19 : pulang

105 18 0
                                    

ㅤㅤㅤ

yap, sesuai perkataan dokter. ashilya udah dibolehin pulang hari ini, tepat ini hari senin. revyn –bunda shilya membereskan beberapa perlengkapan yang dibawa nya dari rumah saat shilya masih menjalani rawat inap.

" makanya lain kali jangan buat ulah dek." ujar revyn memperingatkan.

" tapi kan aku ga bikin ulah bun~" rengek shilya.

" yaudah, tapi kamu sama jaeyden gimana sih?" tanya revyn, ia tau bahwa putri nya ini sangat jarang untuk menyukai seseorang. dan terlebih shilya sebenarnya lebih suka berdiam dan menyendiri di rumah.

" gatau deh." jawab shilya seadanya.

revyn menghela napas nya, ia pun berbalik badan menghadap anaknya itu. " bunda sama papa udah gaada urusan di london. jadi sekarang tinggal lagi di bandung, tapi minggu depan bunda sama papa mau urus barang disana. minggu depan nya baru balik lagi, nanti bunda titip kamu ke jaeyden ya? kamu masih harus rutin cek ke dokter nya." jelas revyn yang hanya dijawab anggukkan shilya.

akhirnya mereka keluar kamar yang bikin ashilya mati gaya, gabisa ngapa-ngapain. " udah?" tanya nalandra –papa na.

ashilya ngangguk, mereka pun jalan keluar. akhirnya ashilya bisa hirup udara segar lagi.

anw, karena shilya gabisa terus terus an kasih tanggung jawab ke djavier dan agatha sama alva yang udah balik ke jakarta ; karena alva gabisa terus terusan cuti walaupun bos nya itu jaeyden sendiri.

jaeyden juga udah balik ke jakarta karena urusan perusahaan di bandung selesai.

ashilya pun gamau balik ke jakarta selama beberapa saat, ya dia masih betah di bandung ; tempat kelahiran nya.


ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ•  •  • 


ashilya bangun dari tidurnya, kali ini luka nya udah ga terlalu sakit ya ga berasa banget kecuali ke teken gitu.

pas masih duduk sambil melongo ; ngumpulin nyawa nya yang sempet terbang beberapa jam. pintu nya kebuka, keliatan lah tampang papa na yang paripurna.

" dek? mendingan ga tuh?"

" dikit."

" yaudah bagus, ayo turun. cuci muka sama sikat gigi dulu terus sarapan, bunda udah bikin roti bakar coklat."

denger omongan papa na bikin ashilya semangat, " beneran?!"

" iya, makanya cepetan mandi bebek dulu." ujar papa na lalu meninggalkan putri nya, agar bisa mandi bebek.

mandi bebek, itu istilah keluarga nya kalo buat hal kek mandi tapi 5+5. alias setengah setengah.

kayak kan kalo mandi lengkap tuh sabunan, shampoan, sikat gigi sama cuci muka. tapi kalo mandi bebek, cuma sikat gigi sama cuci muka.

setelah selesai, shilya buru buru turun. ia pun berjalan ke meja makan, disana udah ada revyn sama nalan yang duduk sambil senyum.

pasti ada apa apa nya nih, batin shilya.

dia pun duduk dan doa, lalu mulai menyantap sarapan favorit nya ini. apalagi kalo buka roti bakar coklat buatan bunda nya.

awalnya ya biasa aja. dan pas selesai makan, nalan bersuara. " dek."

" hm?"

" besok bunda sama papa mau ke jakarta, mau nengokin mas kamu. kamu ikut 'kan?"

" gamau ah, males banget. capek di jalan nanti." ujar shilya.

kalo revyn sama nalan saling tatap, mikirin cara gimana biar shilya mau ikut. takut kejadian ga diinginkan terjadi, ya walaupun ada djavier yang secara kedua orang tua nya tau baik siapa dia. tapi kan ga mungkin 24 jam djavier nemenin shilya terus.

" beneran kamu gamau ikut?" nalan kembali memastikan jawaban sang anak.

" iyaa papaa."

" udah ikut aja dek." ujar revyn dengan nada yang sedikit memaksa.

" gamau."

" yaudah gini aja, kalo kamu ikut kemauan mu papa turutin." pasrah nalan kemudian.

shilya diam, berpikir sejenak kemudian matanya berbinar. " semua nya?"

nalan mengangguk yakin, " kalo ice cream?"

" boleh."

" coklat?"

" boleh."

" kalo–"

" boleh shil, semuanya. termasuk nge-mall."

" asik! deal, shil ikut ke jakarta."

akhirnya nalan dan revyn tersenyum lega, ashilya ini tipe nya keras. keras kepala tapi kalo kemauan nya diturutin ya bakal luluh, apalagi menyangkut kesukaan nya.

Like You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang