15. Selir Erlangga

299 16 2
                                    

.
.
.
.
.
.

Hari ini adalah hari pertama Hazel kembali sekolah setelah sekitar seminggu lebih dia  izin. Banyak bisik-bisik yang terdengar saat Hazel terlihat kembali. Gosip tentang Hazel yang masuk rumah sakit tanpa keterangan, kdrt, Hazel yang depresi, gila, Hazel yang sakit ini itu lah, dan bahkan tak banyak yang bilang Hazel meninggal. Yang jelas itu keluar dari mulut cewek-cewek yang tidak suka Hazel, yang tak lain penggemar Erlangga juga.

Dan satu hal lagi yang berhasil membuat gempar  satu sekolah. Hazel berangkat bersama Erlangga. Lebih tepatnya di bonceng Erlangga. Hal itu berhasil membuat satu sekolah heboh. Pasalnya, itu kali pertama Erlangga membonceng cewek dan cewek pertama yang berhasil duduk di motor kesayangan Erlangga. Belum lagi tentang penampilan Hazel yang lumayan berubah membuat banyak pasang mata tertarik padanya.

Awalnya Hazel memang hendak mengendarai motornya kesekolah, tapi tiba-tiba ban motornya itu kempes. Jadilah ia berangkat bersama Erlangga.

Hazel sebenarnya tidak peduli dengan desas-desus yang membicarakannya, terbukti dengan ia yang sekarang malah santai memakan makanannya di kantin. Bersama ketiga temannya tentunya.

Sekarang ini jam istirahat kedua, tapi orang-orang itu seperti tidak lelah membicarakannya.

Hazel melahap mie ayamnya dengan tenang. Ia lumayan kangen dengan makanan sekolah karena terus berada di rumah sakit. Beruntungnya kadang-kadang Erlangga membelikannya makanan luar yang tidak melulu makanan hambar rumah sakit.

Tiba-tiba dari arah pintu beberapa cewek menghampiri meja Hazel dan teman-temannya. Mereka berjalan lagaknya si penguasa kawasan. Ya kalian pasti mengerti lagak nya cabe-cabean sok jago yang suka melabrak disekolahan. Nah, itu mereka.

Hazel tidak sadar akan itu, ia benar-benar fokus pada semangkuk mie ayam baso yang tengah ia makan. Sungguh, ia benar-benar lapar kali ini.

Dengan tanpa aba-aba tepat sakali saat Hazel menyuapkan sesuap mie pada mulutnya, sebuah tangan menumpahkan minuman soda berwarna merah pada mangkuknya dengan sengaja. Hazel membeku menatap makanannya yang sudah berubah dengan kuah berwarna merah.

"Ups, sorry gak sengaja."

Ketiga teman Hazel langsung berdiri, menatap nyalang tiga orang cewek yang pakaiannya sangat diketatkan.

"Heh! Apa maksud lo hah?!" Ryn maju mendorong cewek yang ia ketahui bernama Sela.

"Santai dong, gue bilang kan, gak sengaja. Kok ngegas sih?!"

"Gue liat ya bangsat! Lo sengaja numpahin itu ke mangkuk temen gue!"

"Lo siapa sih? Sok kenal tau, dateng-dateng  berlagak gak sopan. Bagus lo begitu?" Kali ini Alana ikut menimpali. Cewek dengan kesabaran seluas lapangan sepak bola itu tersulut emosi juga.

"Gak usah keroyokan dong sama temen gue!"

"Kalian berdua siapa? Dayang-dayang dia? Muka kalian cocok sih, jadi babunya," timpal Melodi.

Dua cewek di belakang cewek bernama Sela itu ikut maju juga adu bacot dengan teman-temannya, dan menjadi tontonan satu kantin. Hazel masih duduk di tempatnya, membersihkan roknya yang ternyata terkena kuah merah itu.

"Gausah belagu lo, penampilan lo bahkan lebih cocok buat ngangkang dibawah om-om perut buncit, bitch."

Damn!  Ryndian Khansa, yang berani mengatakan hal itu.

Sebenarnya dari ketiga temannya itu tidak ada yang benar-benar diam dan baik. Mereka semua bisa mengontrol dimana mereka harus nakal dan dimana mereka harus terlihat baik. Tak terkecuali Hazel sekalipun.

ERLANGGA. J.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang