...
Hari ini adalah hari pertama Hazel melakukan home schooling. Iya benar, setelah berdiskusi panjang dengan Erlangga dan mamanya Erlangga, Hazel memutuskan untuk menerima tawaran itu. Ia sudah terlalu jauh tertinggal pelajaran, ujian juga semakin dekat saja. Beruntung sekolahnya juga mengadakan home schoolling juga memfasilitasi itu, Hazel bisa mengejar cepat keterlambatan ia belajar selama beberapa bulan ini ia jarang masuk sekolah. Juga dengan segala peristiwa yang terjadi, Erlangga sangat mewanti-wanti untuk Hazel agar menurut saja. Toh ,sekolah mereka saat ini milik keluarga Erlangga, jadi sangat mudah mengurusnya.
Sekarang pukul setengah satu siang dan Hazel sudah selesai dengan kelasnya. Memang tidak sampai sore seperti sekolah biasanya, ini lebih cepat karena memang tidak terpotong istirahat juga materi yang dijelaskan benar-benar sudah dirangkum sedemikian rupa agar lebih hemat waktu.
Hazel tengah dilanda rasa bosan sekarang. Erlangga masih di sekolah dan belum pulang, kalo pulang pun cowok itu tidak mungkin langsung menemuinya. Ingin keluar berkeliling disekitar apart tapi Hazel malas karena panas, alhasil ia hanya bolak-balik dari kamar keruang tv, ke dapur dan ke kamar Erlangga yang berada di apart ini. Cowok itu juga sebenarnya sangat melarang untuk Hazel keluar sendirian
Jangan lupakan Hazel yang saat ini tinggal di apart milik cowok itu.
Tiba-tiba suara bel di berbunyi tidak beraturan. Sepertinya ada yang sengaja memainkan itu. Akhir-akhir ini selalu saja ada yang memainkan bel unit apartnya. Entah orang iseng atau apa, tapi Erlangga bilang jangan dibukakan atau mencari tau. Jangan buka pintu sebelum Erlangga sendiri yang masuk dan datang kemari.
Tapi Hazel benar penasaran kali ini.
"Siapa sih, kurang kerjaan banget mainin bel unit orang."
Hazel melangkahkan kakinya untuk membuka pintu. Ia ingin tau orang seperti apa yang kurang kerjaan seperti itu.
Pintu dibuka, dan tidak ada siapapun disana. Hazel melihat kearah lorong, tidak ada seorangpun. Tapi netranya menangkap satu kotak besar yang sepertinya sengaja ditinggalkan disana.
Tidak ada identitas pengirim disana. Hanya sekotak besar dengan packing yang sangat aman.
"Perasaan gue gak pesan paket deh."
Tanpa berpikir lagi, Hazel membawa kotak itu kedalam. Entah siapa yang mengirim, Hazel rasa itu untuknya karena diletakan didepan unit miliknya. Atau, untuk Erlangga?
"Isinya apa ya, gede banget. Buat gue, atau Bumi ya," gumamnya.
Tangannya meraih ponsel miliknya. Masuk room chat miliknya dan Erlangga, dan mengetikkan pesan disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
ERLANGGA. J.
Teen FictionPLAGIAT DI LARANG MENDEKAT!!! ---- Ini tentang Bumi Erlangga. J., si penyuka kopi, dengan gadis susu stroberi. Menjadi ketua geng XAVIERUS dan dekat dengan gadis itu diluar kendalinya. Semuanya seolah sudah di rencanakan semesta. Tapi sebentar, g...