RUANG DEPRESI|| EPILOG

2K 113 50
                                    

"Segala sesuatu yang tidak disangka, rahasia lama yang terjawabkan sudah, terkadang semuanya sulit untuk kita terima, akan tetapi jika takdir sudah jalannya seperti itu, kita bisa apa? Selain ikhlas dan sabar untuk menerima segala kenyataannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Segala sesuatu yang tidak disangka, rahasia lama yang terjawabkan sudah, terkadang semuanya sulit untuk kita terima, akan tetapi jika takdir sudah jalannya seperti itu, kita bisa apa? Selain ikhlas dan sabar untuk menerima segala kenyataannya."
***

"Argana! Akhirnya kamu datang ju-ga, ibu Nusa begitu merindukanmu Argana! Andaikan saja Zeze masih ada, ia akan begitu bahagia melihatmu Argana!" jerit Nusa, seraya menangis sesenggukan, ia sangat bersyukur sekali, teman kecil anak kesayangannya itu bisa dipertemukan kembali dengannya.

"Ibu ..., jangan beranggapan bahwa semua ini kesalahan ibu, mereka yang kejam kepada Zeze ibu! Aku yakin ibu tidak gila, tetapi ibu benar-benar merasakan duka itu begitu dalam, Argana juga masih tidak menyangka!" jelas Argana histeris, mungkin Larrenisa selalu menganggap ibunya itu terkena serangan mental, atau sudah disebut kehilangan akal.

Itu salah besar! Nusa selalu mencari-cari Argana, setelah bertahun-tahun pergi, hanya Argana yang bisa mengerti perasaannya, bahwa Nusa benar-benar merasakan kehilangan itu begitu dalam.

Nusa juga kecewa, ketika seseorang yang ia anggap sebagai pembawa bahagia terasa nyata, kini malah menghancurkan segalanya dengan cara tidak wajarnya.

Malam kelam, penuh dengan tangisan itu selalu terngiang-ngiang dalam ingatan Nusa, karena ini semua tidak pernah bisa untuk dilupakan, Nusa telah kehilangan darah dagingnya serta orang tua satu-satunya itu, untuk selama-lamanya.

DUAR!

Tembakkan melayang kencang, tepat mengenai sasaran pada tubuh Anton, diduga pelaku dari ini semua adalah Bima, dan selingkuhannya yang bernama Tarina, mereka berdua berniat mengambil alih segalanya.

"Ibu! Zeze takut ibu! Tolong Zeze!" Zeze berteriak kencang, ia begitu ketakutan sekali, tubuhnya masih lemas, karena baru saja Zeze keluar dari rumah sakit.

"DIAM KAMU ANAK NAKAL! KAMU HARUS AKU BUNUH SEKARANG JUGA! KARENA KAMU ADALAH PEWARIS DARI SEGALA KEKAYAAN ANTON!" bentak Tarina dengan tatapan sangar, ia langsung mengeluarkan pisau tajam yang sedari tadi sudah ia persiapkan dengan matang itu.

SRUUUING!

"ANAKKU!!" teriak Nusa histeris, ia masih menggendong bayi perempuan yang baru beberapa minggu ia lahirkan ke dunia, yang ia beri nama Larrenisa.

Tusukkan benda tajam itu tepat mengenai sasaran, perempuan keji itu berhasil menghabisi nyawa gadis kecil yang malang itu, Tarina benar-benar kejam! Telah menghabisi nyawa Zeze begitu saja. Dalang dibalik semua ini, adalah Bima dan Tarina, semua benar tidak disangka-sangka.

"Kita berhasil, target selanjutnya adalah Nusa," Bima dan Tarina menunjukan senyukan smirk-nya ke arah Nusa, tetapi niat mereka untuk melenyapkan Nusa gagal, semuanya gagal.

Diduga, kasus pembunuhan secara berencana dilakukan oleh saudari Tarina dan saudara Bima, atas segala perbuatannya pelaku diberikan sanksi dan hukuman berat yang setimpal, dengan sebagaimana mestinya.

RUANG DEPRESI [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang