10. Perubahan Hazel

389 37 17
                                    

happy reading!!

....

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Pencet tombol bintangnya dulu dong!!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Udah belum pencet tombol bintangnya? Kalau udah sekarang silahkan beri komentar ya!
terimakasih 😻
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Lampu merah yang menyala membuat semua kendaraan berhenti. Hari ini suhu kota terasa lebih panas dari biasanya, membuat siapa saja malas untuk keluar rumah.

Benua kembali membelah jalanan kota kala lampu itu sudah berganti hijau. Tujuannya sekarang adalah kedai eskrim. Sepertinya seporsi mangkuk eskrim dengan toping warna warni cukup menarik dikala suhu panas ini.

Sampai di tempatnya Benua segera memesan satu porsi eskrim rasa vanila dengan toping oreo juga astor dan beberapa keping biscuit. Erlangga selalu memesan rasa vanilla dari empat rasa yang tersedia di kedai ini.

Kedai ini memang hanya menyuguhkan empat rasa eksrim, coklat, vanilla, strawberry, dan juga matcha. Dirinya tidak suka strawberry dan tidak terlalu suka matcha, ia suka coklat tapi sepertinya di bandingkan dengan vanilla jelas Benua akan memilih rasa vanilla.

Setelah mendapat pesanannya ia mencari tempat duduk yang sekiranya nyaman untuknya. Benua memang lebih suka berpergian sendiri karena rasanya lebih tenang. Jadi ia juga harus selalu mencari tempat yang membuatnya nyaman untuk sendiri.

Atensinya tertuju pada meja di pojok kanannya, ia berjalan kesana tapi seseorang yang hendak duduk disitu juga berhasil mengagetkannya.

"Eh?"

Benua menatap perempuan itu. Jelas Benua hafal wajahnya, dia adalah perempuan penjaga toko buku yang selalu berhasil menarik perhatiannya.

"Em, kakak mau duduk disini, yah? Maaf aku gatau, kalau gitu aku cari tempat lain aja. Sekali lagi maaf ya kak," dia berujar gugup dan hendak pergi tapi Benua mencegahnya. Sepertinya ini waktu yang tepat untuk dia agar bisa berkenalan dengan perempuan itu.

"Gapapa, duduk disini aja. Saya bukan orang jahat."

....

Erlangga menatap Hazel khawatir. Saat sampai tadi, Hazel sudah kembali tertidur. Cewek itu menjadi takut dengan keadaan sekitar akibat traumanya. Dokter mau tidak mau harus memberikan obat penenang, karena saat itu Erlangga pun tidak ada. Mama Erlangga bilang Hazel ketakutan saat ia siuman tadi. Apalagi melihat ada seorang ibu-ibu di sampingnya .

Tangan Erlangga terus menerus mengusap lembut tangan Hazel yang berada di genggaman nya. Wajahnya terlihat tenang saat tidur, cantik dan manis. Tapi Erlangga tidak menyukai itu jika Hazel tidur terlalu lama.

"Zel, gamau bangun hm? Gue minta maaf." Entah apa salahnya, Erlangga hanya ingin minta maaf.

Erlangga mengusap pelan rambut Hazel, membenarkan anak rambut yang turun menghalangi wajah cantik itu. Tapi ternyata perlakuannya membuat gadis itu terganggu.

ERLANGGA. J.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang