20. Balapan Lagi?

254 13 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


....

Sore ini markas Xaverius terlihat lebih ramai dari biasanya. Bukan karena ada acara atau apa tapi karena Hazel berada disana anggota Xaverius lainnya menjadi banyak bicara dan banyak tingkah untuk mendekati Hazel sekedar mengajaknya bicara. Juga mereka yang diam-diam membicarakan Erlangga. Pasalnya ini kali pertama ketua pusat mereka membawa seorang perempuan ke markas.

"Dih! Gamau ah, lo curang!"

"Apasih Zel orang gue main bener kok, lo aja yang gamau kalah."

"Ah, gamau!"

Hazel pergi dari hadapan Rajendra, ia kalah bermain ular tangga dengan cowok itu. Rajendra bermain curang, Hazel sebal sekali. Sedangkan Rajendra tengah di tertawai oleh keempat temannya akibat Hazel yang jadi ngambek.

Hazel menghampiri Erlangga yang tengah duduk di kursi panjang. Lelaki itu sedari tadi dibuat pening kepalanya oleh banyaknya anggota yang menggodanya juga Hazel yang terus bermain dengan keempat cunguk yang tidak bisa diam. Selat, Arsa, Benua juga Rajendra punya banyak cara untuk membuatnya menderita lewat Hazel yang kini tengah uring-uringan moodnya.

"Kenapa, hm?"

Erlangga bertanya kala cewek itu kembali. padanya dengan raut wajahnya yang terlihat kesal.

"Gue sebel! Rajendra tuh, ngeselin banget sih! Sama kaya Arsa!"

"Diapain sama mereka hm? Diisengin?"

Hazel mengangguk. Moodnya sedang tidak baik ditambah dengan ke empat teman Erlangga yang malah terus menjahilinga. Rasanya Hazel ingin menangis, tapi teringat imagenya yang seperti cewe jutek Hazel urungkan itu.

"Gausah nangis, udah keselnya. Nanti gue hukum mereka," kata Erlangga berusaha menenangkan. Kini posisinya Hazel tengah duduk disamping Erlangga dengan wajah ditekuk dan jari tangannya yang di mainkan. Erlangga memberi kode pada anggotanya yang lain untuk meminta tolong ambilkan eskrim. Setidaknya Hazel lupa akan kesalnya.

"Mau eskrim gak?"

"He'em, tapi strawberry ya."

Beberapa saat setelahnya beberapa buah eskrim datang dibawakan oleh anggotanya yang ia mintai tolong. Erlangga langsung memberikannya pada Hazel, sesuai pesanan, rasa strawberry.

Hazel jelas langsung mengambil dua buah eskrim berwarna pink itu. Membuka keduanya dan langsung melahapnya.

"Yang betul makannya, engga ada yang mau ambil."

Tidak peduli dengan ucapan Erlangga, Hazel tetap memakan eskrim itu dengan lahap, melampiaskan kekesalan terhadap keempat teman Erlangga yang kini entah pergi kemana. Erlangga mengutuk keempat ttemannya yang membuat pekerjaannya semakin sulit untuk mengurus Hazel yang tengah sensitif moodnya, awas saja mereka nanti.

Beberapa saat hening dalam diam masing-masing. Tiba-tiba sebuah ide muncul di benak Hazel. Sungguh, ia benar-benar ingin ini dilakukan. Sudah lama juga ia tidak mengajak bermain motor kesayangannya.

ERLANGGA. J.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang