"Asmaraloka, sepertinya aku sudah tergila-gila akan semua rasa dan nyata, yang bermetamorfosa menjadi sebuah cinta."
***Malam ini akan menjadi sebuah kenangan bagi Rintikan, Zeze masih mondar-mandir ke sana-ke mari di dalam kamarnya. Satu sisi, Zeze sangat ingin hadir pada pesta ulang tahun Rintikan.
"Zeze mau ikut, tapi Zeze takut," lirih Zeze, ia benar-benar bingung. Antara mau atau tidak mau ikut ke pesta ulang tahun Rintikan, karena Zeze takut jika Karin akan memperlakukannya dengan keras lagi.
Deringan handphone Zeze berbunyi, dengan cepatnya Zeze mengangkat telpon itu. Rupanya Cempaka, ada apa ini? Mengapa Cempaka menelpon Zeze begitu saja.
" ... "
"Hallo?"
" ... "
"Cempaka? Ini kamu bukan?"
" ... "
"Hei Cempaka, kamu jangan bercanda!"
" ... "
"Cempaka!"
"Nah akhirnya nyambung juga! Ini gue Cempaka Ze! Gue udah di depan rumah lo, ayo sekarang lo siap-siap, nanti kita malah terlambat!"
"Ta-tapi!"
Zeze begitu ragu untuk ikut pada pesta ulang tahun Rintikan, karena Zeze takut jika Karin akan memarahinya kembali, satu sisi yang lain. Zeze tidak ingin mengecewakan teman-temannya, terutama malam ini adalah malam spesial bagi Rintikan.
"Ayo cepetan Ze, gerak cepat!"
Mendengar penegasan dari Cempaka, Zeze langsung mengikuti perintahnya tersebut. Zeze langsung mencari-cari gaun yang ia punya, dengan sangat sederhananya, Zeze memakai gaun apa-adanya.
Zeze langsung menyiapkan kado yang akan ia berikan untuk Rintikan, berupa buku diary yang waktu itu sempat Zeze beli, kebetulan Zeze membeli 2 buku diary tersebut, satu untuknya dan satu lagi untuk Rintikan.
Ini semua serba dadakan, tadinya Zeze memilih untuk tidak mengikuti pesta ulang tahun Rintikan, karena situasi yang tidak memungkinkan, Zeze tidak boleh mengecewakan Rintikan, maka dari itu Zeze memilih untuk hadir, walaupun harus berhadapan dengan kemarahan Karin, sepulang dari pesta nanti.
*****
"Widih! Lo keren banget Ze! Serius gue kagak bohong! Lo pangling bener!" Cempaka begitu terkejut, ketika melihat dandanan Zeze yang mungkin terbilang sederhana tetapi terkesan penuh makna.
"Hehe, makasih banyak Cempaka, syukur kalau kamu suka." Zeze memberikan senyuman indah kepada Cempaka, setelah menutup pintu rumah, akhirnya Zeze dan Cempaka berangkat ke pesta ulang tahun Rintikan, menggunakan mobil mewahnya Cempaka.
Entah kenapa, Cempaka itu segala persediaannya selalu difasilitaskan oleh kedua orang-tuanya, benar-benar beruntung sekali dia hidupnya.
Sesampainya di pesta ulang tahun Rintikan, yang kebetulan berada di salah satu restoran ternama, Rintikan terlahir dari keluarga yang sangat kaya raya, bahkan orang tuanya kepala sekolah SMA BIANGLALA.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUANG DEPRESI [ END ]
Teen Fiction"Tolong ceritakan padaku, bagaimana rasanya mempunyai keluarga yang utuh? Tolong jelaskan padaku, bagaimana rasanya hidup tanpa setitik luka yang menerpa! Aku ingin bahagia seperti mereka! Walau hanya satu kali saja!" Cinta dan Luka sama-sama Zeline...