Erlangga tengah berada di kantor sang ayah sekarang. Pulang sekolah tadi ia langsung disuruh datang ke kantor untuk membantu beberapa pekerjaan sang ayah disana. Erlangga memang sering melakukan pekerjaan di kantor dan beberapa perusahaan ayahnya yang lain, itung-itung belajar sebelum akhirnya ia mempimpin disana. Bagaiamana pun ia anak tunggal yang artinya sebuah aset itu akan turun padanya.
"Erlangga, bagaimana keadaan Hazel?" Sebuah pertanyaan tiba-tiba keluar dari mulut sang ayah yang membuatnya langsung diam.
"Kenapa? Tumben ayah tanyain Hazel."
"Ayah hanya bertanya keadaanya. Naratama bilang kemarin malam Hazel sudah pulang dari rumah sakit."
"Dia tau dari mana?"
"Naratama pulang lusa lalu, ia ingin bertemu Hazel tapi dia takut kamu marah. Pertemuan kamu dan dia beberapa hari lalu membuatnya takut untuk bertemu Hazel, dia takut kalau Hazel malah kambuh lagi dan usaha kamu sia-sia."
Erlangga menghela nafasnya. "Aku gak ngelarang dia temuin Hazel, Hazel juga butuh ayahnya. Tapi aku gak akan tinggal diam kalau sampai trauma Hazel dan sakitnya kambuh lagi setelah itu."
Erga- Ayah Erlangga tersenyum bangga. Anaknya satu-satunya itu ternyata sudah besar. Bahkan sangat mirip dengannya waktu muda.
"Kamu sudah besar ternyata."
"Aku masih hidup, artinya umurku dan semua pertembuhannya bertambah."
Erga terkekeh, ia mengacak puncak kepala anak laki-laki sekaligus anak tunggal miliknya itu.
"Minggu depan ayah bikin acara dirumah, ajak semua teman-teman kamu dan Hazel."
"Acara apa?" tanya Erlangga, pasalnya keluarga nya tidak ada hari penting atau acara syukuran.
"Gak ada apa-apa, biar rumah rame aja. Udah lama juga teman-teman kamu gak main ke rumah."
Erlangga tidak merespon lagi, terserah ayahnya saja lah, ia fokus pada dokumen-dokumen yang berada di depannya.
"Ayah ada meeting, kalo kamu sudah capek atau jenuh pulang aja biar ayah yang lanjutin."
"Sebentar lagi."
"Yaudah ayah pergi dulu, hati-hati kalau mau pulang."
Erga meninggalkan ruangannya menyisakan Erlangga yang masih berkutat dengan berkas dihadapannya. Tiba-tiba suara notifikasi terdengar dari ponselnya. Nama Hazel tertera disana.
HAZEL
bumi
dimana?dikantor ayah, kenapa?
motor gue masih di markas lo?
suruh orang anterin ke apart dongmau kemana?
mau keluar, gue gabut tau di apart trs
sama siapa?
gatau nanti ajak cucunguk kayaknya
siapa cucunguk?
Alana, Melodi, Ryn lah, siapa lagi.
kalo mereka ga sibuk tapinanti gue suruh orang anterin ke apart
ok, thank's bumi♡
Erlangga meletakan handphone nya, mengambil kembali berkas yang masih perlu ia urusi. Sedangkan Hazel, cewek itu tengah berdiri dihadapan cermit. Memandangi penampilannya dari atas sampai bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ERLANGGA. J.
Novela JuvenilPLAGIAT DI LARANG MENDEKAT!!! ---- Ini tentang Bumi Erlangga. J., si penyuka kopi, dengan gadis susu stroberi. Menjadi ketua geng XAVIERUS dan dekat dengan gadis itu diluar kendalinya. Semuanya seolah sudah di rencanakan semesta. Tapi sebentar, g...