ㅤㅤ
tolong ingetin shilya buat bangun sekarang, karena sampe jam 9 dia belum bangun alias masih senyum senyum karena mimpi.
" SHIL!"
shilya pun bangun sampe hampir kejedot. " bagus, bangun nya jam segini. gak inget apa hari ini mulai masuk?"
" hah?" karena belom kekumpul semua nyawa nya, alhasil dia jadi galham alias ngeblank.
" mandi, kalo jam setengah sepuluh belum turun. mas gamau anterin."
" emang nya kenapa sih?"
" pake nanya lagi." alva menghela napas nya sebentar,
" hari ini kamu masuk kerja."" OH IYA."
kan.. kedubrukan dah tu. shilya pun langsung ambil handuk dan masuk kamar mandi. untung mandinya cepet alias gaada sejam atau bahkan setengah jam.
alva gelengin kepala nya, gak abis pikir sama kelakuan adek nya itu. dia pun nutup pintu terus turun kebawah buat lanjut buatin sarapan.
sarapan nya roti bakar. bikin sendiri. jadi pas tadi abis nyiapin bahan buat bikin roti bakar, dia inget ashilya kan berangkat. dia juga, alva udah rapih make kemeja tinggal make jas kerja nya aja.
kan biasanya dia ngerem dikamar karena masih tidur dan udah siap tapi masih main laptop. adh adh, meresahkan.
pas lagi ngebalik roti karena abis diolesin selai coklat. bunyi kedubrakan kedengeran lagi.
" shil! jangan kedubrakan, nanti jatuh."
" iya iya!"
shilya pun duduk di sofa terus nyalain tv, asupan kartun sebelum berangkat. yang disusul alva dengan membawa sepiring berisi sarapan roti kedua nya.
setelah selesai sarapan ashilya buka pintu depan dan terpampang wajah nyebelin jaeyden. " pagi cantik."
" apasih, berisik lo." gitu deh, shilya tuh masih gak terbiasa bahkan gaada rasa sedikit pun. dan cuma uwu kemarin doang.
" kok gitu."
" diem, minggir lo. gue mau berangkat."
" gua anterin, ayo."
" gak."
" ayo."
" gue bilang gak ya engga, sekali engga ya tetep engga."
" tapi gua mau, ayo." emang terkesan maksa, karena emang sebenernya maksa banget.
" den, udah deh minggir lo angeng. gue mau berangkat." ujar shilya lalu mendorong jaeyden.
lumayan, kuat juga shilya. buktinya jaeyden yang badan nya atletis mundur satu langkah karena dorongan shilya.
shilya pun manggil mas nya karena udah muak banget sama jaeyden yang gaada capek nya godain mulu.
" MAS ALVA, BURUAN!"
alva yang keluar dengan jas yang udah terpasang dan juga tas kerja ditangan nya gelengin kepala. oh ya, jaeyden make setelan kantor juga.
sebenernya jaeyden tuh gak kerja di butik joyi, tapi joyi itu sepupu nya jaeyden. nah kebetulan kan, ada kesempatan jadilah dia sering mampir ke butik itu.
ashilya sih udah di dalem mobil aja, kalo jaeyden sama alva masih ngobrol. au deh ngobrol in apaan.
tin!
" iya! sebentar!" teriak alva namun suara nya gak ninggi.
" udah ya den, gua anterin shilya dulu. semangat." ujar alva lalu menepuk pundak sahabatnya itu.
jaeyden cuma senyum tipis sambil ngangguk. proses sadboy ala jaeyden.
alva pun menyusul shilya ke mobil nya dan melajukan ke butik di tempat shilya kerja. sebenernya shilya mau undur diri sih, lebih milih buat jalanin usaha bunda nya dibandung.
alva juga udah tau, kecuali tyrese sama yang lain nya.
saat sampai di butik joyi, shilya masih duduk sambil menghela napas.
" bisa, mas tungguin." ujar alva meyakinkan keputusan adiknya itu.
ashilya pun turun lalu langsung masuk, tujuan utama nya adalah bertemu joyi lalu menyerah kan surat undur.
shilya mulai kemasin barangnya nanti malem, jadi besok nya pas sore shilya berangkat ke bandung.
" teh, ini beneran?" tanya joyi.
" iya, aku udah bilang sama bunda. dan bunda juga pengen aku yang terusin."
" yakin teh?"
" iya joyiii."
joyilie menghela napas, pasalnya ia pun sudah bilang akan membantu jaeyden.
" jangan bilang hal ini ke siapa siapa ya, janji." pinta shilya.
" iya teh, janji." kedua nya menautkan jari kelingking, tanda saling berjanji.
setelah urusan nya selesai, shilya pamit untuk pulang dan karena alva menunggu juga. takut mas nya itu telat masuk kantor.
kini shilya tersenyum lega, " udah?"
" udah mas."
alva ikut tersenyum dan mengusak gemas rambut shilya. " nanti jadi ke mall? biar mas temenin. sama kamu mulai prepare dari nanti sore ya." ujar alva.
" iya mas, sekarang ke supermarket deket rumah ya. shil pulang jalan kaki ke rumah, mas drop shil di supermarket aja."
alva mengangguk dan melajukan kembali mobil nya menuju supermarket langganan keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Like You
General Fiction" gua bakal bikin lu suka sama gua, gimana pun caranya." - " lo harusnya sadar, kalo gue gak pernah anggap lo lebih dari itu." ⎙ : cerita ini bersifat oc atau original character. ⚠ : semi harsh words, non baku and lowercase dan juga mengandung matu...