawah kuasa tuhan dan kuatnya shilya bukan?

" mamaa~" rengekan haru yang sejak tadi meminta nya untuk memelihara seekor kucing.

sejujurnya, ashilya juga mau kalo aja jaeyden ga langsung natap minat dia. mungkin shilya bakal mikir lagi, " haru." panggil jaeyden lembut.

" iya pa?"

" haru mau nginep di tempat eyang ga? di tempat eyang ada kucing sama burung loh."

oke, pasti ini ada apa apa nya.

" mau!"

" papaa, jaja juga mau ikut kak haru." tiba tiba jaeddy datang.

oke, ini kesempatan bagus nya buat bikin anak lagi sama shilya. nambah anak nambah rezeki bukan begitu?

senyum terpatri jelas di wajah tampan sang papa, ia mengangguk lalu mengambil kunci mobil. hendak mengantarkan kedua anaknya ke rumah orang tua nya.

emang jaeyden sempet memelihara kucing sama burung, dan jelas papa nya suka burung. jadi.. kesempatan bagus, apalagi haru kayaknya suka binatang.

dan jaeddy yang mulai tertarik dengan hobi kakak perempuan nya itu. haru, anak perempuan yang seperti anak laki laki.

mengesankan bukan? haru spesial bagi jaeyden dan shilya, begitu juga dengan jaeddy. cinta nya pada kedua anaknya sama, bahkan jika salah satunya dibelikan maka yang satu juga turut dibelikan.












shilya nunggu jaeyden pulang dengan nonton film, ralat kartun. sampe sekarang dia juga suka nonton, tapi dah ga terlalu minat. apa mungkin karena dia udah mau kepala tiga dan punya dua anak?

itu hal mungkin dan bisa jadi sih..

jaeyden masuk, ia mengunci pintu rumah nya. tau apa yang akan ia lakukan pada istrinya nanti, udah lama juga lagian dia ga main.

" sayang~" suara jaeyden yang terdengar lebih kayak anak kecil ketimbang pas ada anak nya tadi.

sifat dewasa jaeyden bikin ashilya ga pernah nyesel buat milih nikah, walaupun awalnya dia juga pernah gasuka sama jaeyden.

" ap– KOK DIMATIIN?!"

jaeyden matiin tv nya dan duduk di sebelah shilya. kebetulan tadi dia sedikit minum wine, pas sama papa nya. karena udah agak lama juga ga kumpul berdua, menghabiskan waktu.

tapi praja paham anaknya itu gimana, jadi ya los wae kana karo bojo mu.










" mau ini." jaeyden meremas pantat ashilya, membuat ashilya memekik.

tangan nya ia pakai untuk menarik tangan jaeyden yang entah sejak kapan ada di pantatnya.

" engga!"

tapi dengan gerakan cepat, jaeyden membuat kedua tangan shilya terkunci diatas.

" diem, nanti aku main kasar. emang mau?"

shilya mengulum bibirnya, kalo besok anaknya pulang terus dia ga kayak biasanya gimana? tepok jidat udah shilya.

" y-yaudah."

jaeyden menyeringai, menggendong paksa shilya lalu mencium bibir manis itu. yang sudah sejak lama menjadi favoritnya.

tangan shilya bergerak mengelus tengkuk jaeyden, posisi gendong ala koala juga menguntungkan. seenggaknya dia masih bebas gerak.

jaeyden masuk ke kamar, membanting tubuh ashilya di kasur. lalu bergerak cepat mengunci pintu.

sedangkan ashilya menghirup udara sebelum bibir tebal jaeyden kembali menyapa bibirnya.

saling melumat lalu melepaskan tautan itu, shilya tersenyum. sudah cukup lama semenjak kehadiran dua buah hatinya.

" i'm yours, tonight." ujar shilya lalu membalikan posisi nya menjadi diatas jaeyden.

pakaian mereka masih lengkap, tangan jaeyden mulai masuk menggerayangi tubuh shilya. mulai dari perutnya lalu mencari kaitan bra.

sedangkan shilya mengelus perut berotot suaminya, mengangkat dan membuka kaos jaeyden.

kini jaeyden hanya mengenakan celana pendek bahan kain yang sejak tadi memang ia pakai, sedangkan kaosnya sudah tanggal.

dengan nakal jari shilya memutari sekitar dada bidang jaeyden, sedangkan jaeyden hanya melihat apa yang akan dilakukan ashilya dengan satu tangan menjadi tumpuan kepalanya.

" mmhh.." geram jaeyden saat shilya dengan sengaja menduduki little nya.

" sayangg.." jaeyden pun membalikkan tubuh shilya, kini ia mengukung shilya. istri cantiknya itu terlalu lama bermain.

ia melumat rakus bibir tipis itu, membuka paksa baju ashilya dan celana nya.

" aku main lembut." ucap jaeyden seraya tangan kanan nya mengelus pussy shilya.

lalu jaeyden menegakkan tubuhnya, membuka celana juga dalaman nya. memperlihat kan sebuah.. yang sudah sangat. oke, siap memasuki kampung halaman nya.

sedetik kemudian ia kembali mengukung, menyodorkan tiga jari di depan mulut shilya. yang langsung diemut seolah itu sebuah lolipop.

/ padahal jari rasanya asin [ crying ] /

jaeyden menarik 3 jari nya dari mulut shilya dan mengelus kembali pussy shilya, membuat pihak bawahnya sedikit meremang karena beribu sengatan yang seperti masuk ke dalam dirinya.

setelah dirasa cukup, ia kembali berkata. " aku main lembut." sebelum meraup bibir shilya, mengunci kedua tangan di atas kepala shilya.

kepala little sudah akan masuk ke dalam rumahnya kembali, jaeyden benar benar bergerak pelan sebelum menghentakkan paksa.

" a-ahh!"

" ssstt.. aku main lembut." setelahnya, perkataan itu hanya dianggap angin lalu oleh jaeyden.

yang sekarang menumbuk kasar little nya pada kampung halaman nya. lalu ia mengeluarkan sampai ujung, membuat shilya bingung tapi setelah nya ia hentakkan sekaligus dan langsung menggerakkan pinggul brutal sampai menyentuh g-spott shilya.

ia terus melakukan itu, sampai suhu ruangan meningkat. membuat kamar yang sebelumnya terasa dingin karena ac menjadi.. oh tuhan, sangat panas. sepertinya.












ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ•  •  •

jangan buli ak kak.. cuma kali ini doang kok 😭
maap ya.. kepanjangan partnya hehe..

Like You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang