02. Rumah Sakit

570 36 76
                                    

Happy Reading dear! ❤

Tandai jika ada typo ya!

....

Sebuah taxi berhenti didepan rumah sakit besar di pusat kota

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah taxi berhenti didepan rumah sakit besar di pusat kota. Seorang gadis yang masih memakai pakaian seragamnya turun  dengan tergesa-gesa setelah memberikan uang pada sopir taxi itu. Jam masih menunjukan pukul sepuluh lebih dua belas menit, yang artinya belum jam pulang sekolah.

Dia memasuki rumah sakit dengan sedikit berlari. Raut wajahnya yang panik terlihat sangat kentara. Bahkan rambutnya sudah terkibas oleh angin akibat berjalan terlalu cepat. Kakinya berhenti di depan sebuah ruangan dengan pintu kaca namun buram. Tulisan ICU yang tertera di pintu itu semakin membuat jantungnya berdegup tidak karuan.

Hazel menoleh kearah samping nya dimana seseorang seumuran dengannya sudah berdiri disampingnya dengan raut panik yang sama.

"Kenapa bisa kecelakaan?!"

"Gue juga gak tau Hazel, gue tiba-tiba di telpon ibu panti kalau Caca ketabrak mobil. Gue langsung kesini buat anterin Caca karena di panti gak ada kendaraan."

Lisa Aretha, bisa dibilang cewek itu adalah teman dekat Hazel. Seseorang yang mungkin sedikit lebih tahu kehidupan luar dan dalam seorang Hazel.

"Sekarang ibu dimana?" tanyanya.

"Lagi urus administrasi, soalnya kalau engga secepatnya Caca gak segera di tanganin," jelas Lisa.

"Shit"

Hazel bergegas menuju tempat dimana administrasi diurus. Rasanya Hazel akan membakar rumah sakit ini jika saja Caca tidak segera ditangani. Ia masih heran, kenapa masih ada rumah sakit yang menerapkan sistem ini?

Netranya menangkap seorang perempuan paruh baya yang tengah memegang nota pembayaran. Hazel segera menghampiri wanita itu, karena memang beliau yang ia cari.

"Eh, Hazel tau darimana ibu disini?" tanya Bu Asih—ibu panti yang ia maksud.

"Hazel kesini karena Lisa bilang Caca ke tabrak mobil. Gimana bisa bu?"

"Maaf karena ibu teledor, ibu gak lihat kalo Caca keluar pagar dan jalan agak jauh dari panti. Tiba-tiba ada orang bawa dia dan bilang ketabrak mobil. Makanya ibu langsung telpon Lisa buat antar ibu ke rumah sakit."

Hazel menghela napasnya berat. Ia tidak marah, ini semua kecelakaan. Walaupun begitu, Hazel tetap khawatir kalau Caca sampai kenapa kenapa.

"Administrasi biar Hazel yang urus, nanti Hazel ganti uang__"

"Enggak usah nak, ibu masih punya tabungan. Untuk saat ini alhamdulillah masih cukup, jika nanti ada kekurangan ibu pasti minta bantuan kamu. Kita do'akan saja biar Caca cepat sembuh," ujar Bu Asih.

Hazel mengiakan, mereka kembali pergi kedepan ruang ICU dimana Caca ditangani.

....

ERLANGGA. J.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang